chap 66

124 28 9
                                    

°
°
°
°
°

"Ada apa ini.?"

Begitu terkejutnya Shoyo saat ia baru sampai ke bar setelah kembali dari bertemu klien. Kondisi bar tak bisa dibilang baik. Seluruh sudut ruangan hancur berantakan.

Entah Shoyo harus berekspresi bagaimana. Ia marah tapi juga bingung melihat semua itu.

Shoyo lantas berjalan masuk, melewati meja kursi yang berserakan dimana-mana, gelas dan botol minuman yang hancur pecah. Ia mendekat dimana ayahnya berada.

"Shoyo.!!" Lirih Iizuna di tempatnya.

Begitu sampai ia berdiri bersampingan dengan Issei Matsukawa namun dengan menghadap pada Iizuna. Seolah meminta penjelasan dari ayahnya.

Belum sempat Iizuna memberi balasan, Matsukawa segera memotong situasinya.

"Sepertinya kau pemilik bar ini ya.!! Melihat ekspresimu yang seperti marah itu.!" Shoyo yang merasa di sebut lantas beralih menatap orang yang baru saja bicara.

Shoyo tak suka menatapnya karena ia lebih tinggi dari Shoyo.

"Tapi maaf ya, salahkan saja pekerjamu ini. Dia yang membuatku emosi lebih dulu." Lanjut Matsukawa tanpa menunggu respon dari Shoyo.

Shoyo yang mendengarnya semakin mendelik heran sekaligus tak suka dengan ucapannya. Siapa yang dia sebut pekerja disini.

Tapi Shoyo mulai paham situasi. "Bararti anda mengakui jika anda yang melakukan semua ini.!" Kata Shoyo.

Matsukawa hanya menaikkan bahu acuh sambil bicara. "Memang aku pelakunya, lagian cuman bar segini aku masih bisa ganti rugi." Kata Matsukawa dengan sombongnya di depan Shoyo.

Shoyo sebenarnya belum tahu masalah apa yang membuatnya sampai berbuat kerusuhan dan menghancurkan seisi bar. Tapi karena identitas ayahnya yang tak boleh terangkat lagi, Shoyo memilih jalan damai.

"Kalau begitu silahkan ganti rugi dan segera pergi dari sini. Sebelum saya melakukan hal kasar pada anda.!" Peringatan dari Shoyo malah mendapat senyum remeh dari Matsukawa.

Sesaat ia memperhatikan Shoyo yang lebih pendek darinya. Melihat dari ujung kepala sampai ujung kaki. Lalu sedikit menunduk menyamakan posisi wajah mereka.

"Tapi di lihat-lihat kau manis juga untuk seorang laki-laki." Ucapnya sedikit menyunggingkan sudut bibirnya.

Shoyo hanya diam dengan ekspresi datar di depan wajah Matsukawa. Ia sudah bosan mendengar kalimat seperti itu setiap kali bertemu seseorang.

Tiba-tiba Matsukawa mengangkat tangannya dan hendak menyentuh wajah Shoyo. Namun segera di cegah Iizuna yang melihat itu dengan mencengkeram tangan Matsukawa.

"Jangan berani sentuh putraku.!" Peringat Iizuna penuh intimidasi.

Matsukawa tentu saja terkejut mendengarnya. Sebelumnya ia tahu jika Iizuna itu tidak punya anak setelah istrinya menghilang dan akhirnya di kabarkan sudah mati.

"Dia..dia anakmu.?" Kejut Matsukawa.

"Aku tak pernah ingat kau punya anak Iizuna. Yang aku ingat istrimu dulu melarikan diri saat mengandung anakmu dan tak lama kemudian dia di temukan sudah mati tenggelam."

Tawa mencemooh dari Matsukawa semakin manaikan emosi Iizuna yang sempat tertunda sebelumnya. Ia jelas sangat tak suka masalah mendiang istrinya di buat bahan ejekan seperti itu.

"Tutup mulutmu sekarang. Atau aku akan menutup mulutmu untuk selamanya." Ancam Iizuna lagi.

Di sisi lain, bukan hanya Iizuna yang marasa marah atas perkataan Matsukawa. Shoyo diam-diam juga merasa begitu murka mendengarnya. Semua ucapan yang keluar dari mulut orang itu tidak benar.

It's My Life { Assassin } ✓ || [ OmiHina ] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang