Jangan baper dengan perhatian yang tiba-tiba, karena bisa saja perhatian itu bukan untuk kamu saja tapi untuk orang lain juga.
Nelly Nurul Awaliyah.
____________________________________
Happy Reading semuanya
Jangan lupa vote yah sebelum baca....
.
.
.Ilham menepuk Rifaldi yang seperti sedang panik, begitupun dengan indah yang masih menenangkan Sofi.
Mereka menunggu hingga setengah jam, kemudian Ilham mengambil ponselnya miliknya dan membaca pesan tersebut. Setelahnya dia melihat Rifaldi yang tempak gelisah.
Ilham mendekat kearah Rifaldi, "Safira sudah menikah dengan Arfan," kata Ilham.
Rifaldi milihat terkejut kearah Ilham. Dia bukan bersedih tapi dia merasa bersalah kepada Arfan karena harus menanggung semuanya karena ulahnya.
Rifaldi mengusap mukanya dengan kasar, dia nampak frustasi saat ini.
"Pasti ini gara-garaku," kata Rifaldi.
"Ini bukan sepenuhnya salahmu nak, ini sudah Takdir dari Allah, mungkin Arfan jodoh dengan Safira," kata Ilham.
"Iya semoga saja Ustadz Ilham," kata Rifaldi.
Mereka terdiam setelah itu, tapi kemudian Ustadz Ilham melihat kearah Rifaldi dengan tatapan yang serius.
"Kamu menyukai anakku?" Kata Ilham.
Rifaldi mengangukan kepalanya sambil menunduk. "Aku minta maaf Usatdz bila sudah lancang, tapi aku tidak bisa menghapuskan semua kenanganku dengannya," kata Rifaldi.
"Apa sebelumnya kamu pernah bertemu dengan Kara, bukankah setiap kamu main ke pesantren Al Habsi dulu Kara selalu tidak ada," kata Ilham.
"Kami bertemu di kampung kuluhan, saat itu kita bertemu disana, aku sempat berjanji akan melamarnya dulu, tapi aku mengurungkan niatku karena Abi sudah menjodohkanku dengan Safira, tapi ternyata dunia sangat sempit sekali, Kara ternyata sepupunya Safira dan aku baru mengetahuinya kalau Kara adalah anak dari Ustadz Ilham, aku minta maaf, kalau saja dari awal aku tau kalau Kara anak dari Ustadz Ilham aku pasti akan memperjuangkannya dulu," kata Rifaldi yang kini penuh dengan penyesalan.
Ilham menepuk pundak Riafldi, "sudahlah nak, jangan pernah disesali apa yang sudah terjadi, aku sudah memaafkanmu, aku juga terkejut ketika tau kalau kamu menyukai Kara, tapi sayang Kara sudah aku jodohkan dengan Azka," kata Ilham.
Ruang ICU tiba-tiba terbuka, dokter keluar dari ruangan tersebut. Ilham yang melihat itu langsung menghampiri sang dokter.
"Bagaimana keadaan anak saya dok?" Tanya Ilham.
"Dia membutuhkan darah banyak sekali," kata Dokter tersebut.
"Kalau begitu ambil darah saya saja dok, kebetulan saya ayahnya," kata Ilham.
"Baik kalau begitu ikut saya," kata dokter itu kemudian Ilham mengikuti dokter.
Azka dan juga Dewa tiba-tiba datang menghampiri Rifaldi yang masih tertunduk.
"Bagiamana keadaannya?" Tanya Azka kepada Rifaldi.
Rifaldi hanya menggelengkan kepalanya, Azka tau artinya Rifaldi juga belum tau keadaannya, kemudian Azka melirik kearah sang adik.
"Sofi sudah jangan menangis, kalian lebih baik pulang ke hotel saja," kata Azka.
"Aku tidak mau," kata Sofi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bersamamu Dalam Takdir Allah (Tamat)
SpiritualSquel Biarlah Takdir Yang Menentukan Rifaldi Ahmad Muzaki. Dia sedang memperluas dakwahnya di pesisir pantai. Mengungkap tabir misteri yang mengusik damai. Hingga dia bertemu dengan seseorang yang membuat hatinya terpaut dalam Takdir. Akankah Takd...