Chapter|39

4.6K 527 16
                                    

Hari ini putra-putri Adam Bamantara duduk berkumpul di meja yang sama karena menghadiri pernikahan Ivanka Prabaswara dan Jeremy Wilkinson. Mereka semua datang, mewakili Adam yang beristirahat di vila dan tak hadir malam ini. Keluarga Bamantara memiliki kedekatan dengan keluarga Prabaswara, pemilik rumah sakit swasta tempat mereka mempercayakan masalah kesehatan. Pernikahan putri bungsu keluarga Prabaswara dilangsungkan di sebuah hotel bintang lima di ibu kota. Di sebuah venue semi-outdoor rumah kaca, dengan pemandangan taman dan kota yang indah. Tamu undangan datang dari berbagai kalangan yang umumnya saling mengenal, mereka semua relasi dan partner bisnis.

Jamia datang dengan suaminya, Johnatan. Kimberly menemani Dariel, sedangkan Noah datang dengan seorang model yang baru beberapa bulan menjalin hubungan yang entah sampai kapan terjalin. Mereka duduk melingkar di meja yang sama.

Ada Phillipe yang cukup dikenal karena pernah datang pada saat pemakaman Kiraz Shahin. Ada Mr. and Mrs Wilkinson, orang tua dari Jeremy yang dikenalkan pada putra-putri Adam beberapa saat yang lalu oleh Mira. Mereka bertiga duduk di meja paling depan bersama dengan tuan dan nyonya Prabaswara, sebagai pemilik hajat malam ini. Jamia, Johnatan, Noah, Dariel, dan Kimberly duduk cukup jauh dari pelaminan, tak berdekatan dengan golongan tua di depan sana. Meja untuk tamu sudah ditentukan, mereka diantarkan staf pesta ke meja masing-masing sejak memasuki venue.

Sesekali kenalan yang menyapa membawa pergi salah satu dari mereka, khususnya dirut Bamantara Airlines, Noah yang punya banyak kenalan dari segala bidang usaha. Mereka berbincang di sela-sela pesta pernikahan yang meriah dan megah, mengenai pekerjaan hingga hal-hal pribadi. Hidangan sudah sedari tadi disajikan, tak tanggung-tanggung hidangan pesta untuk ratusan tamu hari itu dibuat oleh seorang chef terkenal. Noah dan Jamia dengan Johnatan sedang berbincang-bincang dengan kenalan, menghilang sejak tadi. Dariel duduk berdua dengan Kimberly, sedari tadi matanya menyusuri venue pesta pernikahan itu demi mencari seseorang yang dia harap bisa ditemuinya malam itu. Ini pernikahan Jeremy Wilkinson, saudara tiri dari perempuan yang masih berstatus sebagai istrinya dan menempati hati laki-laki itu. Wajar jika Dariel berharap bisa menemui sosok yang menghilang hampir setahun itu.

Sayangnya, Dariel tak bisa menemukan gadis menggemaskan itu. Berkali-kali Dariel menghela nafas kecewa malam ini.

Dariel dan Kimberly masih menunggu dua saudara mereka yang belum kembali, agar mereka bisa segera mengucapkan selamat pada mempelai berdua yang duduk mesra di atas pelaminan. Dua kakak tertua itu baru saja kembali ke meja keluarga mereka, saat denting suara piano terdengar memenuhi venue pesta yang tiba-tiba sunyi. Seorang pianis laki-laki duduk di belakang sebuah piano besar pada sebuah panggung kecil. Dia mencuri perhatian dari para tamu. Tak berselang lama, pianis itu mulai mengetuk tuts. Lagu dari Celine Dion berjudul Because You Loved Me dinyanyikan seorang gadis yang tiba-tiba muncul dari balik punggung sang pianis. Seorang gadis yang berhasil membuat putra ketiga Adam berdiri seketika itu juga dari tempat duduknya.

Gadis itu adalah Zil Gaia Pandega, istri dari Dariel Bamantara. Gadis itu masih sama, meski pun hampir satu tahun lamanya Dariel tak berjumpa. Dia masih menggemaskan, dengan binar mata ceria yang sama. Malam ini Zil Gaia dibalut lace dress selutut berlengan sabrina, berwarna burgundy. Satu gaun yang dibelikan suaminya terakhir saat mereka berkencan. Walau pun sang gadis tak ingat apa pun mengenai kencan pertama dan terakhir itu. Satu-satunya yang berubah adalah rambut kecoklatan sang gadis yang dipotong sangat pendek, diikat rendah dengan sebuah headband kristal berwarna senada dengan gaun menghias puncak kepalanya. Rambut Zil Gaia bukan sengaja dipotong pendek, itu pun sudah sedikit memanjang dibandingkan beberapa bulan yang lalu. Zil Gaia melantunkan lagu romantis itu untuk Jeremy dan Ivanka yang berdiri dengan kepala saling menempel dan menatap padanya dari atas pelaminan hingga lagu selesai dinyanyikan. Dua mempelai dibalut perasaan haru atas persembahan lagu yang dibawakan Zil untuk mereka, juga gelisah di sisi lain karena kedatangan tak terduga gadis itu.

A Girl With 5% of StocksTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang