°
°
°
°
°Waktu menunjukan jam makan siang. Berinisiatif merayakan momen bahagia yang dilihatnya walau tak tahu momen bahagia apa. Kiyoomi berbisik di telinga Shoyo yang berdiri di sampingnya.
"Bagaimana kalau kita makan siang bersama. Aku akan menyiapkan tempat VVIP di restoran milikku." Bisiknya tanpa terdengar oleh yang lain.
"Apa tak merepotkanmu nanti.?" Balas Shoyo ikut berbisik.
"Sayang..itu restoranku sendiri mana mungkin repot.!! Anggap saja hadiah dariku." Lanjut Kiyoomi kembali berbisik.
"Baiklah..terima kasih.!!" Ucap Shoyo. Di balas dengan senyum senang dari sang kekasih tampan.
Shoyo lalu mendekati tiga orang yang sedang berbincang bahagia itu dan menyela pembicaraan.
"Ayo kita rayakan dengan makan siang bersama." Sela Shoyo.
Dengan antusias mereka bertiga terutama Hitoka bersorak setuju dengan ajakan Shoyo. Tanpa basa-basi mereka bertiga segera berhambur keluar dari agensi menuju restoran.
Tanpa bertanya karena sudah terlewat senang. Iizuna satu mobil dengan Kiyoko dan Hitoka menggunakan mobil lain. Mengikuti mobil yang di tumpangi Shoyo dan Kiyoomi sebagai penunjuk arah ke tempat restoran yang menjadi tujuan.
Iizuna belum menyadari kehadiran Kiyoomi di antara mereka karena terlalu bahagia akan pertemuan dengan ketiga anaknya.
•
•30 menit perjalanan untuk sampai di restoran milik Kiyoomi. Restoran dengan label bintang 4 ini sudah terlihat begitu mewah dan elegan.
Begitu sampai, dua mobil mewah itu di sambut oleh para pelayan dan penjaga di depan pintu masuk. Menyambut owner dari restoran tersebut.
Mereka pun di tuntun menuju ruang VVIP yang sudah di siapkan sesuai perintah Kiyoomi.
"Kamu sampai memesan tempat VVIP seperti ini. Apa tak berlebihan Sho.?" Tanya Iizuna santai. Ia sudah tak terkejut lagi jika Shoyo bisa melakukan hal-hal yang berhubungan dengan uang.
Putranya ini tak perlu memikirkan masalah uang lagi.
"Ini bukan ide dariku.!" Iizuna langsung menatap Shoyo penasaran. "Dia yang mengajak makan siang." Lanjutnya menunjuk Kiyoomi yang berjalan sedikit di belakang Shoyo.
Kiyoomi yang di tunjuk segera menunjukan senyum ramahnya untuk menyapa Iizuna. Bahkan Iizuna sampai tak menyadari keberadaan Kiyoomi diantara mereka.
"Astaga, aku sampai tak menyadari ada kamu di antara kami. Tolong maafkan paman ya nak.!" Iizuna sudah berpindah tempat berdiri di samping Kiyoomi.
Untung tinggi badan mereka tak begitu jauh jadi terlihat sangat pas untuk sepasang ayah mertua dan menantunya.
"Harusnya kamu menegur atau menyapa paman supaya paman tahu kalau ada kamu." Lanjut Iizuna.
"Tidak apa-apa paman.! Saya memang tak ingin mengganggu momen bahagia kalian." Kiyoomi.
Tiba-tiba Hitoka ikut menempel di samping Iizuna. Dan berbisik. "Apa ayah tak penasaran siapa dia.?"
Mendengar bisikan Hitoka membuat naluri kepenasaran Iizuna muncul. Satu isi memang ia penasaran. Siapa pemuda tampan yang menyiapkan tempat VVIP di restoran ini. Pastinya orang yang punya peran penting.
"Oh iya nak..apa paman boleh tahu bagaimana kamu kenal dengan mereka bertiga."
"Padahal mereka bertiga itu dulu jarang sekali bahkan tidak pernah berteman dengan orang yang seumuran mereka. Ck..ck..ck makanya dulu mereka bertemannya dengan para paman-paman."
KAMU SEDANG MEMBACA
It's My Life { Assassin } ✓ || [ OmiHina ] ✓
Teen FictionHinata Shoyo seorang pemuda yang berwajah datar, pendiam, lemah dan selalu di bully oleh siswa lain di sekolah. Setiap hari selalu mendapat perlakuan kasar dari teman-temannya di sekolah bahkan tak jarang sampai dipukuli hingga babak belur. Tapi Hin...