Happy ReadingKara dan juga Sofi saat ini masih di dalam kampus karena sibuk mengerjakan tugasnya. Hingga tak terasa sudah memasuki waktu Ashar dan mereka memutuskan untuk sholat ashar di dalam mesjid.
Kara berjalan menuju mesjid dan tak sengaja berpapasan dengan dewa.
"Eh Kak Dewa," sapa Sofi tersenyum kearah Dewa.
Dewa hanya tersenyum kearah mereka berdua.
"Mau kemana kak?" Kata Sofi seolah basa-basi kepada Dewa, sedangkan Kara hanya menundukkan kepalanya saja.
"Mau ke Mesjid," kata Dewa sambil melirik kearah Kara sekilas sebelum dia pergi dari sini.
Setelah Dewa pergi dari sini, Sofi berbisik kearah Kara. "Kak Dewa berubah menjadi alim yah sekarang," kata Sofi.
"Iya," kata Kara menanggapi ucapan Sofi, Kara tidak menceritakan tentang Dewa yang berubah menjadi lebih baik untuk menghitbah Kara kepada Sofi karena dia takut sahabatnya itu akan salah paham kepada dirinya.
"Malah bengong lagi ayo kita wudhu," kata Sofi sambil menepuk pundak Kara guna menyadarkan lamunannya.
Kara dan Sofi berjalan menuju tepat wudhu dan milihat indah yang juga sedang wudhu disana.
"Ada apa dengan hari ini, semua orang disini kayaknya pada lagi tobat deh," kata Sofi membuat Kara menyerengit bingung tidak mengerti ucapan Sofi.
Kemudian Sofi menunjuk Indah yang sedang berwudhu dengan dagunya. Kara melirik kearah yang ditunjuk oleh Sofi kemudain dia paham.
"Kamu itu kebiasaan deh Sof, bukanya bagus Kak indah wudhu kayak gitu," kata Kara.
Sofi memang nampak tidak suka dengan Indah, mungkin karena dia tau indah selalu mengejar-ngejar Kakaknya yaitu Azka. Indah seolah tidak tau malu mengejar cowo dan jangan lupakan kalau Indah juga sering manggangunya sekedar menanyakan Azka kepada dirinya, dan itu membuat Sofi menjadi kesal kepada Indah.
Hingga mereka telah selesai berwudhu dan melihat indah yang belum juga masuk kedalam masjid itu kerena sedang membenahi kerudungnya.
"Kak Indah sendiri aja? Kak Kamelia mana?" Tanya Kara kepada Indah.
Indah menatap kearah Kara yang menanyakan hal yang seperti itu. Dia tidak menjawab pertanyaan Kara sama sekali.
Sofi berbisik kearah Kara, "bukanya sudah aku bilang kalau mereka sedang marahan,"
Indah bisa mendengar bisikan Sofi kepada Kara tapi dia tidak menangapinya sama sekali.
"Kak, jangan terlalu agresif sama Mas Azka, di itu tipe cowok yang tidak suka dikejar-kejar," kata Sofi sebelum pergi meninggalkan Indah.
Indah terdiam sejenak, mulai saat ini dia tidak akan terlalu dekat lagi dengan Azka, jika memang Azka jodohnya pasti suatu saat Tuhan akan menemukan jalannya.
Kara dan Sofi sholat berjamaah di dalam mesjid, hingga selesai mereka berdua memutuskan untuk kembali ke kampus dan mengambil barang-barangnya.
Saat sedang memaki sendalnya, Sofi dan juga Kara tak sengaja bertemu kembali dengan Indah.
"Kalian harus berhati-hati," ucap Indah tiba-tiba sebleum akhiranya dia pergi dari tempat itu karena melihat sesuatu.
Setelah kepergian Indah, Sofi berkata, "Sok misterius banget si Kak Indah," kata Sofi.
"Mungkin itu sebuah peringatan untuk kita," kata Kara asal.
"Peringatan apa? Orang kayak gitu di percaya, pantesan Kak Kamelia gak betah jadi temannya," kata Sofi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bersamamu Dalam Takdir Allah (Tamat)
SpiritualSquel Biarlah Takdir Yang Menentukan Rifaldi Ahmad Muzaki. Dia sedang memperluas dakwahnya di pesisir pantai. Mengungkap tabir misteri yang mengusik damai. Hingga dia bertemu dengan seseorang yang membuat hatinya terpaut dalam Takdir. Akankah Takd...