Chapter|10

3.9K 503 5
                                    

Makan malam di kediaman Adam Bamantara berakhir dengan mulus.

Mereka membicarakan banyak hal termasuk pesta pernikahan yang akan diadakan di rumah megah Adam, yang akan ditempati pasangan pengantin sebagai warisan. Mereka akan mengundang kerabat dekat, jajaran pimpinan di perusahaan mereka, dan hanya beberapa relasi penting. Adam yang memutuskan tujuan bulan madu sang putra ketiga dan Zil.

Makan malam itu berakhir bahagia, khususnya bagi Noah dan Dariel. Sebaliknya bagi Jamia, semua mulai terasa seperti neraka.

Dengan 5% kepemilikan saham Zil, dua adik laki-lakinya unggul 2% darinya. Jamia, Noah, Dariel, dan Kimberly masing-masing memiliki 7% saham. Roseanne, Johnatan dan Liam memiliki 5% saham. Sehingga jika menggabungkan saham milik Noah, Dariel, dan Zil, mereka memiliki 19% saham sedangkan Jamia, Johnatan, dan Liam hanya memegang 17%. Terlebih dengan Kimberly dan Roseanne yang sudah terbujuk dan disogok oleh Noah, maka Jamia kalah telak. Impiannya untuk memimpin perusahaan maskapai penerbangan keluarga mereka mau tak mau kandas untuk saat ini.

Bisa dipastikan Noah lah yang akan ditunjuk sebagai Dirut, menggantikan Adam Bamantara. Walaupun terkesan lemah lembut dan seorang casanova, Noah dapat dikatakan pemimpin yang menjanjikan. Dia tak kalah dengan Jamia dalam urusan kepemimpinan. Perbedaannya, Noah seseorang yang penuh terobosan dan tak takut mengambil resiko sedangkan Jamia cenderung lebih berhati-hati dan penuh perhitungan. Dua model kepemimpinan yang sangat bertentangan dan memaksa dua bersaudara itu selalu berada di pihak yang bersebrangan. Meskipun begitu, dua bersaudara tersebut merupakan calon pemimpin yang bisa diandalkan. Sejak kecil mereka bergelut dengan bisnis dan dunia penerbangan.

Kini yang tersisa adalah memperkenalkan Dariel Bamantara pada nyonya besar Kiraz Shahin, minggu sore ini. Mereka bertemu di sebuah restoran khas Jepang yang dipesan oleh Dariel. Zil sedang bersiap dan juga mendandani sang grandma. Gadis itu dibalut sebuah midi dress warna putih gading yang sangat sederhana namun tampak elegan, tak lupa sepasang heels dan clutch berwarna hitam.

Kiraz Shahin yang tampak sehat akhir-akhir ini menata rambut cucunya, dengan gaya side bun setelah sebelumnya menambahkan aksen curly di rambut kecoklatan itu.

Noah, sang ibu peri menyiapkan setiap hal bagi calon pengantin Dariel. Laki-laki itu berkata agar Zil membiarkan dirinya paling tidak melakukan hal itu bagi sang gadis yang telah menyelamatkan nasib dua putra keluarga Bamantara.

Saat bujukannya tampak tak mempan pada Zil, Noah menggunakan alasan bahwa calon menantu keluarga Bamantara harus menggunakan barang-barang bermerk demi menjaga reputasi. Zil akhirnya luluh. Setelah dipikir-pikir, dia tak mungkin menggunakan gaya kasualnya saat berdampingan dengan Dariel yang selalu tampak stylist dan mewah.
Masalah datang dari Jeremy.

Dia sedari tadi duduk manis di sofa ruang tamu rumah saudarinya. Laki-laki itu telah menginterogasi Zil mengenai keputusan menikah yang sangat tiba-tiba, selama berminggu-minggu terakhir ini. Dia bergeming bahkan saat Ivanka memaksa pulang. Laki-laki itu balik memaksa untuk mengantarkan Zil dan sang grandma ke restoran. Sesekali menanyakan kembali alasan tiba-tiba gadis itu mau menikah. Zil berdecak pelan setiap kali saudaranya bertanya. Suatu saat Jeremy akan tahu alasannya, tapi tidak saat ini.

Nanti saat dia dan Dariel sudah sah menikah, dia akan memberitahu alasan sebenarnya mereka menikah sehingga tak akan ada perdebatan tak penting mengenai keputusan nekat Zil. Gadis itu tak mau buang-buang waktu dan mencari persetujuan dari saudaranya. Jeremy dan Ivanka benar-benar mengantarkan Zil dan Kiraz Shahin menuju restoran tempat pertemuan. Mereka pulang begitu saja setelah Zil dan grandma-nya turun.

Zil menggandeng sang grandma menuju ke dalam restoran. Mereka dipersilakan masuk ke dalam satu ruang yang sudah direservasi. Dariel Bamantara sudah lebih dulu tiba. Hari itu pun dia tampak rupawan, dengan setelah celana dan suit berwarna navy, kaos putih yang dipadankan dengan jumper coklat sehingga penampilannya tak terlalu formal tetapi juga masih stylist. Laki-laki itu spontan berdiri saat melihat calon pengantin dan nenek sang gadis masuk. Dariel tersenyum menyambut keduanya.

A Girl With 5% of StocksTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang