BAB 37

137 19 12
                                    

Daftar lagu milik Rachell Bryy untuk novel ini, tersedia di spotify dengan judul yang sama dengan judul novel.

Playlist "I'll Always Be Your Guardian Angel" On Spotify :

1. What You Saw Was A Lie - Kris Bowers

2. Ends Of Earth - Lord Huron


***

"Wah! Kukis?!" Neil bersorak kegirangan saat melihat piring besar berisi kukis cokelat dan tiba-tiba bersikap masa bodoh dengan antusiasnya saat bersorak habis merindukan Hailey.

"Hai Hailey. Apa ini kukis buatanmu?" Eleanor menyapa sambil tersenyum. Perempuan cantik itu datang berkunjung dengan mengenakan pakaian kasual berwarna terang sehingga rambut merah dan mata hitamnya begitu mencolok dan tampak semakin cantik. Hailey memberikan anggukan untuk Eleanor sambil melambai singkat, saling berpandangan dengan Raegan yang kemudian memalingkan wajahnya.

"Ibu! Kukis buatan Dr. Summer rasanya enak!" Neil memelototkan mata sambil mengunyah, Eleanor mengangguk keras saat dia mencoba gigitan pertama. Dua orang itu kemudian tidak berhenti untuk mengambil kukis demi kukis. Hailey tidak mempersoalkan apapun terhadap kedatangan Eleanor. Ia teramat senang karena kukisnya tidak terbuang sia-sia lagi.

Kaki kanan yang terbalut perban masih berdenyut-denyut dan terasa semakin sakit sejak Neil tanpa sadar menginjaknya. Hailey mencoba duduk sejenak, menyembunyikan kesakitannya dari Neil yang sudah membawa piring kukis ke dalam pangkuannya. "Apa kukis buatanku seenak itu sampai kau tidak lagi merindukanku, Neil?"

Gerakan menyuap Neil terhenti di udara. Anak laki-laki itu tersenyum kikuk sementara Hailey tersenyum jahil. "Aku masih merindukanmu, Dr. Summer. Apalagi minuman cokelat—tapi tidak apa-apa, kukis cokelat ini juga enak."

Hailey tertawa halus, keberadaan Neil menghiburnya. Eleanor juga tersenyum saat melihat Neil yang begitu senang dan lahap. Senyuman serupa milik Eleanor, juga tersungging di bibir Raegan. Senyuman Raegan tersungging saat melihat Neil, usai merasa kesal karena Hailey memanggang kue, sekarang bukan menjadi masalah penting lagi. Tidak mengapa apabila Raegan tidak ingin memakan kue itu, asalkan Hailey bisa melihat senyumannya.

"Hari ini sekolah Neil libur dan aku mengajaknya datang berkunjung, tidak apa-apa, kan?" tanya Eleanor. Dia menatap Hailey dan Raegan bergantian dengan senyuman simpul.

Hailey tentu saja mengangguk. Memangnya apa yang bisa dilakukan selain itu? "Tentu saja. Mengapa aku harus keberatan?"

"Paman pasti senang sekali bisa merasakan kukis seenak ini setiap hari." Neil mengerucutkan bibir, iri dan merasa nasib Raegan sangat beruntung.

Raegan berkedip beberapa saat, merasa bingung. "A–aku tidak suka kukis cokelat."

"Sungguh?! Jadi aku bisa menghabiskan semua ini?!" seru Neil. "Asyik! Kalau begitu—"

"Tidak. Jangan terlalu banyak, Neil. Jangan dihabiskan." Raegan menggeleng, berekspresi serius.

Hailey lantas tertawa, mengibaskan tangan di udara dan duduk dengan santai "Tidak apa-apa, Neil. kau boleh membawa kue itu pulang karena paman Raegan tidak menyukainya—oh, aku masih memiliki sisa adonan kukis. Dulu saat aku dan paman Raegan masih kecil, kami suka sekali mencicipi adonan yang belum matang. Aku akan memberinya untukmu, jadi kau bisa memanggangnya di rumahmu. Apa kau mau mencicipi sedikit adonannya?"

"Tidak." Raegan tiba-tiba menggeleng ke arah Hailey. "Neil tidak boleh memakannya."

"Kenapa?" Hailey dan Neil bertanya hampir bersamaan. Eleanor juga sama bingungnya dan dia menatap Raegan.

I'll Always Be Your Guardian AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang