01 |K| Pertemuan tak terduga

946 50 0
                                    

Part pertama, semoga suka.

Happy Reading 💚

Rania Fatiatuzahra Nur, gadis cantik yang baru saja lulus SMA, dengan tinggi yang standar dan memiliki senyuman manis, yang mampu meluluh lantakkan hati kaum Adam jika melihatnya.

Namun, itu tak akan di dapatkan mereka, bagaimana tidak? salah satu sifat yang dimilikinya jutek dan susah senyum, apalagi sama laki-laki yang hanya modus rayuan gombal padanya, yang justru akan mendapatkan sorot mata tajam darinya.

Tapi berbeda jika dengan Alan mantan kekasihnya dulu. Yang sekarang mungkin telah menikah dengan wanita lain, jika dengan Alan justru senyuman tak akan luntur diberikannya, ditambah dengan sifat manjanya dan ekpresi ngambeknya, membuat orang yang melihatnya gemas dan ingin sekali mencubit pipinya yang sedikit chabi, tapi itu dulu sebelum Alan meninggalkannya.

Rania berlari dengan tergesa-gesa ke warung mirip cafe yang tak jauh dari rumahnya, dengan memakai khimar simple berwarna duspink dengan rok plisket biru dongker.

Huh.. huh.. huh...

Deru nafasnya yang tak teratur dan langsung mendudukkan diri di kursi hadapan temannya itu.

"Lo kenapa? eh, tunggu-tunggu-Rania, ini lo?" tanya Ziah sambil mengisap jus jeruk dengan pipet, menatap Rania dari atas sampai bawah.

Rania langsung memajukan kursinya dengan melipat tangan dan sorot mata intens menatap lawan bicaranya.

"Iya, gue berpakaian seperti ini, atas permintaan moms, nanti deh gue ceritain, panjang kalau di bahas sekarang. Oiya- tadi kenapa kata lo?" tanya Rania, dan diberikan anggukan mantap oleh Ziah.

"Ya, mana gue tau. Kan lo, yang nyuruh gue buru-buru kesini, ada info penting lo bilang." jelas Rania dengan wajah kesal.

"Tau gak, banyak banget rintangannya, gue sampek nyebrangi 7 lautan, 7 samudera, melewati deru badai, ombak, bencana." jelasnya dengan serius. "Cuman mau denger berita dari lo!" lanjutnya dengan nafas lega sambil meneguk juz jeruk miliki Ziah.

"Waww, keren banget kak Nia, hebat ya. Lain kali ajak Aci dong!" pinta Aci tak lupa dengan wajah memelas.

Ziah dan Rania sedikit terkekeh mendengar hal itu. "Iya-iya, nanti bareng kakak kita keliling dunia, bahkan sampai angkasa." jawab Rania dengan alis naik turun.

Dan Ziah hanya bisa geleng-geleng kepala jika sudah menghadapi Aci, si makhluk kecil nan imut yang membuat kesabarannya selalu terlatih.

Fauziah, biasa dipanggil ziah. Ia sahabat Rania dari SMP dan hanya inilah sahabat dekatnya. Dan Aci, dia adalah adik sepupu dari Ziah yang hanya berjarak usia satu tahun, tingkah polos dan lugunya tak jarang membuat kelucuan jika mereka bertemu.

"To the point aja Zi, aku gak bisa lama-lama." ucap Rania dengan meluruskan posisi duduknya.

"Bentar." pinta Ziah pada Rania.

"Ci, bisa pesenin kakak minum lagi gak, karena minuman kakak udah habis tu dibuat Nia." ucapnya dengan sedikit menyindir Rania, dan Rania hanya tersenyum malu minta maaf.

Setelah kepergian Aci, Ziah melanjutkan percakapannya. "Jadi gini, kemaren kan gue satu kelas pulang dari camping tu." jedanya.

KETIKA TAKDIR MENOLAK PERGI [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang