10. Sawo Manila

15K 966 48
                                    

Happy Reading

Kasih vote dan comen yah

.
.
.
.
.

.

Kenapa?

.
.
.

.
.
.
.

Udah di vote belum?

.
.
.
.
.

.
.
.
Cieee nunggu.
.
.
.

.
.
.
.
.

    

Vote dong

.
.

.
.
.
.

Makasih

.
.
.  

Happy Reading....

.
.
        Setalah berhasil mendobrak pintu tersebut mereka berempat masuk kedalam rumah kosong itu. Dan berkeliling mencari orang yang di maksud oleh Kara tadi.

    "Kalian membohongi kami? Mana mereka tidak ada disini," kata Arfan.

     "Tapi tadi orang itu ada disini, iya'kan Kara," kata Sofi meminta pendapat Kara.

     "Iya tadi aku liat sendiri kalau orang itu ada disini," kata Kara.

"Tapi buktinya dini tidak ada siapa-siapa," kata Arfan.

Tiba-tiba Rifaldi melihat kearah tambang yang ada di bawah kakinya, dia mengambil tambang itu dan mulai berpikir sejenak. "Sepertinya orang itu tau kalau kita mau kesini, dan bisa jadi orang itu memindahkan Pak Tarji dari sini," Kata Rifaldi.

"Nah aku sependat dengan Mas Rifaldi," kata Sofi.

"Lalu kira-kira kemana mereka membawa Pak Miriji itu," kata Kara.

"Namanya bukan Miriji tapi Tarji," relat Rifaldi.

"Ya itu maksudnya, lagian susah banget si namanya," kata Kara.

"Kayak kamu Sawo Manila," ucap Rifaldi.

"Namaku Manilkara Zapota bukan Sawo Manila," kata Kara kesal dengan Rifaldi karena selalu menyebutnya Sawo Manila walaupun memang benar artinya sawi Manila.

"Tapi tetap aja, susah kalau harus nyebut itu," kata Rifaldi.

"Udah si kenapa pada ribut soal nama, inget niat kita kesini itu buat cari Pak Tarji bukan malah debat nama gak penting," kata Arfan menengahi.

"Lagian dia yang mulai," kata Kara menunjuk kearah Rifaldi.

"Kok aku, yah kamulah," kata Rifaldi.

"Aku.. ," belum sempat Kara berbicara namun ucaoanya udah di potong duluan oleh Sofi.

"Sudah Kara nanti kalau Umi Karin tau kamu kayak gini lagi dia pasti akan marah," kata Sofi.

"Umi gak akan tau selama kamu tidak melaporkannya," kata Kara.

Sofi malah menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Hehehe.. " dia malah tertawa. 

Bersamamu Dalam Takdir Allah (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang