33. |I| CEO

206 21 0
                                    

Happy Reading 💚

Angga baru saja meninggalkan Rania di dalam mobil, untuk menghilangkan rasa bosan lebih baik Rania bermain handphone.

Namun belum sempat dia mengeluarkan handphonenya dia melihat masa lalunya ada disana.

"Enggak itu pasti bukan dia." batin Rania tidak percaya.

Yang anehnya kenapa dia bersama dengan Maya, apa hubungannya dengan Maya. Karena penasaran Rania lupa menyadari bahwa di parkiran ada ramai orang.

Dan karena kecerobohannya jelas dia kepergok keluar dari mobil Angga.

Eh kok dia keluar dari mobil Angga sih

Dia ceweknya kak Angga?

Masyaalllah cantik banget, dia siapanya kak Angga ya?

Itu bukannya Rania anak kedokteran ya

Munafik banget cewek sekarang, percuma pakaian syar'i tapi jalang

Munafik banget ya penampilannya

Pasti Angga di goda sama tu cewek

Bayaran paling, hahaha

Dan lain-lain kata-kata yang sangat tidak enak di dengar, luntur sudah keinginan Rania ingin mengejar Maya tadi.

Tidak mungkin Rania masuk lagi kedalam mobil Angga, tidak ada pilihan lain Rania berlari pergi dari situ, mengenai nanti bagaimana nanti akan dicari solusinya.

Rania pergi ke halte bus, lebih baik dia menunggu Angga di sana. Sedangkan Angga yang sudah balik masuk kedalam mobil dan menyadari Rania tidak ada.

Dia kembali keluar, memastikan apakah Rania ada di sekitarnya atau tidak. Belum sempat ia melangkah dering telpon dari Rania menghentikannya.

"Assalamualaikum mas,"

"Wa'alaikumsalam Na, kamu dimana?"

"Nia di halte bus, mas Angga nanti langsung kesini aja."

"Mas langsung kesana." ucap Angga dan dan langsung melanjutkan mobilnya.

Rania bingung harus apa sekarang, "Semoga tidak terjadi apa-apa disana." batinnya.

Suara klakson mobil menghentikan lamunan Rania, tanpa menunggu aba-aba Rania langsung memasuki mobil.

"Kenapa disini? Kan mas bilang tunggu di mobil."

"Bosen aja mas, yaudah deh tadi lihat-lihat aja eh udah sampai halte malas balik kesana, jadinya ya nunggu disini." ucap Rania mencari alasan.

Angga menyadari perubahan raut Rania tidak seperti biasanya, dengan hangat Angga menggenggam tangan Rania. "Kenapa? Ada yang terjadi tadi?"

"Gak ada mas, gak tau mood Rania berubah aja gitu. Dahlah, yok jalan-jalan, udah selesai urusannya kan?" ucap Rania mencoba menutupi masalahnya.

Angga mengangguk tersenyum dan kembali melajukan mobilnya.

"Mas, nanti selesai wisuda rencananya mas mau kerja dimana?"

"Mas mau fokus memajukan usaha mas, sekaligus melanjutkan perusahaan papa."

"Emangnya usaha mas apa?" tanya Rania yang tak tau apa-apa.

"Cafe,"

"Kok Rania baru tau, kenapa masnya gak kasi tau dari dulu?"

"Kamunya gak nanyak."

"Yaudah deh, sekarang Rania mau nanyak-nanyak. Emm, mas buka cafe apa? Namanya apa? Dan dimana?" tanya Rania dengan ekspresi serius.

KETIKA TAKDIR MENOLAK PERGI [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang