BAB 79

83 14 1
                                    


Daftar lagu milik Rachell Bryy untuk novel ini, tersedia di spotify dengan judul yang sama dengan judul novel.

Playlist "I'll Always Be Your Guardian Angel" On Spotify :

1. Dream - Priscilla Ahn

2. Caruso - HAUSER


***


Dendam.

Di dunia yang Hailey pijaki, sejak awal memang memiliki banyak hal untuk dipersoalkan. Ia akan melakukannya sambil merenung dan mengenang banyak hal. Penyesalan-penyesalan yang ia miliki tentu akan membuahkan dosa yang harus Hailey namai sebagai utang budi untuk dibayar seumur hidup. Sejak awal Hailey memiliki banyak hal untuk disesali, harus dibayar hingga setimpal, dan menghabiskan banyak waktu untuk menepati janji.

17 tahun telah terlewati. Masa-masa menyenangkan, getir, duka, maupun peristiwa-peristiwa tak terduga. Waktu berlalu tanpa sempat manusia menghitung seberapa banyak waktu mujur yang disia-siakan dan mengingat bahwa pantasnya mereka berpijak dengan benar dan menatap masa depan. Waktu berlalu dan berbagai macam musim telah terlewati, di antara perenungan dan waktu untuk mengenang banyak hal, di antaranya Hailey sempat bersyukur ia memiliki keluarga yang sederhana dan hangat.

Keberadaan Raegan sejak awal memiliki makna yang jauh lebih dalam daripada sekedar hadir. Ketika Hailey menatap wajah Raegan yang tampan, Hailey mampu melihat banyak hal. Anak laki-laki yang menjabat tangannya, pandai bermain bisbol, pintar, pemimpi besar, mengucap janji bersamanya di gereja, menolongnya di kapal pesiar, dan memeluknya begitu erat saat mengetahui kegugurannya.

Hailey mengingat banyak hal, merenung.

Usaha keras telah dilakukan, untuk persoalan kapan dan seberapa sering bersyukur atas banyak hal. Penyesalan dan utang budi tidak akan hilang begitu saja. Hailey menatap Raegan, bahkan saat ini ketika lelaki itu mengemudikan mobil dan sesekali menatapnya untuk tersenyum simpul, ia juga melihat penyesalan dan utang budinya sendiri. Walaupun telah berusaha keras memperbanyak rasa syukur.

"Jangan mencemaskan apapun." Raegan tersenyum simpul selagi memutar stir mobil meninggalkan hotel menuju rumah mereka. "Kali ini tidak akan ada yang terjadi. Kita akan baik-baik saja. Sementara itu, kita tahu pasti bahwa Torres juga tidak bisa berkutik di sel sejak hakim menempatkannya di penjara yang paling berbahaya.... Jadi jangan cemas, kita akan baik-baik saja."

"Dulu akulah yang selalu mengatakan kalimat itu untukmu, 'jangan mencemaskan apapun dan bernapas dengan benar.' Tapi lihatlah, sekarang kamu juga memintaku untuk memercayai banyak hal termasuk diri sendiri." Senyuman Hailey tersungging lebih bermakna daripada senyuman Raegan. Hal indah itu dilakukan tanpa persoalan apapun hingga Raegan melambatkan laju.

Rumah yang Raegan bangun dengan jemari hebatnya, dedikasi penuh, ketulusan, dan senyuman penuh bangga, mulai terlihat dari jauh ketika mobil Raegan perlahan mendekat dan berhenti di halaman rumah. Tidak ada garis polisi lagi yang membentangi rumah itu dan Hailey menyunggingkan senyumannya semakin lebar sebab ia melihat kerinduan, kebanggaan, dan ekspresi lega di wajah Raegan ketika menatap rumah dan tersenyum penuh arti padanya.

Kemudian Raegan meraih tangan Hailey, menatap tangannya sendiri yang selanjutnya mengusap punggung tangan Hailey dengan lembut. "Aku bisa mengatakan semua kalimat itu karena selama ini kau mengajariku banyak hal. Walaupun kau berusaha keras untuk menghilangkan beban dari penyesalanmu, aku juga berusaha untuk memahamimu dan memaknai banyak hal. Dulu aku tidak peduli tentang apapun, sekarang sudah berbeda. Tapi seberapa sering dan kejamnya peristiwa-peristiwa itu terjadi pada kita, sejak awal aku tahu bahwa kita berdua bisa mengatasinya bersama-sama."

I'll Always Be Your Guardian AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang