Chapter|25

3.4K 444 7
                                    

Liburan bersama keluarga Bamantara dimulai sejak jumat siang. Mereka berangkat menuju puncak, beriringan lima buah mobil dan berangkat dari kediaman Dariel dan Zil.

Zil dan Dariel mengendarai Rolls Royce hitam, salah satu warisan dari Adam di garasi mobil pribadinya.

Noah dengan seorang stewardess yang baru beberapa minggu dikenalnya menaiki mobil lainnya, sebuah Ferrari keluaran terbaru berwarna merah.

Kimberly dan Joe membawa mobil yang disogokkan Noah terakhir kali pada mereka untuk rapat direksi, Porsche berwarna mahogany metallic. Sedangkan Jamia, Johnatan, dan Liam dengan sebuah SUV dari Hyundai.

Mobil kelima adalah sebuah camping car yang disewa khusus untuk acara liburan karena Jamia sekeluarga tak mau tidur di tenda. Camping car itu dinaiki Kiraz Shahin dan perawat, yang disupiri asisten Noah.

Dariel sesekali menoleh pada Zil yang tak berhenti mengumbar senyum sejak berangkat tadi. Hari ini mereka memakai jaket pasangan berwarna silver blue dari North Face. Bukan hanya mereka berdua, tapi bertiga dengan Kiraz Shahin. Tak peduli anggota keluarga yang lain mencibir penampilan mereka yang seperti pengantin baru sedang berbulan madu.

Dariel juga tak mengerti. Dia lupa bagaimana bisa terbujuk oleh rayuan Zil untuk membeli jaket berpasangan itu saat mereka belanja kemarin. Yang pasti sekarang dia, istrinya dan grandma yang begitu menyayanginya memakai jaket pasangan.

Zil bahkan memaksa Dariel untuk memakai short denim paling mirip setelah mengacak-acak walk in closet di kamar mereka pagi tadi. Tak lupa gadis itu meraih kaos kaki dan kets putih untuknya dan untuk sang suami. Mereka memakai barang yang sama dari kepala hingga kaki.

Wajar kalau mereka mendapat cibiran karena terlalu bersikap layaknya remaja yang sedang pacaran. Seumur-umur, baru sekali ini Dariel melakukan hal yang demikian. Dia tak tega menolak saat binar cerah di mata istrinya surut sedikit demi sedikit setiap kali dia hendak melayangkan protes.

Perjalanan memakan waktu hampir 2 jam karena mereka berhenti satu kali untuk beristirahat sebentar di rest area. Mereka tiba di siang hari dan segera disibukkan dengan membangun tenda masing-masing, kecuali Jamia sekeluarga yang tidur di camping car.

Mereka sibuk setelah menyapa singkat Adam Bamantara yang menyambut kedatangan keluarganya dengan ekspresi wajah yang datar saja. Zil kenal betul ekspresi wajah yang sama, karena suaminya selain mewarisi ketampanan sang papa juga sikap kalem laki-laki itu.

Meskipun begitu Zil tak sengaja melihat binar mata bahagia dari mertuanya saat mereka satu per satu menyapa dan memberikan pelukan padanya tadi. Dia bahkan mendekap Kimberly, Zil, dan Liam cukup lama.

Nampaknya Adam yang memutuskan untuk beristirahat di puncak itu pun tak bisa memungkiri bahwa dia merindukan putra, putri, dan cucunya. Selama ini dia menghabiskan hari dengan membaca, melukis, dan sesekali memancing, tinggal bertiga saja dengan pasangan suami-istri penjaga vila keluarga itu. Sesekali saja sekretaris laki-laki itu berkunjung. Adam duduk dengan Kiraz Shahin, menikmati teh di sore hari di beranda lantai dua sembari melihat kesibukan anak-anak di halaman.

Kiraz Shahin dan perawatnya akan tidur di dalam vila, di sebuah kamar yang sudah disiapkan oleh penjaga yang tinggal bersama Adam. Zil lebih memilih membantu Dariel membangun tenda mereka dari pada mengikuti Jamia dan Kimberly yang menyiapkan bahan makanan. Noah dan Joe akan tidur dalam satu tenda, Kimberly dan kekasih Noah yang bernama Emily akan tidur di tenda yang lainnya. Begitulah rencananya. Meskipun jika saat malam yang terjadi justru sebaliknya maka itu di luar kuasa sebuah rencana. Zil tentu akan tidur dengan Dariel di tenda mereka. Tak peduli status pernikahan di atas kontrak, faktanya mereka pasangan suami-istri yang sah. Jamia dan Johnatan tidur di camping car sedangkan Liam akan tidur dengan Adam malam ini.

A Girl With 5% of StocksTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang