10 |D| Angga or Debo

234 26 0
                                    

Assalamu'alaikum, jumpe lagi kite :)
Maaf, 3 hari belakangan sibukk banget, jadi gak sempat update.

Jadi kali ini aku double up, maaf kalau banyak typonya nanti, karena malam ini rencananya di revisi. Sekarang updatenya dulu🤭❤




Happy Reading💚

"Kak David!" gumam Rania melihat orang di depannya.

"Nia. Ternyata aku gak salah, kamu udah pakai hijab, Alhamdulillah." ucapnya tersenyum senang.

"Kamu kuliah di sini juga?" tanyanya kembali.

Rania hanya menangguk tanpa senyum, ntah kenapa jika yang bersangkutan dengan Alan dia tidak menyukainya, termasuk David, salah satu teman dekat Alan.

"Kamu ngambil jurusan apa?" tanyanya kembali.

"Kedokteran." jawab Rania singkat.

"Kamu mau tau Alan sekarang di mana?"

Rania menggeleng. "Nggak tau, dan gak mau tau!"

David terdiam saat mendapat jawaban Rania yang terdengar dingin.

"Yaudah, saya pergi dulu." ucap David, saat melihat sorot mata Rania yang mulai tak bersahabat, dan berlalu.

Rania mendudukkan dirinya di kursi sampingnya, dengan sorot mata layu, dan bingung ada apa dengan dirinya, kenapa seberapa jauh pun dia pergi, pasti ada aja yang muncul sesuatu yang membuat hatinya kembali acuh.

"Hai!" sapa seseorang langsung duduk di samping Rania.

Rania yang melamun sedikit terkejut dan tersentak. "Ngapain sih lo?" ketus Rania.

"Jutek amat sih ukhty!" ucapnya dengan kekehan.

"Semua perempuan itu ukhty, panggil gue Nia aja." protes Rania kembali memainkan HP.

"Kan kamu istimewa." ucap orang itu, membuat Rania memutar bola mata jengah nya.

Orang itu kembali terkekeh saat melihat sikap Rania seperti itu, sungguh unik dan menggemaskan menurutnya, dia bertopang dagu memandangi Rania, membuat orang yang dipandang merasa risih.

"Lo ngapain liatin gue gitu, dosa tau!" omel Rania yang benar-benar tak tahan lagi melihat tingkah orang ini.

Hingga Maya datang, membuat Rania mengucap beribu syukur. Ia langsung menarik Maya untuk pergi menjauh dari situ.

Ya, dia Debo teman sekelompok Ospek Rania. Sejak pertama melihat Rania sepertinya dia memang sudah menyukai gadis itu. Dia juga termasuk junior yang di idolakan wanita kampus, bahkan senior cewek juga banyak yang caper ke kelompok mereka demi menarik perhatian Debo.

Namun, beda dengan Rania, dia memang mengakui kelebihan Debo yang super istimewa, ganteng, kaya, pintar, keren, tak jauh beda dengan kelebihan Angga, tapi tetap tak ada satupun yang menyantol di hatinya.

***

Rania menghempaskan tubuhnya ke atas kasur, hari pertama ospek sungguh membuatnya kelelahan, bagaimana hari selanjutnya, semoga dia bisa bertahan dengan segala rintangan.

"Ngapain lo tidur di situ, lo baru pulang dan belum mandi!" omel Angga yang mengilap rambutnya dengan handuk.

Rania mendudukkan dirinya kembali. "Tenaga aja, nanti gue gak bakal tidur di sini lagi." ucap Rania dengan bangganya.

"Maksudnya?" tanya Angga yang masih tak mengerti.

Suara ketokan pintu membuat Rania berlari keluar dan meninggalkan Angga.

KETIKA TAKDIR MENOLAK PERGI [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang