°
°
°
°
°Sudah dua hari sejak selesai misi pengawal sebelumnya. Shoyo dan kedua temannya masih bersantai belum berniat menerima misi lain. Meskipun terlihat beberapa tumpukan berkas permintaan misi.
Agensi Assassin Demon memang seperti tak pernah libur mendapatkan tawaran misi. Entah itu misi yang terbilang sepele maupun yang termasuk sangat sulit.
Para kliennya pun tidak hanya dari negara sendiri karena agensi tersebut sudah terkenal hingga luar negeri.
Shoyo juga masih bersantai di sebuah taman dekat agensinya sekedar menikmati suasana damai dan tenangnya.
"Sepertinya aku sudah lama tak sesantai ini ketika menyelesaikan misi. Biasanya akan selalu datang perusuh setiap kali aku pulang." Ekspresi wajah Shoyo sedikit berubah masam saat mengucapkan kalimat kedua.
Shoyo juga menyadari kehidupannya mulai sedikit berubah sejak ia berhubungan dengan kekasihnya. Itupun juga karena sifat yang selalu menggodanya. Hal itu juga yang membuatnya memiliki perasaan seutuhnya pada Kiyoomi.
Shoyo terus termenung di bangku taman tersebut. Menengadah langit sambil beradu dengan pikirannya sendiri.
Entah kenapa ia selalu kepikiran dengan sosok orang yang selalu tak sengaja di lihatnya. Mungkin jika hanya sekali ia akan menganggap itu sebuah kebetulan. Tapi ini tiga kali dirinya melihat sosok yang sama persis.
Yang kedua saat ia sedang melakukan misi kecil dan tak sengaja lagi melihat sosok yang sama dengan yang pertama kali Shoyo lihat. Sialnya dia tak bisa menghampiri sosok orang tersebut karena sedang dalam misi.
"Apa aku melewatkan satu hal penting di masalalu.?"
Sosok yang di lihat Shoyo jelas nyata karena ia juga melihatnya berinteraksi dengan orang lain. Kakinya juga menapak tanah yang berarti itu bukan hantu. Shoyo merasa ngeri sendiri jika itu benar-benar hantu.
Shoyo terus termenung memikirkan hal tersebut dalam otaknya.
•
•
•"Terima kasih.!"
"Kalau begitu saya permisi dulu."
Selesai menyerahkan paket pada pelanggannya, lelaki itu segera pergi tapi tiba-tiba orang-orang berpakaian hitam memanggilnya.
Seketika itu juga lelaki pengantar paket tadi panik dan langsung lari menghindari kejaran orang-orang berpakaian hitam itu.
Mereka adalah para debt collector yang sedang menagih hutang pada lelaki pekerja kurir itu. Ia terlibat hutang dan belum bisa melunasinya saat ini.
"Aghh..kenapa harus ketemu disini sih, bikin repot saja.!" Lelaki tadi terus lari dari kejaran para debt collector itu.
Lelaki itu sadar jika ia salah karena belum membayar tagihan hutangnya. Hal itu memang karena ia belum punya cukup uang untuk membayar. Uang hasil kerjanya selalu terpakai untuk kehidupan sehari-hari.
Sebenarnya lelaki itu juga ingin berganti pekerjaan seperti di perusahaan yang lebih menghasilkan, namun dia memikirkan resiko kedepannya jika sampai ada yang menyadari identitas siapa dia sebenarnya.
"Oh disana.!!" Cukup jauh ia berlari dan masih terus di kejar para debt collector itu.
Saat lelaki itu akan melewati sebuah taman, ia tak sengaja melihat mobil sport berwarna senja terparkir di tepi jalan.
Karena sudah habis akal untuk bersembunyi dimana, ia mendekati mobil itu dan mengeceknya. Sebuah keberuntungan pintu mobilnya tak terkunci. Lelaki itu tanpa pikir panjang langsung masuk untuk bersembunyi.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's My Life { Assassin } ✓ || [ OmiHina ] ✓
Ficção AdolescenteHinata Shoyo seorang pemuda yang berwajah datar, pendiam, lemah dan selalu di bully oleh siswa lain di sekolah. Setiap hari selalu mendapat perlakuan kasar dari teman-temannya di sekolah bahkan tak jarang sampai dipukuli hingga babak belur. Tapi Hin...