chap 71

128 24 3
                                    

°
°
°
°
°

Shoyo begitu terkejut mendengar ucapan lelaki di depannya ini. Lelaki pemilik surai coklat pekat dan berbadan tinggi itu masih belum menghilangkan seringainya pada Shoyo.

Dan di balik wajah datar Shoyo, ia terkejut mengetahui orang itu sudah tahu identitasnya sebagai anak Iizuna.

"Katakan saja apa tujuanmu sebenarnya.?"

Shoyo sudah tak ingin basa-basi lagi untuk menyangkal. Percuma saja jika terus di tutupi. Lambat laun semua juga pasti akan mengetahuinya.

Tatapan Shoyo tetap datar seperti biasa. Itulah caranya menghadapi para orang-orang seperti mereka.

Shoyo juga sadar jika sejak awal ia di tatap sinis dan tak suka oleh wanita di samping lelaki tadi.

"Hoo~ tak ingin basa-basi dulu rupanya.!" Kata lelaki bersurai coklat pekat tersebut. Namanya Kawanishi Taichi.

Shoyo masih saja diam menunggu jawaban.

"Aku akan bicara jujur. Aku mencari Tsukasa Iizuna karena ingin menyelesaikan masalah di masalalu kita."

"Juga wanita ini ingin bertemu dengan ayahmu.!" Lanjut Taichi menunjuk wanita bersurai perak di sampingnya. Namanya Haiba Allissa.

Shoyo beralih menatap orang yang di tunjuk. Tanpa perlu berkata pun wanita itu pasti tau maksud Shoyo menatapnya.

Karena Shoyo juga sadar jika sedari tadi sudah di perhatikan.

Wanita itu menatap Shoyo aneh. Seperti melihat benda kotor yang menjijikan dan enggan untuk menyentuhnya. Beruntung Shoyo tak memperdulikan tatapan itu.

Sebuah minuman juga di siapkan oleh pegawai Shoyo. Bukan karena tamunya melainkan karena ada bos mereka yang harus di layani.

"Oh jadi ini anak Iizuna.!!" Allissa terus memperhatikan Shoyo dan terus di diamkan juga oleh yang diperhatikan.

"Anak dari jalang rendahan yang tak jelas asal-usulnya itu." Lanjutnya.

Niatnya minum dengan tenang. Tapi mendengar ucapan kotor dari Allissa, genggaman di gelas minuman Shoyo menguat sampai memerah karena terlalu kuat daya genggamnya.

Tiba-tiba Shoyo menumpahkan minumannya sendiri ke lantai dan memecahkan gelas di tengannya. Menyisakan pecahan berujung tajam di tangannya.

Dan tanpa sadar pecahan gelas yang di bawa Shoyo sudah berada tepat di depan bola mata Allissa. Membuatnya membeku di tempat dengan ketakutan.

Bahkan Taichi pun juga baru menyadarinya.

"Siapa kau berani menyebut ibuku seperti itu.?

"Aku masih sabar tak memotong lidahmu yang berkata kotor itu."

Allissa tak bisa menjawab karena ketakutan. Ujung pecahan gelas di depan matanya jelas sangat tajam. Bisa dengan mudah membutakan matanya jika sampai terkena benda tersebut.

Dengan berusaha tenang, Taichi yang berada di samping Allissa menepis tangan Shoyo perlahan dan menjauhkannya dari depan wajah Allissa.

"Tenanglah..ternyata kau sangat agresif juga ya."

"Jika ingin aku tenang, suruh wanita ini jaga ucapannya. Sudah tua masih bertingkah seperti bocah." Sinis Shoyo tak suka.

Belum sampai Allissa memprotes perkataan tersebut sudah di sela lebih dulu dengan gertakan dari Shoyo yang dengan sengaja menancapkan ujung pecahan kaca tadi di sebelah tangan Allissa. Seketika juga Allissa terbungkam dengan keringat dingin.

"Katakan saja langsung apa tujuanmu sebenarnya. Jangan banyak omong kosong." Emosi Shoyo semakin naik hanya dengan menatap mereka berdua.

"Baiklah-baiklah..tujuan utamaku adalah untuk memberikan sedikit pukulan atas apa yang pernah dilakukan Tsukasa di masalalu."

It's My Life { Assassin } ✓ || [ OmiHina ] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang