⚠️Warning⚠️
⚠️Scene kekerasan⚠️
Bagi yang tidak suka tidak perlu di baca°
°
°
°
°Saat pulang sekolah Shoyo dan kedua temannya kembali menemani Hime pulang kerumahnya sekalian ingin mencari informasi pada tiga orang yang ditangkapnya tadi.
Tak terlalu lama mereka berempat sudah sampai di kediaman Hime. Rumah yang termasuk mewah mengingat ayahnya seorang pengusaha yang sukses bahkan mampu membayar banyak penjaga untuk menjaga putrinya.
"Kamu kembalilah ke kamar. Tidak perlu ikut dengan kami." Ucap Shoyo datar menyuruh Hime masuk kamarnya karena tidak ingin ia melihat kejadian yang tidak baik untuk di lihat.
"Baiklah." Jawab Hime singkat dan langsung mengikuti ucapan Shoyo pergi ke kamarnya.
Shoyo, Kiyoko dan Hitoka pun pergi ke tempat dimana tiga orang yang sebelumnya mereka tangkap.
Terlihat ketiga orang tadi masih terikat dengan kaki yang masih berlumuran darah karena luka tembaknya sama sekali tidak diobati. Shoyo dan kedua temannya masuk dan tak lupa memakai topeng mereka masing-masing.
Mereka menggunakan topeng Tengu berbentuk rubah dengan warna sedana dengan surai mereka masing-masing. Juga memakai jubah dengan panjang hampir lutut yang bertuliskan Assassin Demon di punggungnya.
"Baiklah kita mulai saja." Ucap Kiyoko mengajak dua teman lainnya untuk memulai mencari informasi dari ketiga orang tadi.
"Kalian katakan siapa yang menyuruh kalian membawa Hime-sama dan apa alasannya." Kata Shoyo datar memandang ke arah tiga orang di depannya yang terlihat masih meringis kesakitan akibat luka tembak yang ada di kakinya.
"Kau pikir kami akan memberi tahu bocah sepertimu. Jangan mimpi." Salah satu dari mereka menolak untuk menjawab pertanyaan dari Shoyo. Ditambah mereka meremehkan Shoyo.
"Ne..jika kau bicara mungkin nanti aku bisa tidak membuat kalian merasa kesakitan." Kiyoko pun ikut bicara dengan mengancam mereka bertiga dengan menyamakan posisinya dengan ketiga orang di depannya.
"Atau mungkin kalian ingin sambil disiksa agar mau bicara." Sahut Hitoka dengan mengusap sebuah katana yang ada di tangannya dan menunjukannya di depan ketiga orang itu.
Seketika ketiga orang tadi mulai merasa takut jika apa yang mereka katakan akan benar dilakukan.
"Kalian bisa pilih mana yang kalian ingin rasakan." Tambah Shoyo.
"Kau pikir kami takut dengan ancaman kalian. Kami lebih baik mati daripada harus memberitahukan informasi pada kalian." Jawab salah satu dari mereka.
Shoyo kemudian berjalan mendekati ketiga orang tadi. Mereka malah kaget dan sedikit takut melihat Shoyo yang mulai mendekat. Dengan cepat Shoyo menarik kerah baju salah satu orang disana hingga membuat orang tersebut menatap mata Shoyo yang berada di balik topengnya.
"Baiklah jika itu yang kalian inginkan. Tapi jangan salahkan aku jika keluarga kalian akan ikut bersama kalian ke neraka." Lirih Shoyo di depan orang yang di tariknya.
BUUGGHH.
Shoyo memberikan satu pukulan keras tepat ke wajah orang tadi hingga membuatnya mengeluarkan darah di sudut bibirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's My Life { Assassin } ✓ || [ OmiHina ] ✓
JugendliteraturHinata Shoyo seorang pemuda yang berwajah datar, pendiam, lemah dan selalu di bully oleh siswa lain di sekolah. Setiap hari selalu mendapat perlakuan kasar dari teman-temannya di sekolah bahkan tak jarang sampai dipukuli hingga babak belur. Tapi Hin...