28.|G| Dasar Serangga

157 19 0
                                    

Happy Reading 💚

Suasana malam hujan deras sekali, suhu yang dingin membuat orang menjadikan rumah adalah tempat terbaik untuk tidur.

Begitu juga dengan gadis berbalut piama pink hello Kitty dengan Khimar hitam melekat di kepalanya. Angannya ingin tidur terhenti tak kala matanya menolak untuk bekerjasama.

Mata itu fokus memerhatikan Angga yang terlihat masih memijat kepalanya ditempat tidur.

"Apa segitu parahnya ya dampak rolecoster itu bagi kak Angga?" Batin Rania dengan raut cemas.

Perlahan Rania mendekat.

Namun urung kembali saat dia merasa tidak enak harus menaiki kasur yang sama dengan Angga.

"Tidur!"

Perkataan itu mungkin tepatnya perintah.

"Bagaimana dia tau aku disini, sedangkan dia menghadap arah yang berbeda?" Batik Rania.

"Aku bisa liat pantulan kamu di cermin, udah tidur besok kamu ikut Mama kepasar!" ucap Angga dengan tangan masih memijat kepala.

Rania mengangguk kecil, ia naik perlahan ke kasur itu. Namun ia tidak bisa tidur, ia masih kasihan dengan Angga.

"Kak,"

"Hmm."

"Masih pusing banget ya kepalanya?" Rania dan yang lainnya tadi memang pulang lebih cepat karena melihat kondisi Angga yang masih pucat setelah dari rollercoaster tadi, merasa tak enak jika harus memaksa Angga untuk mengikuti kemanapun mereka sedangkan kondisinya sedang sakit.

"Butuh bantuan kak?" tanya Rania ragu.

"Emang kamu bisa bantu apa? Udah mendingan kamu tidur."

Rania menggeleng walaupun percuma Angga tak melihatnya.

"Aku bisa pijit kok. Bentar." ucap Rania, lalu beranjak mengambil minyak aromaterapi.

Rania langsung mendekat ke arah Angga dan tersenyum menunjukkan minyak yang ia bawa.

Dengan pelan Rania mulai memijat kepala Angga. Sedangkan sang empunya terus menatap Rania dengan pandangan yang tak dapat diartikan.

Rania sedikit kesusahan karena posisi Angga yang lebih keatas membuatnya sulit untuk menyentuh dan leluasa memijat kepala Angga.

Melihat hal tersebut Angga dengan sigap langsung mendudukkan kepalanya dipangkuan Rania, membuat Rania yang disitu sangat terkejut.

Baru saja Rania ingin marah, Angga langsung memejamkan matanya. Ia tak ingin posisi seperti ini, tapi dengan posisi seperti ini maka ia akan lebih mudah memijat kepala Angga.

Dengan ragu Rania akhirnya melanjutkan kegiatannya dengan perasaan tak karuan. Sedangkan Angga tersenyum penuh kemenangan.

"Udah selesai." Ucap Rania membuat Angga langsung membukakan mata.

"Kok cepat banget." ucapnya tak terima.

"Padahal kepala aku masih pusing." lanjutnya.

Rania memutar bola mata jengah." Udah gk usah akting! Awas gih, aku mau tidur." ucap Rania, namun justru Angga langsung memeluknya membuat spontan jantungnya berlomba lari.

"Gak mau, aku mau tidur gini."

"Apaan sih ni anak, kok tiba-tiba jadi manja gini" Batin Rania.

"Gak bisa, enak aja Lo. Gue mau tidur!"

Dengan cepat Angga langsung melepaskan pelukannya, membuat Rania bersyukur sepertinya dugaannya salah.

KETIKA TAKDIR MENOLAK PERGI [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang