Suara musik mengalun kencang seirama dengan gerakan para lautan manusia yang berdansa dibawah sana. Manik hazel nya itu menatap sinis dan mengernyit jijik melihat semua aktifitas dibawah sana yang terekam jelas dimata wanita itu. Bahkan dia melihat dipojokan ruangan digunakan beberapa pria hidung belang yang sedang mencari kepuasan dengan para jalang yang tersedia di night club ini.
"mau sampai kapan kau menatap mereka dari atas sini?"tanya pria bertubuh jangkung itu hingga wanita ini berbalik dan mengalungkan tangannya dengan indah disana.
"mereka hanya serangga menjijikan Jisung-ie——" jawab Haechn dan dia sudah berada di dekapan pria itu kakinya bahkan sudah melingkar di pinggang pria bernama Jisung itu.
"——beruntung aku menemukan mu sebelum mereka!!" Haechan sudah menciumi leher jenjang Jisung dengan rakus dan seperti pria ini akan habis meleleh jika dia diamkan sebentar.
"duduk kan aku sayang.. Kau boleh memuaskanku seperti biasa tapi ingat kau tak boleh menciumku,baby!!" Jisung-salah satu baby boy yang dia sewa untuk meluapkan semua nafsu dan kebutuhan biologisnya itu. Dia tak mungkin meminta Sungchan untuk memuaskan dirinya bahkan dia tak ingin bersentuhan dan mencium pipi pria itu.
Jika bukan karena tawaran menggiurkan perluasan bisnisnya dia tak akan mau repot repot untuk menikah bahkan Haechan sudah menikah sebanyak 15 kali-ralat baru akan menikah. Haechan memang seorang pemain handal dengan para baby boy tapi selama itu tak pernah berciuman dengan mereka. Hanya akan memuaskan selangkangannya,membayar dan pulang itulah urutannya. Mencium seseorang sama saja membunuh dirinya sendiri.
Dia bahkan harus menanggung malu sebanyak 15 kali karena pernikahan batal karena pendeta menyuruh pengantin pria untuk mencium bibir wanita cantik ini. Dia akan menjerit, berlari keluar ballroom bahkan yang lebih parah meninju wajah calon pengantin prianya.
Takut?? Haechan rasa dia bukannya takut untuk berciuman hanya saja, bibir adalah salah satu yang paling kotor yang pernah dia tau. Bukan hanya karena mengeluarkan kata kata kotor tapi bibir juga menyimpan jutaan bakteri yang secara tak langsung jika dengan berciuman jutaan bakteri itu akan pindah ke mulut Haechan dan mulutnya akan menjadi sarang jutaan bakteri.
Bisa dibilang jika Haechan wanita gila aneh yang tak bisa berciuman. Bahkan ciuman adalah sebuah cara seseorang mengatakan jika orang itu mencintai pasangannya. Tapi yang Haechan tau ciuman adalah musuh terbesarnya. Dan jika kau ingin menunjukkan cintamu itu. Kau bisa menunjukkan seberapa kuat kau diranjang.
Tapi nyatanya dia tak pernah mau berhubungan badan dengan mereka. Dia lebih memilih mencari sugar baby dinight club. Mereka jauh lebih menyenangkan dari pada para pria yang sempat Haechan akan nikahi. Setiap pertemuan mereka akan membahas bisnis dan harga saham. Terus jika mereka sedang bercinta apa pria itu akan menyebut nama Haechan atau malah menyebut angka saham yang meningkat setiap satu menit??
Haechan tak mau mati muda karena tak bisa orgasme kawan.Malam semakin larut dia sedang memeluk salah satu sugar baby kesayangannya yang bisa mengobrak abrik selangkangannya. Tidur yang sangat nyenyak jika saja dia tak mendapat telpon dari orang super menyebalkan yang pernah dia kenal seumur hidupnya. Mantan sugar baby nya...
"Hwajang-nim!! Kau dimana? Bukankah sudah ku bilang jika kau harus tidur cukup dan besok kau harus mulai menjalani terapi dengan psikiatermu?"
"berisik!!! Tutup teleponnya Jeno!! Aku tak akan pergi menemui dokter yang kau sebut dengan psikiater itu!! Sudah kubilang kau yang akan membantuku!!" mata Haecham masih terpejam tapi mulutnya mendesis memaki orang diseberang telpon.
"h..hwajang-nim!! Kau kan tau jika aku bahkan belum mendapat surat kelulusan bagaimana kau bisa mengatakan jika aku akan mengobatimu? Kau harus menemui dokter terbaik agar kau bisa menikah tepat waktu dan melupakan ketakutan mu itu.."