Happy Reading💚
Rania dari tadi hanya mondar-mandir, keliling sana keliling situ, dia bingung apa yang harus di belanjakannya.
Huf
Desis Rania dengan raut bingung, ia melirik sedikit ke arah Angga yang duduk sembari memainkan HP.
"Yaudah deh, yang penting belanja untuk isi kulkas!" gumam Rania mengangguk dan tersenyum.
Dengan lihai dengan memasukkan segala makanan kesukaannya, mulai dari minum-minuman susu, cokelat, es krim, gandum, sirup, yogurt, naget, keripik, sereal, jajan-jajanan, hingga matanya melihat shampo, kebetulan sekali shampo nya juga habis, kembali dia melihat jelly dengan cepat ia menimbang dan membeli 2 kilo.
"Akhirnya selesai!" ucap Rania bernafas lega, dan mulai menghampiri Angga.
"Kak," ucap Rania melambaikan tangan ke depan Angga.
"Udah selesai?"
Rania mengangguk. "Ini, yuk ke kasir." ucap Rania menunjuk barang pilihannya.
Angga mengangguk dan berdiri, namun langkahnya terhenti, saat merasa tak beres di dalam keranjang Rania.
"Ini belanjaannya?" tanya Angga memastikan.
Rania mengangguk senang. "Iya."
Angga menepuk kepalanya yang baru menyadari, bagaimana bisa dia menyuruh Rania belanja sendirian, sedangkan gadis itu gadis yang manja, ke dapur saja tak pernah, bahkan tak tau apa-apa tentang belanja bulanan.
"Yaudah ikut gue." ajak Angga dengan menarik tangan Rania.
Rania sedikit terdiam kaku saat Angga menggenggam tangannya, seketika pipinya jadi memanas, dan jantungnya jadi tak karuan.
"Tenang Rania, loh kenapa sih?" batin Rania memarahi dirinya sendiri.
"Barang-barang ini kita balikin, lo tau di mana tempatnya kan?" tanya Angga kembali dengan nada yang mulai santai.
Rania Mengangguk dan tersenyum kikuk.
Setelah semua barang di kembalikan, kecuali shampo, karena Rania menjelaskan bahwa shampo nya memang sudah habis.
"Sekarang kita mulai belanja yang benar, dan barang-barang yang kamu pilih tadi, beberapa masih ada di kulkas, dan yang lainnya aku rasa itu gak perlu, kalau kamu mau kamu bisa beli sendiri di warung. " jelas Angga.
Rania hanya ber oh ria.
"Sekarang kita belanja buah, ini mungkin gak bisa tahan sebulan, tapi ini masuk daftar list aku, ya bagaimana pun buah itu penting." jelas Angga sambil berjalan memilah-milah buah.
Rania mengangguk paham dan seketika tersenyum saat melihat buah pisang. "Pisang," gumam Rania.
Angga menoleh. "Ambil aja!" suruhnya, Rania menggeleng.
"Kenapa?" tanya Angga menyerngit bingung.
"Percuma, biasanya juga di kolak sama Bisa sugi, sekarang kan gak bisa, aku juga gak biasa makan langsung gitu. " jelas Rania, karena jujur dia sangat merindukan masakan itu.
Angga mengangguk paham. "Yaudah ambil." perintahnya.
"Gak bi—"
"Aku yang masak!" potong Angga.
Seketika senyum melengkung itu hadir di wajah manisnya. "Yaudah aku ambil." ucap Rania langsung berlari kecil, mengambil buah itu.
Angga terkekeh melihat tingkah Rania, tapi ada secercah kebahagiaan di rasanya saat melihat gadis itu tersenyum bahagia, bukan jutek seperti biasanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
KETIKA TAKDIR MENOLAK PERGI [END]
Novela JuvenilKetika dua insan di pertemukan dalam ikatan cinta yang suci, namun tak di landaskan rasa cinta dan karena keadaan yang memaksa, apa yang akan terjadi? Ketika saling mempertahankan harga diri, hingga tak ada satupun mengalah untuk mengakui kata hati...