°
°
°
°
°Pagi ini Shoyo sudah berada di depan gerbang sekolah di mana ia menunggu Kiyoomi. Dengan mobil sport yang terparkir di tepi jalan dan Shoyo yang bersandar di pintu mobil membuat atensi para siswa tertuju pada Shoyo.
Tak jarang dari mereka yang sengaja berhenti di dekat mobil sport tersebut sekedar ingin melihat lebih jelas ataupun mengetahui wajah si pemilik mobil tersebut. Shoyo dengan kaos putih polos juga celana hitam di atas lutut dan tak lupa selalu menggunakan jubah miliknya yang panjang hingga lutut sedang sibuk menunggu kedatangan kekasih terpaksanya Sakusa Kiyoomi.
Tatapan dari para murid pun sama sekali tidak di anggap oleh Shoyo. Tidak sengaja di antara murid yang datang terlihat gerombolan anak voli yang sering membully Shoyo waktu masih di sekolah. Mereka juga memperhatikan Shoyo dari kejauhan namun belum mengetahui jika itu Shoyo karena surainya yang masih tertutup tudung jubahnya. Sampai akhirnya datang mobil yang mengantar Kiyoomi.
"Sudah lama menunggu sayang." Ucapnya turun dari mobil dan berjalan mendekat ke tempat Shoyo. Mobil Kiyoomi juga langsung meninggalkan tempat itu.
"Diamlah. Sekarang kau mau bagaimana lagi.?" Sinis Shoyo yang tidak suka jika di panggil sayang oleh kekasihnya sendiri karena hubungan terpaksa.
"Ayolah kurangi ngambeknya. Kau terlihat semakin manis kalo sedang marah." Goda Kiyoomi. Shoyo hanya memutar malas bola matanya mendengar ucapan Kiyoomi.
Keduanya pun akhirnya berjalan masuk dengan Shoyo berjalan tepat di samping Kiyoomi. Shoyo yang menutupi surainya dengan tudung jubah membuat wajahnya tidak terlalu terlihat.
Di sepanjang koridor pun banyak yang memperhatikan keduanya. Mereka tentu tidak berani menegur atau menyela sikap Kiyoomi di sekolah karena mereka akan tahu bagaimana akibatnya.
"Karena sebentar lagi bel masuk, kamu boleh menunggu di rooftop atau kantin kalau mau. Nanti biar aku yang bayar." Ucapnya sambil berjalan menuju kelasnya. Shoyo hanya berdehem menjawab ucapan Kiyoomi dan langsung melangkah pergi menuju kantin karena jalannya satu arah.
Setelah meninggalkan Kiyoomi, Shoyo tanpa sengaja bertemu dengan Oikawa di jalan menuju kantin.
"Yahoo..apakah ada murid baru disini." Ucapnya ketika melihat penampilan Shoyo yang menurutnya terlihat manis walaupun belum melihat wajah Shoyo.
Shoyo hanya terdiam dan masih menunduk di balik tudungnya tanpa memiliki niat untuk menjawab ataupun melihat wajah Oikawa. Shoyo jelas masih ingat siapa pemilik suara yang mengajaknya bicara itu tapi Shoyo sudah terlalu malas meladeninya.
Dengan santainya Shoyo membuat gestur menyingkir di hadapan Oikawa agar ia tidak menghalangi jalannya dan langsung berlalu meninggalkan Oikawa.
"Sial..berani sekali dia. Awas aja kalo ketemu lagi bakalan habis dia sama gue." Geram Oikawa karena sama sekali tidak di anggap keberadaannya oleh Shoyo dan malah di lewati begitu saja olehnya. Oikawa juga langsung pergi dengan perasaan yang masih menahan jengkel.
Setelah sampai di kantin, terlihat suasana sudah sepi karena tadi bel masuk sudah berbunyi. Shoyo langsung membeli apa yang dia mau dan membayarnya. Shoyo tidak mau berhutang budi pada Kiyoomi hanya karena makanan karena dia masih sangat sanggup untuk bayar sendiri.
Shoyo langsung membawa pergi makanannya ke tempat biasa di rooftop.
🔸🔸🔸
KAMU SEDANG MEMBACA
It's My Life { Assassin } ✓ || [ OmiHina ] ✓
Ficção AdolescenteHinata Shoyo seorang pemuda yang berwajah datar, pendiam, lemah dan selalu di bully oleh siswa lain di sekolah. Setiap hari selalu mendapat perlakuan kasar dari teman-temannya di sekolah bahkan tak jarang sampai dipukuli hingga babak belur. Tapi Hin...