BAB 73

121 15 6
                                    

Daftar lagu milik Rachell Bryy untuk novel ini, tersedia di spotify dengan judul yang sama dengan judul novel.

Playlist "I'll Always Be Your Guardian Angel" On Spotify :

1. Heart - Sleeping at last

2. Arms - Christina Perri


***



Sebelumnya, tidak dapat bernapas dengan benar terasa begitu menyakitkan.

Sebelumnya, sorot sayu memandang dengan getir dan menyedihkan.

Raegan tak lagi merasakan ketidaknyamanan itu sejak matahari menggantung tinggi dan menyinari butiran salju sampai berkilauan indah di luar sana. Mata abu-abu Raegan melakukan hal yang serupa melalui pandangan lurus, ia berbinar-binar memandangi wajah Hailey yang masih tertidur pulas dan deru napas yang halus mendadak menjadi instrumen melegakan.

Tidak ada mimpi buruk yang datang sejak Raegan berbaring bersama gadis itu setiap malam. Hari demi hari, Raegan menunaikan janji dan membuktikan bahwa dirinya bukan seseorang yang memilih berlari. Walaupun harapan memang mahal dan berbahaya saat dilakukan, Raegan bersyukur harapannya di delapan malam terakhir terkabulkan dan berhasil membuai Hailey sampai pulas. Sampai menghitung hari menjadi membosankan, Raegan rela mengusap kepala serta mengecup pelipis Hailey penuh kasih setiap saat.

Tidak hanya tentang keyakinan dan persoalan-persoalan tentang cinta, Raegan memberi kesempatan pada hatinya untuk mempelajari hal baru bagaimana sebuah penantian rupanya dapat menjadi momen yang menyenangkan. Raegan lurus hati melakukan penantian bila itu untuk menanti Hailey mendapat tidur yang pulas hingga nantinya membuka mata, walaupun separuh dirinya juga menantikan agar mereka dapat saling berpandangan dan membicarakan banyak hal karena sebelumnya tak sempat.

Saat kepingan salju turun sedikit demi sedikit, lambat laun pula Raegan sabar menunggu dan memaklumi. Sementara itu ia membenahi diri untuk memaafkan dan memaknai keberadaan seseorang di hidupnya dengan lebih baik. Semestinya begitu, daripada mendapatkan luka saat memaknai bagaimana kelalaian jauh lebih serius dan menyakitkan. Setiap hari Raegan juga mempersiapkan diri bila Hailey bangun nantinya. Hari ini menggunakan kemeja polos, rambut yang ditata rapi, duduk di salah satu kursi, Raegan menunggu dengan hati yang luas. Ia sudah menyimpan senyuman untuk Hailey yang membuka matanya.

"Selamat pagi."

"Selamat pagi."

Pada waktu itu, Raegan akan menamai senyuman Hailey yang tersungging sebagai pemandangan yang jauh lebih menyejukkan, menakjubkan, dan berkilauan daripada kepingan salju. Gadis itu membalas sapaannya, mengalahkan pemahaman lain terhadap hal menyenangkan yang pernah Raegan dapatkan untuk kemudian membuat jantungnya berdegup kencang.

Sementara itu, Hailey yang menyunggingkan senyuman pada mata abu-abu Raegan yang berbinar sedang menatapnya teduh. Ia dapat melihatnya walaupun tampak sayu dan memiliki sisa rasa kantuk. "Sejak kapan kamu menontonku tidur, Raegan?"

"Bukankah pertanyaan itu terlambat? Setiap malam. Setiap pagi. Aku selalu melakukannya." Mendengus halus, Raegan juga tertawa miring saat melihat wajah Hailey secepatnya memiliki rona kemerahan. Lihatlah, wajah yang tersipu itu membuat Raegan merindukan musim panas yang cerah dengan bunga-bunga indah bermekaran memenuhi halaman rumahnya.

"Apa kamu bekerja hari ini?" Hailey pandai menghalau godaan memalukan, tetapi ia tiba-tiba menelan ludahnya susah payah saat memperhatikan penampilan Raegan walaupun hanya menggunakan kemeja biru tua tidak bermotif dan celana kain abu-abu. Hailey memulai paginya dengan memberi pujian dalam hati. "Penampilanmu sangat rapi."

I'll Always Be Your Guardian AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang