I'll Always Be Your Guardian Angel

BAB 45

Daftar lagu milik Rachell Bryy untuk novel ini, tersedia di spotify dengan judul yang sama dengan judul novel.

Playlist "I'll Always Be Your Guardian Angel" On Spotify :

1. Thinking About You - Jessie Ware

2. Arms - Christina Perrie

***

Eleanor Monroe.

Di tengah-tengah ruangan yang menghubungkan dua lorong berlawanan arah di mana kamar tidur Raegan dan Hailey berada, Eleanor Monroe berdiri tegak. Bersandar di dinding. Menatap lantai kayu rumah Raegan. Memikirkan beberapa hal.

Lantai kayu yang sedang Eleanor pandangi saat ini, terlukis memori yang dihabiskan bersama Neil dan juga Raegan. Waktu-waktu yang berlalu, serta bagaimana Eleanor mengingat kasih sayang Raegan kepada dirinya dan Neil. Setelah itu senyuman serupa ketika melihat Hailey memberi kecupan di kening Raegan terukir lagi. Ingatan itu membawa kehangatan di dalam hatinya.

Eleanor menghabiskan waktu untuk mengenang banyak memori, sampai wajahnya terangkat karena mendengar derap langkah Hailey.

"Eleanor?" tanya Hailey. "Apa yang kau lakukan malam-malam di sini? Apa kau tidak bisa tidur?"

"Tadinya seperti itu...." Eleanor tersenyum. "Sepertinya kau juga tidak bisa tidur. Bukankah Raegan sudah tidur? Kenapa kau masih berkeliaran? Kau juga terlihat sakit."

Senyuman Hailey terjungkit samar karena pertanyaan Eleanor. Mata hazelnya beralih ke arah jendela untuk melirik bulan purnama, pada akhirnya, Eleanor harus tahu apa yang terjadi.

"Eleanor.... Tidak pernah ada yang mendengar kisah ini sebelumnya, tetapi malam ini aku memutuskan bahwa kau adalah satu-satunya orang yang berhak tahu terhadap apa yang sedang terjadi.... Bahwa selama ini kau telah salah mengartikan hubunganku dan Raegan.... Bahwa kami bukanlah sepasang suami istri yang sesungguhnya...." Hailey menghentikan kalimatnya sejenak, menggigit tepi bibir saat kalimat-kalimat itu akhirnya berani meluncur. Tubuh yang lemas karena kelelahan, benar-benar terasa semakin nyata dan begitu parahnya saat menatap Eleanor dan menjelaskan segalanya.

"Raegan tidak pernah mencintaiku ataupun menatapku sebagai seorang wanita. Ada beberapa alasan mengapa kami memutuskan menikah.... Tetapi, Eleanor, mungkin sudah waktunya kau tahu bahwa kami bahkan tidak pernah tidur di kamar yang sama. Kamar tidurku yang sebenarnya ada di samping kamar tidurmu—ya, benar, sejak kami menikah atau beberapa bulan ini aku tidur di kamar tamu. Kami juga tidak berbagi banyak hal seperti pasangan yang sudah menikah. Kami tidak melakukan hal-hal seperti itu...." Hailey menggeleng getir, tersenyum samar.

"Aku dan Raegan.... Kami tidak akan pernah menjadi seperti itu karena kami telah menyepakati beberapa hal yang termasuk di dalamnya untuk tidak mencampuri urusan pribadi masing-masing. Sehingga kau bisa pergi ke kamar tidurnya karena selama ini Raegan membutuhkan kehadiranmu yang sangat berarti untuknya. Dia memiliki masa lalu yang tragis dan aku bersyukur karena kau memaklumi dan bisa menerima temanku apa adany,"

"Raegan...." Hailey menghembuskan napas berat, mengepalkan kedua tangan atas upaya mengumpulkan keberanian memberi kebenaran untuk Eleanor. "Dia mendapatkan mimpi buruk. Serangan trauma juga dia rasakan hampir di setiap malam. Hal-hal ini dia sembunyikan dan merasa malu jika orang lain mengetahuinya, khususnya di hadapanmu sebagai wanita yang dia cintai. Raegan adalah sejenis pria yang tidak mudah mengungkapkan isi hatinya... maka kali ini aku mewakilinya untuk mengatakan padamu, bahwa dia teramat membutuhkan kehadiranmu dan juga Neil untuk memberikannya sebuah keluarga yang lengkap dan indah. Itulah... itulah yang selama ini Raegan butuhkan."