Bride Exchange 2.1

4.1K 288 43
                                    

Bride Exchange 2.1
.
.
.

Kehidupan Haechan di Chicago bersama Jeno berjalan seperti biasanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kehidupan Haechan di Chicago bersama Jeno berjalan seperti biasanya. Saling bucin itu sudah pasti tiada hari tanpa bucin. Bahkan Johnny sudah tebal telinga memdengar anak dan menamtunya saling bucin dan adu gombal. Seperti kali ini mereka tengah bersantai di gazebo dengan secangkir teh bunga telang ditangan mereka dan mendengar jokes para lelaki yang mebuat Haechan maupun Ten ingin menggerogoti otak suami mereka.

"Yang dengerin ya—"ucap Jeno dan Haechan menyimpam teh nya dicoffee table dan menatap sang suami. Dia tau betul jika suaminya sudah menyebut nama yang berarti dia akan ngegombal.

"Hmm?"jawab Haechan dan Jeno menggenggam tangan Haechan dengan lembut.

"Yang—kalo kamu nyari yang ganteng aku mundur"

"Lah kamu kan dah ganteng"

"Denger dulu elah sampe beres!"

"Iya iya aku denger."kekeh Haechan yang melihat Jeno akan merajuk.

"Denger nih ya?!"

"Iya—cepetan?!"ucap Haechan.

"Yang menurut kamu apa yang nakal Jeno katakan?"tanya Jhonny setengah berbisik.

"Sudah pasti dia akan menjawab yang aneh denger aja"bisik Ten lagi.

Kalo kamu nyari yang kaya,ganteng...
aku mundur....
Kalo kamu nyari yang sehat,bisa mengobati











Itu akupuntur-—

"Bener kan apa yang aku bilang? Mantu kamu geblek emang?!"dengus Ten sedikit kesal dengan gombalan Jeno sedangkan Haechan dia sudah mengacak acak rambut suaminya karena kesal. Gondok dia dengernya.


"Ih nyebelin banget!"dengus Haechan kesal. Sementara jeno dia tertawa terbahak bahak seolah guyonan nya itu adalah yang paling lucu didunia.

"nih denger ya yang"Kali ini giliran Haechan

"Apa?" tanya Jeno.

"Kita main tebak tebakan. Mamih sama daddy juga bisa ikutan jawab."Johnny menaikan alisnya dan ikut antusias dengan teba tebakam dari sang anak.

"Daun. Daun apa yang gk bisa disentuh?"

"Daun invisible?"jawab Jeno

"Salah?!"

"Daun alpukat? Pohonnya aja tinggi gimana ma nyentuhnya ya kan?"jawab Ten dan Haechan tertawa dengan jawaban sang ibu namun tetap saja jawabannya salah.

Dive Into YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang