°
°
°
°
°"APAAAA..??!!!!"
Baru saja Shoyo memberitahukan rencananya pada tiga orang disana, ia sudah mendapatkan teriakan memekak di telinga.
Mereka sama terkejutnya seperti Kinami tadi. Rencana Shoyo benar-benar gila menurut mereka.
"Ayah tidak setuju dengan rencanamu ini Sho.!" Dan sudah pasti Iizuna membantahnya.
Sudah Shoyo tebak ayahnya akan tidak setuju dengan rencananya ini. Meskipun tak salah Iizuna menentang rencana Shoyo karena alasan keselamatan nya nanti.
Tapi Shoyo juga tak bisa mundur lagi. Keputusan sudah di ambil. Justru jika membatalkan secara sepihak akan merugikan pihak diri sendiri.
"Apa ayah marah karena aku mengambil keputusan tanpa memberitahu dulu.?"
Iizuna menggeleng pelan. "Tidak. Bukan itu masalahnya sayang, ayah sama sekali tak marah kamu mengambil keputusan sendiri."
"Tapi orang-orang yang akan kamu lawan itu bukan orang sembarangan. Pengalaman mereka hampir setara dengan ayah."
Shoyo hanya tersenyum menanggapi nasehat ayahnya itu. Ia sudah menyadari hal yang di katakan ayahnya tersebut sejak awal membuat rencana dan mengambil keputusan.
"Kalau begitu aku akan membantu Shoyo.!" Pekik Hitoka.
"No..I didn't give you permission. Ini terlalu berbahaya dan beresiko." Jelas saja Shoyo menentang perkataan Hitoka.
Hitoka langsung cemberut di tolak Shoyo. Ia sangat ingin membantu Shoyo dengan apapun itu caranya.
"Dan kamu menyadari ini beresiko tapi tetap ingin melakukannya sendiri. Jelas kami yang merasa khawatir Shoyo." Sambung Kiyoko yang satu pendapat dengan ayah dan Hitoka.
"Kumohon, untuk kali ini saja ikuti rencana yang kujelaskan tadi. Jika semua berjalan sesuai rencana tidak akan terjadi apa-apa padaku."
"Dan semua masalah ini juga akan berakhir."
Ketiga orang disana saling pandang dan hanya bisa menghela nafas pasrah. Memang sesulit melunakan batu dengan tetesan air. Butuh waktu sangat lama jika ingin membujuk Shoyo mengurungkan niatnya.
"Baik. Kami tak akan ikut campur. Tapi sekali saja kamu terlihat terdesak atau ada sedikit perbedaan dalam pertarungan, maka ayah akan turun tangan saat itu juga." Shoyo kembali tersenyum kecil mendengarnya.
"Ayah cukup menonton dan akan Shoyo tunjukan kemampuan yang selama ini aku pelajari." Ujar Shoyo memberi semangat agar Iizuna tak terlalu khawatir.
Setelah pembahasan mereka selesai, tidak ada yang bicara lagi di antara mereka. Shoyo sendiri diam bukan karena suasana hening melainkan memikirkan rencana selanjutnya.
"Kalau begitu aku ke kamarku dulu. Ada yang ingin aku urus."
Shoyo berdiri dari duduk dan berjalan ke arah kamar di agensinya. Iizuna masih menatap punggung kecil sang anak yang berlalu pergi.
Ia masih sedikit tak percaya Shoyo membuat dan mengambil keputusan beresiko tinggi seperti itu. Meski tahu kemampuan Shoyo hebat tapi Iizuna juga tak akan diam saja jika sampai terjadi sesuatu dengan anaknya.
•
•
•Kiyoomi seketika menghentikan kegiatan kerjanya saat di beritahu satu hal oleh Kinami. Benar, itu perihal rencana Shoyo yang dibicarakan sebelumnya.
Bahkan Motoya yang juga berada dalam ruangan Kiyoomi ikut terkejut. Meski tak terlalu paham garis besar masalahnya tapi ia sedikit tahu resiko dari rencana itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's My Life { Assassin } ✓ || [ OmiHina ] ✓
Teen FictionHinata Shoyo seorang pemuda yang berwajah datar, pendiam, lemah dan selalu di bully oleh siswa lain di sekolah. Setiap hari selalu mendapat perlakuan kasar dari teman-temannya di sekolah bahkan tak jarang sampai dipukuli hingga babak belur. Tapi Hin...