Chapter|19

3.1K 448 15
                                    

Selama Dariel berada di Amerika Serikat untuk kepentingan bisnis, Zil menyetir sendiri ke kantor setiap hari. Itu pun setelah paksaan dari Dariel sebelum berangkat, bahwa dia tak suka istrinya repot-repot naik taksi setiap hari. Dari deretan mobil di garasi warisan Adam Bamantara, gadis itu memilih sebuah sedan keluaran terbaru dari Tesla. Dari sekian banyaknya mobil warisan sang mertua, mobil listrik berwarna silver metalik itu yang paling tidak membebaninya baik dalam segi desain maupun dari segi harga.

Paling tidak, kalau dia ceroboh dan menabrakkan mobil itu maka tak akan terlalu banyak kerugian diderita Dariel dan Noah. Walaupun Zil tahu dua laki-laki putra keluarga Bamantara tersebut akan lebih mengkhawatirkan dirinya dibandingkan mobil yang tak seberapa mahal bagi mereka. Namun Zil cukup tahu diri untuk tak merugikan suami dan kakak ipar sementaranya itu selama masa kontrak dua tahun mereka.

Ratu Hamzah dan rekan kerja sekantornya tak lagi mengulik mengenai laki-laki yang dinikahi Zil, mereka pikir gadis itu tak ingin membicarakan ranah pribadinya untuk alasan tertentu. Hari ini pun dia berangkat ke kantor sendiri, sudah tiga hari suaminya tak di rumah. Zil sedikit capek karena akhir-akhir ini kesehatan Kiraz Shahin memang naik-turun, tak menentu.

Sebuah surat dari rumah sakit tergeletak di mejanya setibanya gadis itu di kantor, hasil MRI rutinnya. Zil melihatnya sekilas di kamar mandi dan kemudian memasukkan dalam laci yang sengaja dikunci. Untuk kali ini, sang gadis masih bisa lega dengan hasil yang sama selama beberapa tahun terakhir.

Zil belum sempat mengerjakan apapun saat pesan dari Harry tampak di layar gawainya. Gadis itu menghela nafas panjang. Sungguh dia sudah lelah meladeni Harry Ayusman.

Gadis itu mengutuk laki-laki itu dalam hati karena tak kunjung bosan dengannya walaupun Zil sengaja bersikap dingin padanya. Zil mulai merasa tertekan dengan ajakan makan malam yang tak kunjung berakhir. Kali ini, Zil pikir dia harus bicara dari hati ke hati dengan Harry agar segera mengakhiri kegilaannya.

Sejujurnya, Zil benci menemui laki-laki lain yang jelas-jelas memiliki ketertarikan padanya. Tak peduli status pernikahannya dengan Dariel yang hanya sebatas perjanjian, nilai-nilai moral dalam diri membuatnya tak nyaman. Dia selalu mengalami gangguan pencernaan setiap kali pulang makan malam dengan Harry, karena menyantap makanan dengan perasaan tertekan. Bagi Zil pribadi, Harry pun layak mencurahkan perasaan dan niat baiknya pada seseorang yang bisa menerima dan membalasnya. Dan Zil, bukan orangnya.

Sebagaimana biasanya, Jamia mengirimkan foto Zil dan Harry yang makan malam bersama hari ini ke nomor Dariel yang sedang disibukkan dengan urusan pekerjaan. Laki-laki itu mendengus kesal dan membanting gawai di tangan sedetik setelah memeriksa isi pesan Jamia. Di US, masih pagi saat ini dan Dariel masih berada di hotel. Laki-laki itu mendesah resah dan bangkit, meraih kembali gawai sebelum tertegun lama saat kembali menatap layar. Dariel merasa bodoh.

Laki-laki itu menatap layar gawainya, tepat pada sosok sang istri yang tampak manis dengan balutan dress berwarna navy dari Chanel, dengan rambut dicepol seperti biasa.

Namun bukan raut wajah ceria yang Dariel kenal, ada pada Zil Gaia saat berhadapan dengan makanan dalam foto yang dikirimkan Jamia. Dariel sudah menghabiskan banyak momen di meja makan dengan Zil Gaia. Gadis itu adalah seorang pemakan yang baik dan selalu menghargai makanan, yang menghabiskan sajian apapun dengan binar mata ceria, tak pernah memikirkan diet dan pilih-pilih. Sedangkan istrinya dalam foto yang dikirimkan Jamia tampak seperti seorang yang diseret paksa untuk makan bersama.

Dariel menggeser dan kembali melihat foto-foto terdahulu yang dikirimkan Jamia, laki-laki itu mengumpat lirih saat baru menyadari raut muka yang sama dari Zil Gaia. Artinya, ada ketidak-sukarelaan saat Zil menerima ajakan makan malam dari Harry. Tak wajar Zil Gaia menunjukkan muka ogah-ogahan di hadapan makanan. Kemungkinan istrinya terpaksa menerima ajakan makan malam bersama dengan Harry. Entah untuk alasan apa. Tak menunggu lama, Dariel menghubungi Noah dan menceritakan perihal Harry Ayusman yang tak berhenti mengajak istrinya makan malam.

A Girl With 5% of StocksTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang