Ramashinta-6

887 118 35
                                    

Sraakkk!!

Foto dilempar hingga berserakan di meja kerja Rama. Dilihatnya foto foto tersebut ada Shinta yang tengah ditemani oleh seorang pria diluar rumah bahkan mereka pun pergi menggunakan mobil dan ada satu foto yang membuat Rama begitu marah. Shinta tengah tersenyum sambil menyentuh pundak pria itu.

"Dia keluar dari rumah karena ini! kau lihat sendiri bukan?! Shinta itu pelacur murahan! apa ini yang kau sebut wanita baik baik?! dia tidak akan membawa seorang pria ke rumah yang tanpa seorang suami di rumahnya!"Seolah tersulut emosi,Rama pergi begitu saja dan meninggalkan ibunya yang tengah tersenyum miring. Rencananya benar benar mulus sekali ternyata Tio akan kembali menemui Shinta.

"Seharusnya kau tidak pernah berani mengambil anakku Shinta! sekarang rasakan akibat dirimu yang sudah mengambil anakku. Aku berdoa kau diceraikan saja!"

Rama memarkirkan mobilnya di depan gerbang dan disana tidak ada tanda tanda kehidupan di rumah itu. Shinta tidak ada di rumah dan ini bahkan masih siang,apa mungkin Shinta tidak pulang ke rumah?
"Loh mas Rama ya? mana mba shinta?"tanya Janu yang baru saja memarkirkan motornya karena rumah mereka sampingan.
"Kamu gak lihat Shinta Jan?"
"Lah kupikir semalam Mba shinta pergi sama mas?"
"Belum pulang tah sampai sekarang?"Janu menggeleng pelan dan dia juga tak tau kemana perginya Shinta karena yang dia lihat jika Shinta membawa Andra pergi.

"Mas gak telponi kah?"
"Sudah tapi gak diangkat jan. Ya sudah gpp nanti mas cari aja sendiri. mungkin ho nya mati."
"Ya sudah saya masuk dulu ya mas cape ngantuk habis bimbingan skripsi nih!"Rama terkekeh pelan dan mengangguk mengijinkan Janu untuk masuk ke dalam kosannya. Sementara Rama dia masih kebingungan mencari keberadaan Shinta. Dia memilih menunggu di teras rumah kontrakan itu tapi sudah 3 jam dia menunggu Shinta belum ada tanda tanda pulang.

"Kamu kemana sih Shinta?"dengus Rama kesal menunggu isterinya dari tadi. Ditengah umpatan kekesalan itu,tiba tiba saja Shinta muncul dengan seorang pria yang sangat dia kenal. Dia Tio..pria yang sering dia temui jika sedang ada meeting di kantor pria itu.

"Dari mana?!"pertanyaan syarat akan penuh tekanan itu dilontarkan oleh sang suami pada Shinta.
"Aku-"
"Bersama pria ini semalaman?! dibayar berapa kamu hah?!"Dan satu bogeman mentah Tio layangkan pada pria didepannya ini. Sudah dibilang kan dia akan menghantam Rama dan ini benar benar saat yang tepat dan apa apaan dia menuduh Shinta dibayar olehnya semalaman. 

Shinta semalaman di rumah sakit menjaga Andra yang di rawat sehari disana. Sementara Tio dia tidak ada disana menemani wnaita itu karena dia sadar jika Shinta tidak akan suka jika dirinya masih disana bersamanya. Sedangkan yang membuat Tio bisa bersama Shinta malam ini karena Tio menawarkan tumpangan untuk keduanya dia masih puny ahati nurani tidak membiarkan kedua nya pulang malam hari menggunakan bajaj.

"Jaga ucapan lo Rama!"
"Ohh..lo bayar berapa kak sama isteri gw? lo tau kan dia istri gw!"
"Anjing lo ya Rama! ketauan busuk lo sekarang! Shinta sama gw karena andra sakit! kemarin dia gw bawa ke rumah sakit,lo ada peduli sama mereka?! engga kan?! lo malah asyik sama bini muda lo!"

"Jaga omongan lo kak! gw gak pernah nelantarin anak sama istri gw!"Shinta hanya diam,dia sudah terlalu sakit dengan tuduhan yang dilontarkan oleh sang suami.
"Tapi kamu memang nelantarin aku mas!"lirih Shinta ditengah isakannya.

"Bukan karena aku gak kesini dan kamu bisa seenaknya bawa pria lain shinta! aku pikir kamu wanita baik baik! ternyata kamu sama saja!"
"Apa aku sehina itu di mata kamu?! aku hanya menerima bantuan dari mas Tio. Dia yang nyelametin andra! Andra sudah 3 hari sakit dan kamu kemana?! aku tanya kamu kamu tidak menjawab dan terkadang selalu saja alasan sibuk ataupun menemani sella?! apa ini jawaban yang kamu bawa selama seminggu ini kita tidak bertemu?!"

Dive Into YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang