1. Ini Lelucon

8.6K 609 44
                                    

Panas, lelah, haus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Panas, lelah, haus.
Tiga kondisi yang tengah dialami satu gadis ini. Berulang kali pun dia menahan untuk tidak menangis. Mati-matian bertingkah sok kuat demi tidak membuat pelupuk matanya sembab.

Hari ini benar-benar menyesakkan. Gadis itu diberhentikan dari kerja paruh waktunya dengan alasan sang Paman pemilik toko itu menginginkan pekerja full time. Sedangkan saat pagi hari dia harus berangkat ke kampus untuk menimba ilmu, yang mengartikan dia hanya bisa menjadi pekerja paruh waktu.

Gadis itu sempat meminta belas kasih pada sang Paman pemilik toko agar tetap mempekerjakannya di paruh waktu. Namun Paman itu tetap berkukuh menginginkan pekerja full time. Mau tidak mau akhirnya gadis itu menerima, daripada terus merengek seperti orang gila yang sama sekali tidak dihiraukan lelaki setengah baya itu.

Alena Deux, gadis yang kini tengah menyandarkan punggungnya dikursi Bus. Mencoba berpikir kemana dia harus mencari pekerjaan baru. Alena tinggal seorang diri di Kota ini, jauh dari keluarganya dan itu memang menjadi pilihannya dengan alasan ingin mandiri.

Alias, Alena ingin bebas.

Namun, ternyata tidak semudah itu. Terlebih lagi tatkala memikirkan pengeluaran sehari-hari, membayar sewa flat dan uang keperluan kuliah. Pun Alena sendiri yang menanggung, sebab sudah menjadi kesepakatan dengan orang tuanya. Dan mereka tidak boleh tahu kalau saat ini Alena tengah kesusahan.

“Pokoknya kalau ada lowongan pekerjaan, aku harus ikut. Aku harus tetap bekerja, sekalipun itu menjadi tukang sapu jalanan ataupun asisten rumah tangga!” seru Alena menyemangati dirinya. Dia membenarkan posisi duduknya, mencoba menghela napas dan menarik kedua sudut dibibirnya.

Alena bersumpah, dia akan menerima pekerjaan apapun dengan senang hati.

“IYA BENAR! AKU TIDAK MAU JADI GELANDANGAN!!!”

Krik! Krik! Krik!

Teriakan yang sempat mengudara menjadi sunyi. Netra bulat Alena semakin membola, dia baru tersadar kalau kini dirinya tidak sendiri. Berlalu gadis itu mengedarkan pandangannya ke sekitar. Dan benar saja, semua pasang mata penumpang Bus menatap datar ke arahnya. Hal tersebut membuat Alena menelan susah salivanya.

Astaga, bodoh sekali!

Alena memejam erat, berlalu menyembunyikan wajahnya didekat jendela Bus. Benar-benar memalukan, kenapa dia bisa seidiot itu.

Beberapa menit kemudian, Bus yang ia naiki berhenti di halte dekat kampus. Lantas membuat Alena bergegas untuk keluar dan menyembunyikan wajahnya dari para penumpang lain. Rasanya masih malu, dia bahkan berniat kalau besok tidak ingin menaiki Bus lagi.

Sebab Alena dengan cara berjalannya yang tidak biasa. Gadis cantik itu sampai tidak sengaja menabrak seorang wanita yang terlihat tengah terburu-buru. Berlalu membuatnya mejauhkan tangannya dari wajahnya itu.

Dear, Baby.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang