BAB 42

152 14 13
                                    

Daftar lagu milik Rachell Bryy untuk novel ini, tersedia di spotify dengan judul yang sama dengan judul novel.

Playlist "I'll Always Be Your Guardian Angel" On Spotify :

1. Nureyev - Lisa Batiashvili


***


Terasa begitu bodoh.

Hailey merenungi banyak hal dalam semalam. Memutuskan untuk tidak tertidur. Sejak Raegan pergi meninggalkannya hingga kayu di perapian habis terbakar dan sampai matahari terbit, kelopak mata terbuka sayu dengan pandangan kosong. Tangan yang gemetar sejak seorang lelaki yang baru menghabiskan malam indah bersama, terus saja terasa lemas saat mengusap sisi kosong beralaskan selimut. Semestinya sisi itu terisi.

Hati kecil manusia akan selalu pandai berandai-andai, mengharapkan banyak hal, membohongi, dan juga menyakiti diri sendiri. Hailey berpikir, seandainya ia tidak terlalu banyak memperbolehkan hati untuk berbuat sesukanya mungkin hati kecilnya juga akan tetap utuh, tidak hancur berceceran. Hailey juga mengharapkan banyak hal agar hubungannya dengan Raegan tetap berjalan apa adanya dan setidaknya keadaan hatinya yang sampai satu tahun ke depan akan baik-baik saja. Pun, tetap saja, Hailey tahu kedua hal tersebut telah membohongi dan menyakiti dirinya sendiri.

Ketika pinggiran bantal dicengkram, jemari Hailey bisa merasakan air matanya membasahi. Sesekali mengusap, walaupun pada akhirnya terus menerus menangis. Apalah artinya kecewa dan sedih, ketika sejak awal telah sepakat tidak boleh melibatkan urusan hati? Semestinya Hailey tidak bercinta dengan Raegan. Semestinya ia tidak jatuh cinta. Semestinya Hailey ingat dengan keputusan dan tujuannya. Pun, semestinya Hailey ingat dengan dosa dan hutangnya kepada Raegan. Oh, semestinya.

"Semestinya tidak begini...."

Hailey menggumam pada dirinya sendiri. Terasa begitu bodoh masih tetap bergelung dalam selimut sambil memandang perapian yang sudah mati dengan pandangan kosong seperti pecundang. Matahari telah terbit dan sinar cerahnya menyusup ke dalam jendela. Rumah kayu terlihat terang benderang oleh cahaya matahari, tetapi di dalam rumah itu terasa dingin dan menusuk kulit. Menusuk hati.

Pakaian-pakaian Hailey masih berserakan saat ia hendak meraih dan menggunakannya dengan tenaga yang tersisa. Keputusan yang Hailey tetapkan pagi itu adalah kembali menggulung tubuhnya dalam selimut sampai ia melihat Raegan keluar dari kamar tidur dan keluar dari rumah kayu begitu saja. Apa gunanya bertegur sapa? Lelaki itu berjalan melewati perapian seperti Hailey tidak pernah berada di sana. Seolah semalam, Raegan tidak ingat bahwa di depan perapian itu ia menghabiskan malamnya bersama Hailey.

Tetap berada di dalam rumah kayu dirasa sebagai pilihan yang tepat, Hailey tidak ingin mengganggu Raegan yang mungkin sedang berkeliling hutan untuk sekedar mencari udara segar dan mencari ide-ide luar biasa. Hailey membersihkan tubuhnya dan berdiri di depan cermin untuk merenungi peristiwa semalam.

Kecupan dan tanda keunguan yang Raegan tinggalkan masih terlihat jelas di bagian-bagian tubuh Hailey, dan seolah saat melihatnya kepala terasa begitu pening. Tubuhnya gemetar dan hampir terasa lemas untuk berdiri dengan tegap. Kesedihan itu terjadi sia-sia, tetapi Hailey tahu bahwa manusia perlu meresapi emosi tersebut dan ia melakukannya untuk terakhir kali karena setelah keluar dari kamar mandi tidak boleh ada lagi kesedihan yang tersisa.

I'll Always Be Your Guardian AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang