chap 32

265 43 8
                                    

°
°
°
°
°

Kiyoomi sadar dari pingsannya dan melihat bahwa ia sudah berada di kamarnya bukan kamar hotel.

"Ughh." Lenguh Kiyoomi berusahan bangun dari posisi tidurnya.

"Kau sudah sadar." Shoyo mendekat sambil memberikan segelas air untuk Kiyoomi.

Kiyoomi yang sudah terduduk di tempat tidurnya mengambil air yang di berikan Shoyo dan meminumnya. Saat tengah minum ingatan Kiyoomi tentang beberapa jam yang lalu mulai berputar.

"Dimana wanita itu." Pekik Kiyoomi.

"Kau tenang saja. Aku tadi membawanya kesini jika kau mau bermain-main dengannya nanti." Sahut Shoyo menjawab pertanyaan Kiyoomi.

Seketika aura gelap mengelilingi Kiyoomi saat tahu wanita yang menjebaknya berada di markas. "Akan ku bunuh wanita sialan itu." Seru Kiyoomi mulai tersulut marah dan langung mengambil pistol di laci mejanya.

Kiyoomi yang sudah marah sampai melupakan rasa lelahnya karena baru sadar dan Shoyo langsung mengikuti Kiyoomi yang berjalan cepat menuju ruang bawah tanah. Kinami yang tak sengaja melihat Kiyoomi dan Shoyo menuju ruang bawah tanah lantas mengikuti.

Saat membuka pintu dan melihat orang yang ada di dalam, Kiyoomi sedikit terheran dengan panampilan wanita itu, kedua kakinya yang berlumuran darah, tangan yang terikat dengan belati yang masih menancap, lalu ia juga melihat beberapa paku yang menancap di tubuhnya.

Kiyoomi lalu melirik ke arah Shoyo yang ada di sampingnya. "Apa.? Aku hanya bermain sebentar dengannya gara-gara nunggu kau sadar." Pekik Shoyo yang merasa di tatap orang disampingnya.

"Sepertinya aku memang tidak salah memilihmu jadi kekasihku." Kiyoomi mendekatkan wajahnya bersamaan tangannya menarik pinggang Shoyo dan mencium pipinya.

Sedangkan wanita tadi masih saja ketakutan melihat dua pemuda yang dibuatnya marah. Bahkan penampilannya juga tidak berubah sejak dari hotel.

"T-tu-tuan..ampuni sa-saya..to-tolong lepaskan saya. Sa-saya akan memberitahu siapa yang menyuruhku malakukan ini. Ta-tapi tolong lepaskan saya." Pinta wanita itu kembali memohon ampun dengan takut pada Shoyo dan Kiyoomi.

"Sepertinya kau melupakan ucapanku." Sahut Shoyo dengan wajah datarnya.

Kiyoomi menaikan alis heran mendengar perkataan Shoyo. "Aku tidak butuh pengakuan darimu. Lagipula kau mengaku atau tidak itu tergantung orang yang kau jebak mau melepaskanmu atau mengirimu ke neraka." Membuat wanita itu semakin ketakutan sekaligus pasrah dengan nasibnya.

Perlahan wanita itu menyeret kakinya yang berlumuran darah mendekati Kiyoomi dan memeluk kakinya.

"Tuan saya mohon ampuni saya. Saya akan melakukan apapun jika anda bersedia melepaskan saya tuan." Wanita itu kembali memohon-mohon menyembah kaki Kiyoomi meminta untuk di lepaskan.

Mendengar permohonannya Kiyoomi justru menghempaskan tubuh wanita itu hingga menjauh darinya.

"Menjauhlah dariku dasar menjijikan." Umpat Kiyoomi merasa marah.

Kiyoomi kemudian mencekik leher si wanita dan mengangkat tubuhnya hingga tergantung dan kesulitan bernafas.

"Aku bisa saja meringankan hukumanmu kalau kau memberitahu siapa yang menyuruhmu." Kata Kiyoomi.

"I-iya..t-tu-tuan..sa-saya..a-akan..me-memberi-tahu..a-anda." Dengan cepat wanita itu menyahut ucapan Kiyoomi walaupun tersengal-sengal karena tercekik.

It's My Life { Assassin } ✓ || [ OmiHina ] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang