26. Mungkin ini jalan terbaik

11.6K 631 46
                                    

Semoga lelahku hari ini menjadi lilah...

___________________________________

Happy Reading..

.

Kara melihat kearah orang yang saat ini sedang berada di sampingnya.

"Aku sudah tidak ingin mengangis lagi sekarang," kata Kara.

Orang itu hanya tersenyum sebagai tanggapan dari ucapan Kara terssbut.

"Ngomong-ngomong aku tidak melihat keberadaan temanmu itu, kemana dia sekarang?"

"Dia sudah pulang duluan kak, tumben Kak Kemelia menanyakan dia?"

"Bisanya kalian suka bareng-bareng terus," kata Kamelia.

"Kakak juga, biasanya sama kak indah terus, dia kemana sekarang? Aku perhatikan belakangan ini kok Kakak lebih dekat dengan Kak Dewa dibandingkan Kak Indah," kata Kara membalikan fakta yang ada.

"Ada kalanya kita harus menjauhi seseorang karena tau dia itu sebenarnya adalah musuh kita, dan ada kalanya kita harus mengelabuhi seseorang untuk mengalahkan musuh," kata Kemelia sebelum pergi meninggalkan Kara sendirian dia taman.

Kara memikirkan apa yang di maksud oleh perkataan dari Kamelia barusan, dia sama sekali tidak memahaminya. Tak ingin terlalu dalam memikirkan itu akhirnya Kara memutuskan untuk pulang ke rumahnya.

Sampai di rumahnya dia tak sengaja berpapasan dengan Azka, dia langsung berlalu pergi begitu saja meninggalkan Azka. Tapi dia memikirkan sesuatu hal akhirnya dia memangil Azka saat sudah membelakangi pria itu.

"Mas Azka," panggil Kara.

Azka yang merasa dirinya dipanggil pun akhirnya membalikan badannya. "Iya,"

Kara menimbang-nimbang apa yang akan dia katakan kepada Azka. "Mas Azka punya hubungan apa sama Mas Rifaldi?" kata Kara sambil mengigit bibirnya takut sekaligus gelisah.

"Kami berteman sajak kecil," jawab Azka lalu akan membalikan badannya kembali tapi Kara lebih dulu bertanya.

"Mas akan menceritakan semuanya kepada Abi?" Kata Kara.

"Apa maksudmu?" Kata Azka.

"Mas akan memberitahukan kepada Abi kalau aku bertemu dengan Mas Rifaldi? Aku mohon Maaf jangan bilang sama Abiku," kata Kara sambil memohon kepada Azka.

Kara takut Abinya akan marah kepada dirinya kalau tau dia bertemu dengan seorang laki-laki, pasti nanti Abinya akan sangat marah kepadanya.

"Aku tidak akan melaporkan kepada Ustadz Ilham, kamu tenang saja, tapi kau ingin menanyakan sesuatu kepadamu," kata Azka.

Untuk sementara Kara merasa tenang karena Azka tidak akan melaporkannya kepada Abinya.  Tapi ngomong-ngomong apa yang akan ditanyakan Azka kepada dirinya.

"Mas ingin mamnayakan apa?" Tanya Kara.

"Aku kamu menyukai Rifaldi?" Tanya Azka.

Kara terdiam saat Azka menanyakan hal tersebut, dan Azka paham akan keterdiaman Kara seperti itu.

"Maaf Mas tidak sebaiknya Mas mananyakan hal tersebut," kata Kara lalu pergi meningalkan Azka sendirian.

Azka melihat kepergian Kara, "andai kamu tau kalau aku mengangumimu," kata Azka saat Kara sudah jauh dari pandagan matanya.

❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤

Kara masuk kedalam rumahnya saat sudah bertemu dengan Azka tadi.

Bersamamu Dalam Takdir Allah (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang