"aku..tak bisa!!! Kumohon jangan memaksaku!!"ucap wanita itu terus menolak keinginan pasngannya tersebut.
"aku tau..aku juga tak ingin!! Tapi dia lebih membutuhkanmu. Dan dia sangat mencintaimu. Anggap saja kau membantu dia.."
Wanita itu terus menolak keinginan pria dihadapannya itu. Sang wanita bahkan sudah menangis karena beratnya keputusan yang harus diambil nya itu.
"aku mencintaimu... Kita bahkan saling mencintai. Kenapa kau menginginkan aku untuk bersamanya!! Aku tak bisa Jeno!!"wanita itu berdiri dan berlari meninggalkan pria bernama Jeno itu.
"aku pun ingin kau menjadi milikku seutuhnya. Tapi jangan lupakan bagaimana keadaan saudara ku dan perasaanya. Dia membutuhkanmu dan dia sangat mencintaimu. Hanya ini lah yang bisa aku lakukan untuk dia. Merelakanmu dengannya.."
-Little More-
Diruangan besar itu terlihat seorang wanita menatap kosong ke luar jendela yang membentang dibalik kursi kebesarannya. Lee Haechan, wanita cantik dengan segudang prestasi yang gemilang karena dalam usianya yang sangat belia dia sudah menjadi seorang CEO menggantikan sang ayah.
Wildblood Company,adalah perusahaan besar yang mencakup beberapa bidang yang mereka miliki mulai dari rumah sakit hingga pelayaran dan hotel bahkan pertambangan pun mereka miliki. Dengan semua pencapaian itu seharusnya Haechan bahagia tapi dia terlihat murung dan sedih. Matanya menerawang jauh keluar sana. Sesekali dia menutup matanya dan menghela nafas. Sebenarnya dosa apa yang dia lakukan dulu hingga dia diberikan pilihan yang sangat berat."daepyo-nim.. Ada nyonya Lim dari Suju group. Katanya beliau ingin menemuimu" Renjun sang sekretaris masuk kedalam ruangan Haechan membuat wanita itu hanya melihat dari pantulan kaca didepannya.
"suruh beliau masuk" kalimat singkat itu segera diangguki oleh daniel dan tak lama orang yang dimaksud sang sekretaris tiba.
Seberat apapun masalah yang dihadapinya dia tetap tersenyum untuk menemui tamu yang datang ke ruangannya itu terlebih dia adalah salah satu rekan bisnisnya.
"Lee daepyo.. Apa kabar?!"tanya wanita paruh baya itu memeluk Haechan erat."aku baik, samunim."Haechan tersenyum dan menyuruh wanita itu untuk duduk terlebih dulu
"sudah ku bilang jika kita berdua panggilah aku eomma saja."
"nae eommo-nim. Bagaimana keadaan Jaemin apa dia sehat?"Yoona tersenyum dan meletakan cangkir berisi teh diatas meja.
"keadaannya makin membaik. Kau tau Haechan-ah, Jaemin sering bercerita tentangmu padaku. Kurasa anakku itu sangat menyukaimu. Terlihat bagaimana tatapan matanya berubah hanya membicarakanmu saja" Yoona bercerita dengan senang bagaimana sang anak yang terlihat jatuh cinta pada gadis didepannya ini.