Banyak hal yang jadi manis.
Akhirnya kisah mengungkap sebuah misteri terselesaikan juga.
Happy Ending
_____________________Happy Reading
Kara terbangun dengan tubuhnya yang kini berada dipelukan Rifaldi. Entah kenapa dia tersenyum sendiri ketika membayangkan apa yang sudah terjadi dengan dirinya saat ini.
"Sudah bangun hm?" tanya Rifaldi yang kini melihat kearah Kara sambil tersenyum dengan manis.
Kara tersenyum melihat suaminya yang memang kini sudah bangun. Dia tidak pernah menyangka ketika apa yang dia rasakan saat ini sudah menjadi sebuah kebahagiaan.
"Apa sekarang kamu merasa bahagia?" tanya Rifaldi pada Kara.
"Alhamdulillah aku merasa bahagia karena sudah bisa dekat dengan Mas," jawab Kara dengan tidak tau malu sekarang. Toh mereka juga sudah sah menjadi suami isteri juga saat ini.
Tidak pernah dia bayangkan jika semua yang dia lakukan sudah jadi kenyataan. Rifaldi melihat kearah istrinya dengan lembut.
"Aku pun seperti mimpi punya istri dan sudah menikah dengan kamu," ujar Rifaldi sambil menggoda istrinya.
Memberikan sebuah kehangatan yang tidak pernah dia duga sebelumnya akan jadi manis. Dia sudah bisa nebak kalau semuanya akan jadi begini.
"Lebih baik kita mandi dulu yuk. Kita temuin Pak Makmur nanti dan nostalgia masa pertemuan pertama ini di sini," ujar Rifaldi membuat Kara mengangguk dengan bahagia.
Dia sudah merasa bahagia karena Rifaldi yang akan menjadi imamnya.
"Baiklah jika itu yang Mas Rifaldi mau. Aku akan mandi junub dulu."
Kara tersenyum malu ketika mengatakan itu. Dia malu mengakui apa yang sudah dia lakukan semalam dengan Rifaldi. Memang semuanya terasa indah dan dia tidak pernah menyangka ketika semuanya sudah jadi kenyataan.
"Apa sekarang kamu akan merasa bahagia?" tanya Rifaldi sambil tersenyum manis.
"Iya mas. Mau aku yang mandi dulu atau Mas dulu?" tanya Kara sambil melihat kearah suaminya.
Rifaldi yang ditanya seperti itu malah tersenyum sendiri. Entah kenapa dia merasa bahagia saat ini. Mungkin dia akan melakukan semuanya dengan baik.
"Baiklah, mas mengalah saja dari kamu. Akan lebih baik jika kamu mandi terlebih dahulu," ucap Rifaldi.
"Baiklah. Aku yang akan mandi dulu."
Kara akhirnya memutuskan untuk pergi ke kamar mandi. Dia akan membersihkan dirinya terlebih dahulu agar terlihat lebih bersih dari biasanya.
***
Rifaldi merasa bahagia karena sudah bisa mengajak Kara untuk datang ke tempat ini lagi. Dia tau mana yang akan dia ambil selanjutnya.
Pak Makmur melihat kearah Rifaldi dan menyapa dia dengan senyuman manisnya.
"Mas makan dulu," ujar Pak Makmur.
"Terimakasih Pak Makmur," ucap Rifaldi sambil tersenyum ramah.
Hingga tak lama kemudian, Kara datang menghampiri Rifaldi sambil tersenyum dengan manis. Dia tau mana yang akan dia ambil selanjutnya.
"Aku merasa bahagia. Terimakasih banyak."
Dia hanya bergumam dengan pelan. Rifaldi adalah orang yang baik. Entah kenapa dia tau apa yang akan dia lakukan.
"Kalau begitu saya pamit dulu."
Pak Makmur sudah pergi dari tempat ini. Dia tau kalau apapun yang dia lakukan memang sudah baik.
Rifaldi menggenggam tangan Kara sambil tersenyum dengan manis. Dia hanya akan melakukan sesuatu yang baik untuk dirinya.
"Aku senang kita bisa bersama dan bahagia dengan kamu," ucap Rifaldi dengan bahagia.
"Aku pun merasa bahagia dengan kamu, tapi ada hal yang membuat aku merasa gelisah," ucap Kara.
Rifadli melihat kearah Kara dengan sekilas. Menunggu wanita itu yang akan menceritakan semuanya.
"Apa yang membuat kamu merasa gelisah?" tanya Rifaldi dengan sekilas saja.
Dia merasa kalau ada sesuatu yang membuat dia merasa bimbang. Jika memang ini adalah hal yang baik maka, dia akan melakukan semuanya sesuai dengan dirinya.
"Aku memikirkan tentang Sofi. Entah apa yang akan terjadi nantinya dengan hubungan mereka."
Dia bergumam dengan sekilas, semua yang dia lakukan memang sudah benar sesuai dengan keinginan dirinya. Sekarang dia akan lebih paham atas semuanya.
"Kita hanya bisa berdoa saja untuk kebaikan dirinya. Bukannya dia dekat dengan Dewa?" tanya Rifaldi yang mengatakan itu dengan sekilas.
Ini adalah hal yang dia lakukan dengan baik. Semua yang dia lakukan memang sudah sesuai dengan keinginan dirinya. Dia akan paham atas semuanya.
"Sofi mencintai Kak Dewa. Tapi tidak dengan Dewa," ujarnya dengan sekilas.
Semua yang dia lakukan memang sudah baik. Entah kenapa dia akan paham tentang apa yang sudah terjadi nantinya. Dia hanya tinggal menunggu waktu yang tepat saja.
"Semoga. Lebih baik kita makan sekarang."
Rifaldi mengatakan itu sambil menyiapkan semua makan yang ada di meja. Bersama dengan Kara yang memang menyiapkan semua makanan yang ada.
Dia merasa bahagia karena apapun yang dia lakukan memang sudah baik.
"Aku senang karena pada akhirnya kita bisa datang ke sini lagi."
"Aku juga merasa senang karena sudah bisa bersama dengan kamu. Apa setelah ini kita akan pergi ke Bandung?" tanya Kara pada Rifaldi.
"Iya tentu saja, aku akan mengajak kamu untuk tinggal di sana."
"Lalu bagaimana dengan Sofi?"
Kara mengatakan itu karena merasa khawatir dengan sahabatnya yang satu ini. Bagaimana pun Sofi memang wanita yang baik.
"Dia akan punya kehidupan sendiri, aku harap kamu akan bisa memahami semuanya."
Rifaldi mengatakan itu sambil tersenyum dengan sekilas. Dia paham kalau apapun yang dia lakukan memang sudah baik. Sekarang dia hanya tinggal menunggu waktu saja.
"Terimakasih banyak karena kamu sudah menjadi alasan aku untuk hidup bahagia."
"Sama-sama. Terimakasih banyak."
Dia tersenyum dengan manis ketika semuanya sudah menjadi lebih baik. Sekarang hanya waktu yang akan membuat dia lebih bahagia.
Sekarang dia hanya ingin melakukan sesuatu yang baik untuk dirinya saja. Sekarang dia paham kalau apapun yang dia lakukan memang sudah lebih dari sempurna.
Rifaldi memeluk Kara dengan bahagia ketika semuanya sudah menjadi selesai. Dia paham atas semuanya kini jadi sempurna.
TAMAT
_____________________
Hallo Semuanya
Aku sudah update cerita terbaru untuk kalian semuanya. Ini tentang Sofi dan juga Dewa.
Semoga nanti kalian baca yah ceritanya.
Judulnya
BERSAMAMU DALAM DOA
Ini adalah cerita terbaruku nanti.
Makasih untuk kalian yang sudah setia menunggu kelanjutan cerita mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bersamamu Dalam Takdir Allah (Tamat)
SpiritualSquel Biarlah Takdir Yang Menentukan Rifaldi Ahmad Muzaki. Dia sedang memperluas dakwahnya di pesisir pantai. Mengungkap tabir misteri yang mengusik damai. Hingga dia bertemu dengan seseorang yang membuat hatinya terpaut dalam Takdir. Akankah Takd...