20. Berpisah untuk bertemu.

12.6K 760 50
                                    


Happy Reading

Rifaldi yang sedang berdakwah di masjid tiba-tiba mendapatkan informasi dari Arfan kalau Kara besok akan pulang ke Yogyakarta.
Selesai berdakwah Rifaldi dan juga Arfan datang ke penginapan timbun yang saat ini dikelola oleh Pak Makmur.

Rifaldi melihat Sofi baru saja keluar dari Kamarnya.

"Assalamualaikum Sof," kata Rifaldi.

"Waalaikumussalam," balas Sofi kemudain melihat kearah Rifaldi dan juga Arfan.

"Bagaimana keadaan Kara?" Tanya Rifaldi.

"Dia sudah baik-baik saja sekarang," kata Sofi.

"Syukur Alhamdulillah kalau begitu," kata Arfan.

"Aku dengar kalian akan pulang ke Yogyakarta besok, apakah benar?" Tanya Rifaldi.

Sofi mengangukan kepalanya tanda mengiyakan. 

"Apa saya boleh menjenguknya?" Tanya Rifaldi.

Sofi nampak berpikir sejenak, kemudian dia mengiyakan. "Iya silahkan,"

Rifaldi dan juga di ikuti oleh Arfan masuk kedalam kamar penginapan Kara.

Kara melihat kehadiran Rifaldi disana. Kemudain Kara mendudukan badannya dibantu oleh Sofi.

"Bagiamana keadaanmu sawo Manila?" kata Rifaldi.

Biasanya Kara akan marah bila dipanggil seperti itu oleh Rifaldi, tapi sekarang dia malah tersenyum, itu seperti panggilan khusus dari Rifaldi untuknya.

"Aku baik-baik saja, bagiamana keadaan Mas Rifaldi?" Kata Kara.

"Alhamdulillah baik juga," kata Rifaldi kemudain dia menundukkan kepalanya.

"Dunia serasa milik berdua yah Sof," ucap Arfan.

Rifaldi malah menatap kearah Arfan. "Yaudah yah Kara kalau begitu aku pamit pergi dulu," kata Rafaldi menarik Arfan untuk kelaut kamar Kara.

Rifaldi membawa Arfan kamar penginapannya.

"Payah kamu Rifal, harus kamu cegah dia untuk pergi besok," kata Arfan.

"Aku tidak mungkin menahannya disini, lagian kita juga sebentar lagi akan pulang ke Bandung," kata Rifaldi.

"Terus nanti kalian berpisah begitu? Aku saranin yah kamu buat minta nomor handphonenya setidaknya untuk berkirim kabar, atau meminta alamat rumahnya untuk menghitbahnya langsung," kata Arfan.

Rifaldi memikirkan apa yang dikatakan oleh Arfan tersebut. Benar juga apa yang dikatakan oleh Arfan barusan.

💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛

Paginya Kara dan juga Sofi sedang berpamitan ke semua warga yang ada di kampung kuluhan itu. Kara celingak-celinguk mencari kebenaran Rifaldi karena sampai saat ini dia tidak menemukan pria itu.

"Cari siapa Kata?" Tanya Sofi.

Kara mengelengkan kepalanya, "enggak kok, ayo kita ke pelabuhan," kata Kara mengajak Sofi pergi kesana.

Sepertinya Kara tidak akan berpamitan dengan Rifaldi walaupun sebenarnya dia tsu Rifaldi pasti mengetahui dirinya akan pulang sekarang, tapi laki-laki itu tidak menampakan batang hidungnya sampai sekarang.

Sofi telah terlebih dahulu menaiki kapal tersebut dan Kara sedang menaiki tangga untuk masuk.

"Sawo Manila," teriak Rifaldi.

Kara melihat kebawah dan disana ada Rifaldi. Kara tersenyum saat melihat Rifaldi ada disana.

"Aku pamit Mas Rifaldi," kata Kara.

Bersamamu Dalam Takdir Allah (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang