Play lagu Dawai-Fadillah Intan.
Nyesek anjir nulis sambil dengerin lagunya ini. :")Suasana pernikahan nampak meriah setelah kedua mempelai sudah sah menjadi sepasang suami isteri. Keduanya bahkan tersenyum begitu bahagia dan tidak lupa sesekali keduanya saling memandang dengan penuh puja. Namun sadarkah mereka ditengah kebahagiaan nya itu ada seorang wanita yang terpuruk dab berusaha tegar dihadapan semua orang ini? Rupanya mereka memang tidak menyadari hal itu bahkan keduanya kini mulai berjalan menuju wanita malang itu dengan tangan saling bertaut.
"Selamat...untuk kalian berdua"ada jeda diantara ucapan itu,si wanita berusaha menguatkan hatinya saat mengucapkan hal itu.
"Terima kasih Haechan"jawab Karina dengan senyum yang benar benar mengembang dan nampak bahagia.
"S-selamat juga untuk mu Jen" Haechan berusaha menguatkan hatinya walau dia tak yakin jika suara dia tidak bergetar karena menahan sakit dihatinya.
"Terima kasih sayang"jawab Jeno tak lupa eye smile yang selalu dia puja itu nampak makin menyipit menandakan jika sang suami bahagia dengan istri keduanya. Ya..Haechan adalah isteri pertama dari Lee Jeno."Kalau aku jadi kau sudah ku hancurkan pesta pernikahan ini"celetuk seorang pria yang tiba tiba saja muncul di sampingnya. Haechan tidak terkejut mendengarnya,karena sahabatnya itu memang tidak menyukai suami Haechan.
"Aku akan bahagia jika suami ku bahagia"
"Dengan kau membiarkan dia menikahi selingkuhannya?! Kau yang gila Seo!"
Haechan terdiam,memang katakan jika dia gila membiarkan Jeno menikahi karina yang notabene adalah selingkuhannya. Tapi Haechan melakukan itu bukan karena dia ingin,tapi dia melakukan itu karena Karina memiliki apa yang tidak Haechan miliki. Yaitu,kehamilan yang sehat.
"Chan-ah.. Bilang padaku jika kau ingin aku membawamu,saat ini juga akan aku lakukan!"ucap Mark dan hanya dibalasan senyuman tipis oleh wanita itu.
"Aku mencintainya Mel"
"Tapi kau tersiksa!setidaknya jika kau tidak bisa memberikan apa yang dia inginkan maka kau harus bahagia chan,jangan seperti ini!"Haechan tersenyum sendu tapi apa yang bisa membuat nya bahagia adalah sang suami,melihat suaminya bahagia Haechan akan ikut bahagia juga."kau bodoh!"dengus Mark karena Haechan tidak menjawab nya.
"Maaf.."Mark menghela nafas nya pelan dan membawa sahabatnya itu kedalam pelukannya berusaha membuat Haechan merasa lebih baik dan juga kuat.
"Jika dia menyakitimu lebih dari ini bilang padaku dan aku akan mengambilmu dari dia"Haechan hanya mengangguk pelan dan menangis di pelukan sahabatnya.....
Seo Haechan,gadis kesayangan keluarga Seo itu dipinang oleh anak kelurga Lee yang bernama Jeno. Meski pernikahan itu terjadi karena dijodohkan oleh orang tua tidak menutup kemungkinan jika keduanya tidak saling suka bak di cerita wattpad orang,mereka memang saling suka dan mulai saling mencintai karena ikatan pernikahan. Bahkan keduanya nampak sangat harmonis didepan semua orang. Namun rumah tangga tanpa badai itu hanya ada di dalam cerita fiksi saja. Dan Haechan mengalami badai rumah tangga nya bersama Jeno. 7 tahun berumah tangga dia tak memungkiri jika keduanya mulai kesepian tanpa ada seorang anak ditengahnya. Berbagai cara haechan dan jeno lakukan untuk mendapatkan anak termyata mereka belum mendapat kepercayaan itu.
Dorongan dari 2 keluarga untuk kehadiran anak membuatnya sering merasa stress dan berakhir dia sering menyalahkan diri sendiri. Keduanya sudah memeriksa ke dokter namun tidak ada masalah didalam rahim ataupun di sperma Jeno. Hanya saja memang tuhan belum memberikan kepercayaan padanya. Ditahun yang sama juga entah godaam setan dari mana Jeno mulai bertingkah aneh dan berakhir membawa Karina kehadapannya dengan perut yang sudah membesar. 4 bulan kala itu Jeno membawa nya kehadapan dirinya.
"Maafkan aku Chan. Aku sudah menghamili Karina dan tak mungkin jika aku tidak bertanggung jawab."Permintaan maaf yang syarat dengan meminta persetujuan akan izin menikahi wanita yang tak asing di matanya itu,jeno ucapkan. Apakah pria itu tidak memikirkan perasaanya atau bagaimana?
Namun Haechan tak bisa menolak ucapan Jeno karen apa yang suaminya itu katakan memang benar dia tidak mungkin membiarkan Jeno lalai akan tanggung jawabnya apalagi pada wanita yang sedang mengandung darang dagingnya.
"Aku akan menikahinya"