2. Penginapan Yang Sepi

24.8K 1.1K 15
                                    

Cahaya indah itu, membuatku tersadar akan satu hal yang aku takutkan.
Yaitu Kehilangan.

_____________❤️❤️❤️_____________

Happy Reading

POV KARA

Penginapan Timbun.

Aku membaca tulisan yang ada disana. Inilah tempat penginapan kami selama penelitian disini. Tempatnya luar biasa sangat indah walaupun di daerah pesisir pantai.

"Wah indah banget," gumam Sofi yang masih bisa aku dengar. Aku hanya tersenyum melihat pemandangan ini. Namun, ada rasa yang membuatku heran. Ketika banyak pepohonan besar yang tampak tua membuatku terasa seperti dalam film horor.

"Sepi yah, ayo kita cari kamar," ajak ku pada Sofi yang berada di sampingku.

Ketika kita berdua sedang berjalan. Aku tidak sengaja melihat seseorang yang tengah berdiri tidak jauh dari tempat kami berdua. Dia nampak aneh sambil memandang pepohonan.

"KAK DEWA," panggil Sofi.

Sofi dengan sengaja memanggil pria itu. Aku padahal sedang menghindarinya.

"Apa?" Katanya dengan sedikit ketus. Bahkan tidak ada senyuman sama sekali dari wajahnya sama sekali.

"Kamar kami disebalah mana yah kak?" Tanya Sofi sedangkan aku hanya menundukkan kepalaku.

"Kamar 130," jawab Kak Dewa lalu pergi dari hadapan kami.

Melihat Kak Dewa yang seperti ini entah kenapa membuatku merasa tidak enak. Dulu saat Kak Dewa masih mengejarku dia selalu perhatian terhadapku bahkan saat aku baru masuk kesini dan aku bertanya kepada dia dimana ruangan kelasku dan dia langsung menunjukannya sekaligus mengantarkan aku sampai depan kelasku saat ini.

"Is demen banget bengong nih anak, ayo ke kamar katanya tadi udah lelah," kata Sofi.

Saat aku akan berjalan menuju kamar yang dibilang oleh kak dewa tadi aku tidak sengaja melihat pemuda yang aku tabrak tadi.

Dan kalau dilihat dari disini keliatannya dia sedang kebingungan.

"Kara disini emang banyak cogannya yah," kata Sofi yang aku balas dengan senyuman jengah.

"Apa sih Sof?" Tanyaku.

"Liat deh itu bukannya laki-laki yang liatin kamu waktu di kapal pesiar? Keliatannya dia sedang kebingungan, samperin yuk," kata Sofi.

Sebenarnya aku tidak mau. Namun, Sofi terus-terusan menarik tanganku. Alhasil aku harus mengikutinya berjalan kearah pemuda itu.

"Maaf yah Mas, kenapa keliatan sedang kebingungan seperti itu?" Tanya Sofi yang sok kenal dan sok akrab itu.

Pemuda itu menatap kearah kami berdua. Kemudian, dia menampilkan kunci yang dipegangnya. Aku paham kalau pria itu juga sepertinya sedang mencari kamar inap.

"Saya sedang mencari kamar 129," katanya sambil menampilkan kunci itu pada kami berdua.

"Kebetulan sekali kami juga sedang mencari kamar 130," kata Sofi yang melihat kearah kunci tersebut. Artinya memang kamar kami dekat dan bersebelahan.

"Mau mencari bareng?" Tanya pria itu dengan ragu sambil melirik kearah kami berdua. Dia sepertinya memang tidak punya teman karena datang ke sini sendiri.

"Yaudah kalau begitu kita cari sama-sama," kata Sofi.

Sedangkan aku hanya terdiam saja dari tadi. Ini lagi Sofi keliatan genit benget mentang-mentang ada cowo ganteng malah langsung di deketin.

Bersamamu Dalam Takdir Allah (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang