BAB 72

133 15 7
                                    

Daftar lagu milik Rachell Bryy untuk novel ini, tersedia di spotify dengan judul yang sama dengan judul novel.

Playlist "I'll Always Be Your Guardian Angel" On Spotify :

1. Send Me The Moon - Sara Bareilles

2. Touch - Sleeping At Last

(dua lagu ini adalah salah satu favoritku)

***

Cahaya yang menyilaukan.

Apa yang Hailey pandangi saat ini bukanlah cahaya matahari, sebab musim dingin masih berlangsung dan pepohonan masih tertutupi oleh salju yang lebat. Mata hazelnya berkunang-kunang, pandangannya sayu, lidah yang terasa pahit, serta tubuh yang terasa lemas dan sakit secara bersamaan. Hailey merenung sejenak, bertanya-tanya mengapa saat ini ia melihat cahaya lampu rumah sakit bukannya cahaya lampu dari kamarnya.

Lalu Hailey tahu apa sebabnya.

Obat yang diberikan oleh para Dokter untuk mengatasi rasa sakit pasca operasi rupanya memiliki batas waktu. Hailey merasa sakit begitu ia terbangun dan mampu memproses apa yang terjadi. Namun, rasa sakit itu menjadi semakin serius selagi meyakini bahwa pengadilan Torres, pengakuan cinta untuk Raegan, dan mereka yang tidak pernah bercerai, hanyalah mimpi. Hailey meyakininya sebab sejak Pamela membantunya mengirimkan email untuk Universitas Stanford, ia tidak menemukan siapapun bersamanya.

Merenung.

Kesekian kalinya.

Hailey mengerjap beberapa kali lalu terpejam lebih sering. Menghalau rasa sakit lebih sering dan mengontrol irama pernapasan yang terasa sesak agar lebih baik lagi. Beberapa menit berlalu ia hanya berbaring dengan tubuhnya menggigil. Selama memejamkan mata, seluruh mimpi yang hadir di dalam tidurnya seperti halnya lelucon. Menertawakan kesakitan dan juga pendirian konyol. Sementara itu, penjelasan Dr. Emily dan memori jelas seperti apa wujud janin yang gugur, menampar keras untuk memperingatkan seberapa besar kesalahannya selama ini.

Napas yang terus semakin sesak entah apa sebabnya. Tubuh Hailey menggigil gemetaran dibalik selimut. Keringat dinginnya membasahi hampir separuh gaun rumah sakit, semakin lama pula membasahi bantal dan seprai. Semua mimpi indah tidak ada artinya ketika meyakini bahwa setelah ini perjanjiannya dengan Raegan akan berakhir. Mereka akan benar-benar bercerai.

Keyakinan-keyakinan itu semakin membenarkan banyak hal saat Hailey mendengar ponselnya berdering dan beranggapan panggilan tersebut sangat penting. Sementara itu, letak ponsel terlalu jauh untuk diraih, tak ada seorangpun yang dapat mengambilnya sehingga Hailey mencoba menggunakan tombol bantuan yang rupanya tidak berfungsi. Tidak ada keyakinan atau pilihan lain selain menegakkan punggung. Setelah itu dengan napas terengah-engah, tubuh yang demam, dan setengah mati menahan sakit, Hailey melangkah terseok-seok meraih tas dan  ponsel miliknya. Meringis kesakitan.

Nicole Campbell rupanya telah lama berusaha menghubungi beberapa kali, mungkin untuk mempertanyakan kabar  dan juga berterima kasih telah merekomendasikannya sebagai mahasiswa Universitas Stanford sekaligus meminta maaf karena tidak bisa bertemu. Selain itu tidak ada pesan atau panggilan yang terlewatkan dari siapapun. Hailey duduk dengan lemas di salah satu sofa. Gemetar merabai perutnya.

"Nyonya Edgar? Apa yang kau lakukan? Kau tidak boleh turun dari ranjang." Salah seorang perawat pria membuka pintu beberapa menit setelahnya. Dengan ekspresi terkejut, dia menghampiri Hailey dan setengah panik menuntun gadis itu berbaring lagi di ranjang, "Apa yang kau lakukan? Apa kau membutuhkan sesuatu? Kau bisa memanggilku."

I'll Always Be Your Guardian AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang