°
°
°
°
°Hari ini kegiatan Shoyo sama seperti kemarin yaitu mengikuti kemanapun Kiyoomi pergi termasuk ikut ke sekolahnya. Karena Shoyo dan temannya belum mendapat misi baru jadi mereka sedang tidak ada kerjaan.
"Aku masuk kelas dulu sayang, kamu tunggu aku di tempat biasa." Ucapnya ketika akan sampai depan kelasnya.
"Sana pergi saja." Shoyo seperti biasa langsung berlalu menuju rooftop karena jalannya yang satu arah dengan kelas Kiyoomi.
Kiyoomi sendiri hanya terkekeh melihat tingkah Shoyo yang selalu marah-marah sendiri. Menurut Kiyoomi itu terlihat sangat lucu apalagi di dukung wajah Shoyo yang menggemaskan.
Setelah sampai di rooftop, Shoyo di kejutkan oleh keberadaan Akaashi dan Bokuto disana. Mereka sengaja menunggu kedatangan Shoyo disana karena mereka yakin ia pasti akan datang ke rooftop. Shoyo tanpa peduli langsung duduk di tempatnya seperti biasa.
"Pagi Hinata." Sapa Akaashi terlebih dulu dan mendekat ke Shoyo berada bersama Bokuto disampingnya. Shoyo hanya melirik sekilas dan mengangguk sebagai balasan.
"Apa aku boleh duduk di dekatmu." Lanjut Akaashi.
"Duduk saja. Kenapa harus izin denganku." Ucapnya datar sambil memainkan ponselnya.
Akaashi lalu duduk di samping Shoyo juga Bokuto yang ikut duduk di samping Akaashi. Ketiganya hanya terdiam tanpa ada yang membuka suara. Hanya terdengar suara dari ponsel Shoyo. Akaashi dan Bokuto juga sesekali melirik ke arah Shoyo berada.
"Maafkan kami Hinata." Akaashi pun yang sudah geram dengan keheningan tersebut akhirnya memberanikan diri bicara lebih dulu dengan Shoyo. Untuk Shoyo yang mendapat permintaan maaf malah menaikan alisnya terheran.
"Untuk apa kau minta maaf." Kata Shoyo beralih menatap orang yang duduk disampingnya yang baru saja bilang maaf dengan wajah menunduk seperti merasa bersalah yang semakin membuat Shoyo bingung.
"Maafkan kami yang selalu membully-mu Hinata." Sahut Bokuto dengan nada menyesal seolah ikut dalam membully Shoyo walaupun sebenarnya tidak sama sekali. Shoyo juga ingat siapa saja yang pernah membully-nya dan itu bukan mereka berdua.
"Kalian kan tidak melakukan apapun kenapa malah minta maaf. Jangan membuang waktu kalian hanya untuk hal sepele seperti itu." Balas Shoyo kembali mendatarkan wajahnya dan menatap ponsel di tangannya.
Benar,. Shoyo sama sekali tidak mempermasalahkan siapa saja yang sudah membully-nya dulu. Ia hanya malas saja untuk meladeni mereka-mereka hingga membiarkannya sampai sekarang. Kalau mau pun sudah sejak akan keluar dari sekolah Shoyo memberi pelajaran pada mereka.
"Kami meminta maaf untuk teman kami Hinata. Dan itu bukan hanya masalah sepele. Kamu sampai babak belur setiap di bully mereka." Akaashi selalu teringat dimana ia melihat wajah dan tubuh Shoyo mendapat banyak luka lebam gara-gara di pukuli teman satu club nya.
"Untuk teman, huh terlalu baik sekali." Gumam Shoyo pada diri sendiri.
"Sudahlah tidak perlu kalian pikirkan, aku sudah tidak peduli dengan hal itu." Lanjut Shoyo masih dengan setia melihat ke layar ponselnya. "Aku juga tidak selemah itu hanya karena beberapa lebam kecil." Tambah Shoyo. Lagipula Shoyo juga tidak peduli mereka mau meminta maaf atau tidak.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's My Life { Assassin } ✓ || [ OmiHina ] ✓
Novela JuvenilHinata Shoyo seorang pemuda yang berwajah datar, pendiam, lemah dan selalu di bully oleh siswa lain di sekolah. Setiap hari selalu mendapat perlakuan kasar dari teman-temannya di sekolah bahkan tak jarang sampai dipukuli hingga babak belur. Tapi Hin...