"Turunin aku di subway!"ucap Haechan dengan mata yang masih terasa kosong. Dia masih belum percaya dengan hidupnya yang berubah dengan cepat.
"Hah?"tanya Jeno bingung.
"Turunin aku di Subway Jen. Aku mau ketemu ibu"ucap Haechan sekali lagi. Jeno yang tau jika kondisi mental Haechan tengah kusut merasa khawatir jika membiarkan sahabatnya pulang ke ilsan sendirian.
"Kau yakin?"Tanya Jeno memastikan. Wajah Jeno kental sekali mengkhawatirkan sahabat baiknya inidan itu tak luput dari pandangan Jaemin.
"Hm..aku ingin pulang dulu.Turunin disini."mobil Jeno pun berhenti di depan stasiun subway dan setelah berpamitan pada kedua sahabatnya Haechan pergi menuju stasiun.
Jaemin menatap wajah Jeno yang masih menatap Haechan yang mulai menuruni tangga.
"Aku gk nyangka kamu dateng secepat kilat kalo itu urusan Haechan."ucap Jaemin matanya menatap jalanan tanpa minat."Lah kenapa? Emang Haechan kan sahabat kita sayang. Jadi aku khawatr dengan keadaanya"Jawab Jeno dengan santainya tanpa pria itu tau jika Jaemin merasa cemburu.
"Akhir akhir ini kamu selalu sibuk jika aku tanya. Tapi setelah mendengar kabar haechan hamil kamu tiba tiba saja datang.
"Kenapa hmm?"Jeno menghentikan mobilnya dan menangkup wajah sang kekasih untuk menatapnya.
"Aku cemburu!"cicit Jaemin dan Jeno seketika terkekeh pelan tanpa basa basi dia mengecup bibir manyun itu.
"Aku kasihan sama Haechan makannua aku datang. Dan sangat kebetulan sekali klien ku tak datang hari ini"Jaemin mencebik pelan dia kesal dengan samg kekasih tapi mendengar penjelasannya membuat sang kekasih langsung memeluknya erat.
"Aku merindukanmu!"lirih Jaemin dan Jeno terkekeh mengecup pucuk kepala sang kekasih dengan sayang.
"Jangan cemburu sama Haechan. Dia sedang kesusahan sayang,kita harus support dia"Jaemin mengangguk dan memeluk Jeno makin erat.
"Aigooo~ kekasihku lagi pengen di manja!"
"Pengen berduaan dengan dirimu ikbal!~"canda Jaemin menyanyikan lagu siti badriah.
"Heh? Ikbal siapa?"tanya Jeno bingung.
"Itu loh yang dulu sempat viral di tiktok!"Jeno terkekeh kekasihnya ini ada ada saja.
"oh iya pria itu tuh siapa namanya?"
"lonjon bukan sih?"terka Jeno.
"Ah benar Lonjon! Si lonjon itu benar benar mau digeprek. Sampe dia gk mau tanggung jawab ku lempar dari namsan tower!"Jeno terkekeh dan menjawil hidung sang kekasih gemas.
"Kalau kamu lempar si Lonjon itu. Nanti yang tanggung jawab sama Haechan siapa?"
"Ya kan aku bakal lempar kalo dia gk mau tanggung jawab. Lagipula tubuhnya kecil bisa dengan mudah ku lempar!"dengus Jaemin menggebu gebu.