Allah pasti mempunyai rencana lain kenapa kita dipisahkan?
Lalu kemudian dia di pertemukan...Jika diijinkan..
Bolehlah aku berharap bisa bersama dengan dirimu?...____________________________________
Happy Reading
Indah masih terdiam dengan Karin di ruang tamu, dia sebenarnya sedang menunggu Sofi yang tak kunjung datang, dia sudah mengirim pesan kepada Sofi tapi belum mendapat balasan.
"Bagaimana? Apa Sofi akan datang kesini?" Tanya Karin.
"Belum dapat balasan bude Karin," kata indah.
"Sofi jarang main lagi ke pesantren ini menemui Kara, Bude gak tau apa permasalahan antara mereka berdua, karena bude gak mau ikut campur," curhat Karin.
Indah tau apa masalahnya, apa sebaiknya dia memberitahu Bude Karin aja tentang semuanya, tapi dia tidak mau melibatkan orang lain lagi, yang ada nanti pesantren ini yang akan menjadi imbasnya.
"Mungkin hanya kesalahan pahaman aja diantara mereka," kata Indah.
Karin mengangukan kepalanya, Azka masih terdiam ditempat tersebut karena sedang menunggu Ustad Ilham datang dari mesjid.
"Kok Umi Karin bisa dekat dengan Indah?" Tanya Azka yang merasa heran dengan kedekatan keduanya.
"Kamu tidak tau Azka, apa orangtuamu tidak memberitahukannya? Indah ini anak dari kaki tangan Kyai Mahmud yaitu almarhum Ustadz Kahfi," jelas Karin.
Azka mencoba mengingat, orangtuanya memang pernah memberitahu tentang Ustad Kahfi tapi dia tidak bilang kalau punya anak perempuan.
"Kok dia tidak pernah tinggal disini?" Tanya Azka kepada Karin.
"Indah itu sama kayak Umi dulu gak mau di kekang sama aturan pesantren ini, makanya dia milih mandiri, iya kan Indah," kata Karin.
Indah hanya memapu mengangukan kepantasan saja. Azka menyerengit melihat Indah yang sekarang menjadi lebih kalem, biasanya wanita itu selalu barbar dan juga mengejarnya lewat chat yang tidak penting itu, tapi dia juga heran sendiri karena akhir-akhir ini tidak ada lagi notif dari indah.
Tiba-tiba Nina datang kerumah Karin, dia langsung terkejut melihat indah ada disana.
"Indah," kata Nina langsung menghambur ke pelukan indah.
Indah membalas pelukan itu dengan canggung.
"Kamu kemana aja selama ini nak?" Umi sangat merindukanmu," kata Nina kini matanya sudah berkaca-kaca.
Sedangkan Azka malah menyerengit saat melihat umi kandungnya sendiri sepertinya sangat menyayangi indah.
"Iya Umi Nina," kata Indah.
"Kamu sekarang tinggal dimana Indah?" Tanya Nina.
"Aku tinggal di kontrakan dekat kampus Umi," Jawab Indah.
"Indah kesini sebenarnya mau ketemu Sofi, tapi anakmu itu loh belum datang dari tadi, udah sampai dua jam indah nunggu disini," jelas Karin kepada Nina.
"Oh yah? Kamu dekat dengan Sofi? Kamu sekampus berarti dengan Sofi yah?" Kata Nina.
"Iya Umi Nina," kata Indah.
Nina kemudian melihat kerajaan Azka yang kebetulan sedangan dan disana.
"Azka tolong kamu jemput adik kamu di kampus yah, kasian indah nungguin," kata Nina menyuruh kepada anaknya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bersamamu Dalam Takdir Allah (Tamat)
SpiritualSquel Biarlah Takdir Yang Menentukan Rifaldi Ahmad Muzaki. Dia sedang memperluas dakwahnya di pesisir pantai. Mengungkap tabir misteri yang mengusik damai. Hingga dia bertemu dengan seseorang yang membuat hatinya terpaut dalam Takdir. Akankah Takd...