Bride Exchange 2.0
.
.
Jeno x Haechan x Mark x JaeminPagi hari Jeno terbangun dan melihat sang isteri menempel bak lintah didadanya. Ya saat ini Haechan mendekat erat tubuh Jeno dia pun menyerah untuk melepas tangan Haechan dari tubuhnya tapi malah makij lengket. Jeno terkekeh melihatnya dan dengan otak jahilnya dia menjepit hidung Haechan hingga sang istri merengek susah nafas.
"Ish! Nyebelin banget kesel!"rungut Haechan menarik jambang Jeno dengan tidak berperikemanusiaan.
"Aawww! Sakit yang ish!"
"Rasain! Ngapain ganggu orang tidur sih?!"Jeno hanya nyengir dan memberi kecupan diseluruh waja Haechan hingga dia merasa kegelian dengan kelakuan sang suami.
"Habis kamu udah kaya lintah aja. Pelukan mu itu loh kek pelukan anaconda"
"Sialan!"Haechan mendorong tubuh Jeno hingga terjungkil dan keduanya tertawa bersama.
Pagi di kamar Jeno dan Haechan terdengar ribut dan selalu diakhiri dengan tawa. Ya begitulah pasangan harmonis itu memulai paginya. Sementara di kamar pasangan pengantin baru terasa dingin ya karena Mark tak memberi reaksi berlebih pada pernikahan nya itu. Apa Jaemin masih menganggap jika mereka sudah menikah tanpa tau drama apa yang dibuat oleh Mark?
"Sayang bangun yuk?"Mark membuka mata dan tersenyum seadanya pada Jaemin. Wanita itu tak mempedulikan sikap Mark lagi pula semalam dia tak memberi malam pertamanya karena dia sangat kelelahan.
"Aku mandi duluan"ucap Mark dia pergi begitu saja tanpa memberi ciuman selamat pagi.
"Ada apa dengan dia?"gumam Jaemin dan tanpa memikirkan lebih jauh lagi dia memilih pergi menyiapkan sarapan pagi.
Didapur terihat ada Doyoung,Ten dan Haechan yang tengah memasak sarapan. Ten menyenggol kakak iparnya dan bersiap menggoda Jaemin yang baru saja keluar dari dalam kamar.
"Doy lihatlah pengantin baru habis malam pertama""Habis berapa ronde hmm?"goda Doyoung sementara Jaemin dia mengernyit bingung dengan yang ibu dan bibi nya katakan ini.
"Aku dan Mark tak melakukan apapun. Kita terlalu lelah lagipula aku sedang haid"Jawab Jaemin polos sementara para ibu ibu itu mendesah kecewa tidak ada bahan untuk menggoda pengantin baru itu.
Ketika ibu ibu itu sibuk dengan Jaemin,Haechan terdiam mematung ketika dia ingat semalam apa yang dia lakukan bersama Mark. Jika ingat itu dia ingin mencincang pria menyebalkan itu.
"Mark Lee sialan!"umpat Haechan dalam hati.Saat asyik memotong motong sayuran dan mengumpati sosok Mark dalam hati, sebuah tangan menyampir di pinggang Haechan. Awalnya dia abaikan karena dia merasa itu adalah Jeno. Namun umpatan demi umpatan dia lontarkan secara pelan ketika tau tangan milik siapa yang menyampir dipinggangnya itu.
"Goblok! Ngapain meluk meluk hah?!"sungut Haechan setengah berbisik. Beruntung didapur tak ada kedua ibunya dan juga Jaemin.
"Apa salahnya? Meluk isteri sendiri ini"acuh Mark dan mengambil air minum botol didalam kulkas.