Chap 2

844 91 7
                                    

°
°
°
°

Siapa yang tidak kenal dengan Sakusa Kiyoomi, anak seorang CEO dari perusahaan nomor 1 di Jepang. Bahkan diberitakan akan segera menggantikan ayahnya menjadi seorang CEO setelah lulus nanti. Shoyo juga tahu informasi yang tidak di ketahui orang luar kalau sebenarnya ia juga anak dari pemimpin satu kelompok mafia walaupun informasi tersebut disembunyikan dari publik. Karena Shoyo bisa dengan mudah mendapatkan semua informasi mengenai  siapapun.

Hampir semua siswa mengincar Kiyoomi  untuk jadi kekasihnya ataupun teman dekatnya. Namun Kiyoomi sama sekali tidak peduli dengan mereka. Sifatnya tak beda jauh dengan Shoyo, lelaki pendiam, tidak peduli dengan sekitar, benci keramaian, tidak suka di ganggu.

Kiyoomi sudah berada di kelasnya setelah kembali dari kamar mandi tadi. Ia tengah sibuk melihat ponselnya yang berisi informasi yang dikirim bawahannya. Walaupun sebenarnya ia bisa mencarinya sendiri tapi terlalu malas jika nanti hasilnya tidak sesuai harapan.

"Aku tidak menyangka kau selama ini sudah menipu semua orang disini." Gumamnya pada diri sendiri saat melihat kembali informasi yang kemarin dikirimkan bawahannya.

"Sepertinya ini akan jadi semakin menarik." Gumamnya lagi.

Setelah itu Kiyoomi menyimpan ponselnya dan berjalan keluar dari kelas ke tempat yang biasa ia datangi.

🔸🔸

"Semoga dia tidak mencurigaiku." Gumam Shoyo setelah sampai di depan pintu kantin. Shoyo ke kantin bukan untuk makan tapi untuk mengecek keadaan Hime jika dia disana. Saat dilihat orang yang dicari sudah bersama Kiyoko dan Hitoka, Shoyo memilih pergi dari sana karena sudah ada yang menjaga. Shoyo kemudian pergi menuju rooftop seperti biasa.

Saat berjalan menuju rooftop Shoyo tidak sengaja menabrak siswa yang berjalan berlawan arah.

"Woi..kalau jalan tuh lihat-lihat. Dasar pengganggu." Bentak siswa tadi memarahi Shoyo.

"Gak punya mata ya, gak lihat kita lagi jalan." Bentak teman lainnya yang ikut menyalahkan Shoyo.

"Maaf, aku tidak sengaja." Balas Shoyo menunduk dengan wajah ketakutan.

"Halah kau pasti sengaja kan. Dasar pendek." Bantah siswa tadi.

Siswa itupun langsung menarik Shoyo menuju rooftop. Sampainya di rooftop Shoyo langsung di dorong hingga terjatuh kebawah dan mengenai tembok pembatas.

"Maafkan aku, tolong maafkan aku." Ringisan Shoyo terlihat jelas saat merasakan kepalanya menyentuh tembok pembatas tadi. Siswa tadi pun tidak peduli dengan kondisi Shoyo yang kesakitan karenanya.

"Itu akibatnya jika berani denganku." Balas siswa tersebut.

Pada akhirnya semua siswa tadi bergantian memukuli Shoyo hingga muncul lebam di tubuhnya. Setelah puas memukuli Shoyo mereka meninggalkan Shoyo yang kesakitan sendiri di rooftop.

Saat dilihat semua siswa yang memukulinya pergi Shoyo mengeluarkan saleb yang selalu ia bawa. Mengoleskan satu-persatu ke luka lebamnya.

"Ck!!..merepotkanku saja." Gumamnya masih sambil mengoleskan saleb pada lukanya.

Dan tanpa Shoyo sadari ada orang yang daritadi melihat aksi pemukulan itu. Orang itu lalu mendekat ke tempat Shoyo yang masih sibuk mengobati lukanya tanpa menimbulkan suara.

"Mau aku bantu." Ucap orang itu tiba-tiba mengagetkan Shoyo yang sedang fokus. Shoyo sedikit terkejut karena ada orang yang mendatanginya.

"Ti-tidak perlu, aku bisa sendiri." Jawab Shoyo dengan nada gugupnya. Shoyo lalu mendongak untuk melihat siapa yang sedang berada di depannya. Shoyo sedikit terkejut dengan siapa orang yang ada di depannya itu.

It's My Life { Assassin } ✓ || [ OmiHina ] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang