Pagi yang cerah ini Kara tampak bahagia bersama dengan suaminya, mereka saat ini akan menghadiri acara pernikahan antara Sofi dan juga Dewa.Semua orang yang disana sudah bersiap-siap, Rifaldi menggandeng tangan Kara untuk bersalaman dengan pengantin baru itu.
"Selamat yah Sofi, akhirnya kamu sudah menikah juga," kata Kara sambil memeluk Sofi dengan erat.
"Iya selamat juga kamu sudah menikah dengan orang yang kamu sukai itu," kata Sofi.
Kara bersemu merah karena mendengar hal seperti itu, Rifaldi hanya tersenyum sebagai tanggapan.
"Selamat yah Dewa, Sofi," kata Rifaldi.
"Iya terimakasih banyak sudah datang kesini," kata Dewa.
"Yaudah kalau begitu kita kebawah dulu yah kasihan sudah banyak yang mengantri," kata Rifaldi sambil menggandeng tangan Kara untuk ke bawah.
Kara senyum bahagia saat dirinya digandeng seperti itu oleh Rifaldi, kemudain dia memberikan sebuah makan kepada Kara.
"Nih," kata Rifaldi.
"Terimakasih Mas," ucap Kara.
"Abis ini kita honeymoon ke kampung kuluhan yah, sekalian berjiarah ke tempat itu," kata Rifaldi.
"Berjiarah?" Tanya Kara bingung.
"Iya, aku lupa belum memberitahumu kalau Pak Tarji sudah tidak ada di dunia ini, dia sudah tua jadi Allah mengambilnya," kata Rifaldi.
"Inalilahi wainailaihirojiun, aku turut berdukacita karena mendengatmr kabar ini," kata Kara.
"Hai Kara," Sapa Indah yang saat ini bersama dengan Azka.
"Kak Indah, Mas Azka," kata Kara tersenyum ramah, kemudain dia memeluk Indah lagi.
"Sedang berkumpul disini ternyata kalian," kata Arfan yang menggandeng tangan Safira.
"Bang Arfan katanya gak mau datang kesini," kata Rifaldi.
"Iya tadinya gak mau kesini karena mau jagain istri, tapi eh Safira malah maksa untuk datang ke Yogya," kata Arfan.
"Mbak Safira aku merindukanmu," kata Kara yang kini memeluk kakak sepupunya itu.
"Kau juga merindukanmu, lain kali jangan cengeng yah," kata Safira.
"Ih Mbak gitu," kata Kara sambil mencebikan bibirnya.
"Iya deh maaf, semoga kamu cepat nyusul punya anak yah," kata Safira kepada Kara.
"Belum juga honeymoon Mbak," kata Rifaldi yang kini ikut nimbrung pembicaran mereka.
"Kalian mau honeymoon ke mana nanti? Ke laut negri kak?" Tanya Azka.
"Atau kalian akan umroh?" Tanya Indah.
Rifaldi tersenyum, "kita akan honeymoon di kampung kuluhan karena kita bertemu pertama disana," kata Rifaldi.
"Wah seru tuh kayaknya," kata Arfan.
"Kapan kalian akan kesana?" Tanya Azka.
"Besok mungkin," kata Rifaldi.
Semuanya mengangukan kepalanya, mereka mendukung Rifaldi dan juga Kara untuk berlibur disana.
"Abis honeymoon harus langsung isi pokonya, biar ini ada tamannya," kata Safira sambil mengelus perutnya.
"Iya sabar kali Mbak, kenapa gak tagih aja tuh Kak Indah sama Mas Azka, mereka kan sudah menikah juga," kata Kara.
"Kita juga lagi proses ini, tenang aja," kata Azka kemudian mendapatkan cubitan dari Indah. Semua yang ada disana ikut tertawa karena melihat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bersamamu Dalam Takdir Allah (Tamat)
SpiritualSquel Biarlah Takdir Yang Menentukan Rifaldi Ahmad Muzaki. Dia sedang memperluas dakwahnya di pesisir pantai. Mengungkap tabir misteri yang mengusik damai. Hingga dia bertemu dengan seseorang yang membuat hatinya terpaut dalam Takdir. Akankah Takd...