I'll Always Be Your Guardian Angel

BAB 74

Daftar lagu milik Rachell Bryy untuk novel ini, tersedia di spotify dengan judul yang sama dengan judul novel.

Playlist "I'll Always Be Your Guardian Angel" On Spotify :

1. Best Part Of Me - Sam Smith ft. YEBBA

***

Detik.

Menit.

Jam.

Hari-hari berlalu, Hailey tahu akan terasa jauh lebih baik usai mendapatkan keyakinan atau tekad lain selain menebus kesalahan yang selama ini begitu dinantikan, yaitu hidup bahagia. Pada kenyataannya semua itu memerlukan banyak harapan, mengorbankan banyak hal untuk mendapatkan hal yang mahal dan berbahaya, hingga melewati banyak penantian menyedihkan. Hati yang dulunya resah, kali ini perlu diingat demi mendapatkan rasa syukur. Tidak perlu mempersoalkan banyak hal, sebab Hailey telah sepakat tidak akan pergi selain mewujudkan waktu-waktu mujur yang telah ia abaikan. Bukan lagi pengecut. Tidak pernah berlari lagi. Menebus dosa-dosa dan hutang pada kehidupan Raegan. Semua itu sudah terbayar, maka sudah tiba waktunya untuk memulai tujuan akhir dan hidup bahagia.

Memori-memori.

Hailey masih mengingatnya setiap malam. Setiap memejamkan mata, setiap menemui anak lelaki berumur 13 tahun, setiap menemui seorang ibu yang bersedih dan termasuk setiap menatap pantulan dirinya sendiri di depan cermin. Di waktu-waktu itu, Hailey selalu menghitung hutang dan kesalahannya kepada keluarga Raegan. Terhadap musim-musim yang telah terlewati, musim dingin adalah musim yang Hailey benci. Membawa banyak memori, sepanjang hari selalu digunakan untuk bercermin atau merenung. Mengingat.

Semuanya sudah berlalu sejak dua minggu yang lalu ketika Hailey dan Raegan menandatangani kertas dan sepakat kontrak mereka berakhir, tetapi tidak dengan pernikahan mereka. Walaupun sederhana, tetaplah sakral. Tetaplah cinta.

Pekerjaan sebagai psikolog anak dipilih bukan tanpa alasan. Hailey tidak pernah membayangkan pekerjaan itu ada di dalam imajinasinya yang tergambar di awan cerah, tetapi Hailey tidak mempersoalkannya. Hari ini pun begitu, ia tidak mempersoalkan musim dingin yang datang dan menerjang dunia dengan tiupan angin, salju tebal, dan suhu udara yang ekstrem. Tidak mengapa tidak dapat melihat awan cerah, Hailey mampu menyisihkan persoalan tersebut dengan duduk di depan perapian ruang keluarga untuk membaca buku. Lalu mengagumi pemandangan salju di bulan Desember.

Sebentar lagi penghujung tahun. Hailey melakukan hal yang setiap tahunnya ia lakukan yaitu menghitung hari untuk menggenapi peringatan peristiwa mengerikan. Tiga hari lagi peristiwa itu menjadi 17 tahun. Namun, Hailey telah melewati banyak waktu tidak sempat memperingati hari ulang tahun Raegan, maka saat ini ia harus mempersiapkan segala hal.

Musim dingin memang musim yang menyebalkan, tetapi dulunya musim dingin menjadi musim nomor dua yang Hailey sukai setelah musim panas karena ia, Ruth, dan Heather akan sibuk sekali mempersiapkan ulang tahun Raegan. Menyiapkan kue cokelat dengan hiasan remah-remah kue, minuman hangat, dan terkadang kue jahe spesial yang hanya dipanggang saat bulan Desember.

Semua itu dulunya menyenangkan. Dulunya mereka keluarga yang lengkap.

Persoalan-persoalan menyedihkan memiliki momen tersendiri dan Hailey akan merenungkannya nanti-nanti saja. Ia akan mempersiapkan diri bila Tuhan memintanya untuk kembali menebus dosa, tetapi waktu mujur yang ia gunakan saat ini adalah mempersiapkan ulang tahun Raegan.

Dapur baru yang Raegan bangun dengan tangannya memiliki desain yang menakjubkan. Walaupun tidak seluas dapur utama, tetapi ruangan itu dibangun dengan hati yang luas dan tulus. Hasil dari jari-jari berbakat, yang begitu antusias menggambar di atas kertas, lalu mewujudkannya langsung dengan penuh harapan. Meja, dinding, lemari, kompor, oven, hingga peralatan canggih lainnya melengkapi dapur milik Hailey. Ia tidak pernah meminta, tidak pernah mempersoalkan, atas hal tersebut Raegan menukar dirinya untuk mempersoalkan dan mewujudkan impiannya sekaligus.