Memori-memori.
Merenung.
Hailey mengingat memori masa lalu di setiap malam. Pun, di setiap memejamkan mata, setiap menemui anak lelaki berumur 13 tahun, setiap menemui seorang ibu yang bersedih, dan saat menatap pantulan dirinya sendiri di depan cermin. Di waktu-waktu itu, hati kecil yang berharga ditertawakan oleh kenangan masa lalu. Hailey juga selalu menghitung perbuatannya, dosa besarnya, dan hutang-hutang yang masih harus ia bayar kepada Raegan Edgar.
Ada banyak alasan mengapa pekerjaan sebagai psikolog anak dipilih.
Ada banyak sekali penghargaan yang digantung di dinding, tetapi Hailey selalu memandanginya dengan getir. Penghargaan yang diterima sebagai psikolog anak, sebagai seorang ilmuwan, dan pahlawan kota, seolah di baliknya juga terbingkai plakat dosa-dosa yang ia lakukan kepada Raegan ketika mereka masih berumur belasan tahun. Bagaimanapun juga, tidak ada bingkai indah yang mau menghiasi plakat dosa dan kesalahan yang Hailey lakukan. Terlalu banyak. Parahnya tak terkira. Julukan yang Hailey miliki sesungguhnya tidak bermakna apapun, sebab daripada seorang penolong ataupun pahlawan, Hailey Summer menyebut dirinya sebagai pendosa.
Di dunia ini tidak ada bingkai yang mampu menghiasi piagam penghargaan yang membuat Hailey bangga terhadap dirinya sendiri, tetapi keputusan baru telah dibuat dan Hailey telah banyak berkorban. Ada banyak alasan mengapa perenungan adalah hal yang pantas.
Ada banyak alasan mengapa tidak mempersoalkan banyak hal adalah perbuatan yang jauh lebih mudah dilakukan daripada menerbangkan harapan. Harapan adalah hal yang mahal dan berbahaya. Hailey tidak berhak mempersoalkan waktu mujur dari Tuhan, karena ia telah menyia-nyiakannya selama belasan tahun untuk menjadi pengecut. Namun, apabila waktu mujur itu benar-benar datang untuknya, Hailey akan mengorbankan apapun.
Tekad Hailey terlanjur bulat saat memutuskan untuk mengorbankan apapun. Semua itu bukan persoalan, asalkan Raegan kembali mempercayainya. Daripada membantu Raegan menangkap sang Penjahat, sejatinya Hailey adalah seorang pendosa dan penjahat yang sesungguhnya. Di antara tekad bulat Hailey, hatinya juga menggenggam keyakinan tidak akan mempersoalkan apapun tidak peduli seberapa hebat Raegan membenci. Hailey meyakini bahwa hutangnya tidak akan pernah lunas dan ia akan selalu membayarnya, tidak peduli apabila nyawa termasuk dalam hitungan.
Dari semua itu, hanya ada satu alasan mengapa Hailey memiliki tekad bulat untuk membantu Raegan. Semua itu karena Hailey mendatangkan ketakutan, trauma, dan kebencian dari perbuatannya yang hanya bisa bersikap pengecut dengan tidak memberi bantuan kepada Raegan mendapatkan pelecehan seksual di usia 13 tahun.
"My Love.
My Dear True Love.
Sayang, hidup memang selalu menjadi misteri, begitu pula dengan cinta, selalu misterius, tidak ada yang tahu apa arti sebenarnya dan siapa pemiliknya.
Tapi yang harus kamu tahu adalah, aku memiliki cinta untukmu. Bahwa aku sangat mencintaimu. Cinta itu akan selalu ada, begitu pula denganku.Di saat langit yang memayungimu sedang kelabu, pelangi melintang di atas langit, bulan terang benderang di gelapnya malam, matahari tenggelam hingga matahari terbit, sesungguhnya aku telah dan selamanya akan menjadi malaikat pelindungmu...."
***
(Ini adalah novel kedua milik Rachel Bryy. Setiap bab/chapter akan memiliki playlist masing-masing yang berbeda, sehingga pembaca bisa mendengarkan melalui spotify [akses link playlist ada di bio] dan memiliki feel yang sama dengan Rachel Bryy. Akan update 2x dalam seminggu, jadwal akan di umumkan melalui announcement. Cerita ini bukan short story, pembaca wajib membaca secara urut, khususnya cerita ini memiliki genre mystery yang harus dibaca dengan teliti dan dinikmati dengan baik.)
KAMU SEDANG MEMBACA
I'll Always Be Your Guardian Angel
RomancePernikahan kontrak adalah satu-satunya cara agar sang penjahat tertangkap. Sesungguhnya, Hailey membohongi diri sendiri ketika berjanji akan sanggup melakukannya atas nama penebusan dosa kepada Raegan. Mustahil sekali sebab sudah mencintai begitu la...