Ramashinta-5

701 87 42
                                    

Aku tiap kali nonton pagelaran ramayana, pasti selalu sedih pas bagian rahwana. Entah lah..aku suka nangis denger sad story si rahwana.

Kepala Shinta tertoleh ke kiri karena sebuah tamparan cukup keras dilayangkan oleh sang mertua. Tidak ada angin dan hujan kenapa mertuanya melakukam hal ini padanya.
"Dasar wanita murahan!!"
"K-kenapa ibu menampar say—"

Plaaakk!!

"Kau berusaha menggoda pria lain sekarang huh?! Wanita tak tau diri!! Apa kau tengah balas dendam pada Rama? Jika kau mau menjalang setidaknya kau lepas anakku lebih dulu!!"

"Astagfirullah ibu!!"untuk pertama kalinya Shinta membentak ibu mertuanya ini. Segala yang dituduhkan oleh mertuanya ini sungguh tidak berdasar.
"Saya mungkin anak orang tak punya. Tapi apa yang dituduhkan ibu ini adalah fitnah! Saya gak kenal siapa pria yang ibu katakan barusan!! Demi allah saya gak pernah berniat seperti itu!!"pekik Shinta dia tak terima dituduh seperti ini.

"Lalu ini apa?!"sebuah foto di lempar tepat di muka nya dan dipungutnya foto itu. Benar ada dirinya yang tengah menggendong Andra dan matanya seketika membulat kala melihat wajah pria yang beberapa hari lalu ia temui di taman komplek.

"Apa benar seperti itu Shinta?"tanya Rama yang tiba tiba saja datang dan memasang wajah kecewanya.
"I-ini tidak benar!! Ini fitnah,aku difitnah ibu mas!"lirih Shinta mencoba meyakinkan sang suami.
"Tapi ini apa? Kenapa kamu bisa dengan pria lain dan terlihat bahagia?"Shinta mengernyit bingung dari mana ia terlihat bahagia di dalam foto ini? Dia bahkan tidak mengenal pria itu hanya bertemu sekali itu pun secara tidak sengaja.

"Mas..apa aku sehina itu di mata kalian? Demi allah,meski pun aku di poligami. Disakiti batin,aku tetap setia padamu! Apa kamu masih meragukan itu padaku?"Rama terdiam,dia mengaku dia salah dia terbakar api cemburu. Ketika dia dikirimi foto itu oleh ibunya dia enggan percaya tapi melihat sikap Shinta yang terus mendiamkannya membuat ia cembur buta dan juga gelap mata.

"Hanya segini saya batas kepercayaan mu padaku mas? Aku bahkan melihatmu tidur dan memiliki anak dengan isteri keduamu aku mencoba terima dan aku percaya meski kamu memiliki yang lain tapi cinta mu masih ada untukku. Ternyata aku salah mas,hanya lewat foto tak jelas asal usulnya ini kamu bisa menuduhku berselingkuh? Lelucon orang kaya seperti nya memang selalu begini."

"S-shinta—"
"Aku mau kembali ke kontrakan saja! Setidaknya di rumah kecil itu aku merasa bahagia dan tidak selalu tertekan seperti ini. Makan hanya dengan semangkuk batagor kuah, tidur saling memeluk, sholat bersama. Setidaknya dirumah 3x4 itu aku merasa bahagia meski kesulitan dinansial selalu ada."

"Rumah ini memang besar,cantik dan juga asri. Tapi sayang..tidak ada sedikitpun kebahagiaan untuk aku dan Andra di rumah ini."

"Shinta.. Aku—"Rama berusaha untuk berucap tapi dengan cepan Shinta menyelak nya.
"Selamat bu..saya akan pergi sesuai dengan keinginan ibu. Tapi saya mohon,jangan pernah lakukan hal ini pada orang lain cukup hanya saya saja yang mengalami semua ini.—"

"—Saya memang anak orang tak berpunya,pendidikan saya rendah tapi saya masih memiliki harga diri. Saya tidak mau direndahkan sampai di fitnah begini."Setelah mengucap itu Shinta beranjak pergi kedalam kamar dan mengambil barang barang yang dia basa dulu daei kontrakan,hanya 3 pasang baju dan juga beberapa pakaia bayi milik Andra. Dia tak mau membawa apa yang ada di rumah ini,dia tidak sudi membawa apalagi memakainya

"Sayang...jangan pergi kumohon~"bujuk Rama berusaha mencekal tas yang ada di tangannya.
"Lepas mas..untuk apa kamu masih mempertahan kan ku? Hati mu sudah tidak memiliki kepercayaan padaku. Apakah aku akan bertahan seperti ini? Tidak,hubungan itu bukan hanya dilandasi oleh cinta saja tapi juga kepercayaan pada pasangannya. Mas hanya melihat foto itu saja sudah mempertanyakan kesetiaan ku? Lalu bagaimana dengan mas yang tidur hampir tiap hari di kamar Sella? Adakah aku membahas soal kepercayaanku padamu?"

Dive Into YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang