Hi, Baby #12

1.2K 174 41
                                    

Nih, update cepet hehehe.

Melalui perbincangan penuh air mata selama satu jam lebih, akhirnya Kookie memilih untuk segera membawa Lyla pulang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Melalui perbincangan penuh air mata selama satu jam lebih, akhirnya Kookie memilih untuk segera membawa Lyla pulang. Si bungsu Graceva itu merasa iba tatkala Lyla terus menangis dan memohon padanya untuk tetap bersama.

Tindakan Kookie saat ini hanya semata-mata dia lakukan sebagai seorang laki-laki. Apalagi Kookie sangat menyayangi sang bunda, hal itu membuatnya memperlakukan seorang gadis sebaik mungkin meski tidak memiliki perasaan apapun. Sebab pada dasarnya, manusia harus saling tolong menolong.

Selama perjalanan, keduanya tidak terlibat obrolan. Kookie lebih fokus melajukan kendaraan empatnya dan memikirkan apa yang dilakukan Alena malam ini.

Sementara Lyla, sesekali gadis itu menoleh, menatap wajah Kookie dari samping. Dia sedikit meruntuki dirinya karena sudah mengatakan yang seharusnya tidak perlu dikatakan pada Kookie. Meski merasa cemas di awal, sebab khawatir Kookie akan meninggalkannya juga seperti mantan kekasihnya.

Keadaan mereka berdua juga terasa menjadi canggung.

Namun, pengenalan Lyla terhadap kepribadian Kookie sudah cukup baik. Dan terbukti, Kookie berbeda dari pria lain. Pun dia tidak ingin kehilangan cowok bergigi kelinci itu.

Berselang beberapa sekon, mobil milik Kookie memasuki perumahan dimana tempat Lyla tinggal. Kookie hanya butuh waktu satu menit dari gerbang awal untuk mengantar Lyla sampai di depan rumahnya.

“Terima kasih, ya, Ki,” ucap Lyla sembari membuka sabuk pengaman.

Menurunkan kaca mobilnya lebih dulu, Kookie mengangguk. Dia mengedarkan pandangannya ke arah rumah Lyla yang terlihat sepi. “Kau sendiri di rumah?”

Lyla berdehem singkat, menyempatkan untuk mengikuti arah pandang Kookie ke rumahnya. “Iya, tapi mungkin sebentar lagi papa sama mama pulang. Kau mau mampir dulu?”

“Tidak, terima kasih,” balas Kookie dengan senyuman tipis. Membuat Lyla mengangguk dan turun dari mobilnya. “Aku pulang, ya,” balas Kookie kemudian.

Setelah itu, si bungsu lekas melipir untuk meninggalkan kawasan perumahan Lyla. Melajukan kendaraan roda empatnya membelah jalanan Kota yang sudah menunjukkan pukul tujuh malam.

Suasana jalanan masih sangat ramai. Disela kegiatan menyetirnya, tangan Kookie bergerak merogoh ponselnya di dalam saku celana. Dia hanya ingin memastikan notifikasi pesan dari Alena tatkala dirinya memberi kabar kalau sudah pulang sehabis menemui Lyla.

Tetapi, Kookie tidak mengatakan apapun kalau dirinya sedang dalam perjalanan menuju apartemen.

Di sisi lain, Alena baru saja selesai menyegarkan diri setelah membereskan apartemennya lebih dulu. Gadis itu memilih untuk terduduk di sisi ranjang, sembari membaluri sebagian tubuhnya dengan body lotion.

Dear, Baby.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang