Bagian 13

243 19 3
                                    

"bibi kayanya anjani hari ini mau pulang deh,soalnya gak enak juga sama bibi.jadi ngerepotin.setelah semalem anjani pikir-pikir lebih baik anjani pulang,walaupun setelah ini anjani bakal ada kejadian apa lagi" ucap anjani lembut

bibi inah hanya terdiam dan tersenyum simpul "anjani sampai kapan pun bibi akan terus mendukung semua keputusan yang anjani buat.bibi akan selalu dukung kamu dari mana pun itu"

Anjani tersenyum dan memeluk bibi inah dengan erat.cukup lama mereka berpelukan sampai akhirnya anjani melepaskan pelukan tersbeut terlebih dahulu.anjani segera bangkit dari duduk nya dan ia juga menenteng tas yang berisi baju bajunya.tadinya anjani memiliki rencana untuk tinggal selama 2 bulan di rumah bibi inah.namun di sini anjani sudah mengerti posisinya.sekarang ia sudah menjadi seorang istri.walaupun ia tidak pernah di hargai dalam pernikahan ini.bahkan keluarga gara terlihat tidak menyukai kehadiran anjani.

Setelah semua tas nya ia tenteng.anjani segera keluar dari rumah dan berpamitan dengan bibi inah.sebelum ia pergi anjani berpelukan kembali dan bibi inah pun mencium kedua pipi anjani dengan lembut sebagai tanda selamat tinggal.

"Bibi anjani pergi dulu yah"

"Iyah nak,hati hati ya kamu"

"Iyah bi,bibi juga jaga diri lohh"

Tak lama kemudian mobil travel pun datang.supi travel itu segera keluar dan membawa masuk semua tas anjani ke dalam bagasi mobil travel tersbeut.setelah semuanya beres anjani segera masuk kedalam mobil.mobil travel itu segera berangkat kembali ke Jakarta.suasana bandung yang memenangkan rasanya anjani tidak ingin meninggalkan tempat ini.semuanya akan kembali di mulai dari awal lagi.kehidupan yang menyedihkan kembali anjani jalani.

Anjani menghela nafasnya dan meraih ponsel nya yang berada di dalam saku celana nya.di sana terdapat 4500 pesan dari gara,tentu saja anjani membulatkan matanya terkejut.apa laki-laki ini menghawatirkan keadaannya dan keberadaannya.namun kali ini anjani tidak mau berharap banyak kepada gara.anjani sudah sering berharap kepada banyak lelaki dan ia selalu mendapatkan kekecewaan yang mendalam.

Anjani pun mulai membaca satu satu pesan yang di kirim dari gara.tanpa ia sadari saat membaca pesan tersebut anjani tersbeut simpul.namun senyuman itu seketika memudar,anjani cepat cepat menutup ponselnya.tak akan banyak berharap lagi.kali ini anjani akan lebih banyak diam dan sabar.semuanya pasti akan ada perubahan,anjani meyakini hal itu kepada dirinya sendiri.

"Maaf gara,aku belum bisa jawab semua pesan yang kamu kirim.karena hati aku masih sakit aja buat inget semua yang kamu lakuin ke aku" Gumam anjani pelan sambil menatap ponselnya dengan sendu

Sedangkan gara yang mengetahui anjani pulang hari ini.ia hanya menunggu nya di apartemen.gara mendapatkan informasi dari bodyguard nya.memang kemarin gara sempat menghampiri anjani ke tempat bibi inah.namun gara masih belum yakin untuk menemui wanita itu.gara yakin salah paham yang terjadi tidak akan mudah di maafkan oleh anjani.gara akan menjelaskan semuanya setelah anjani sampai di apartemen.kalaupun anjani masih tidak mempercayai semuanya setidak nya gara bisa mengerti dan sudah menjelaskan semuanya secara perlahan.

"Cari tau keberadaan anjani sekarang di mana,dan jangan sampai kalian kelihatan kalau membuntuti mobil yang anjani tumpangi" Ujar gara kepada semua bodyguardnya

~9 jam kemudian~ mobil travel tersebut berhenti.dan mereka semua sudah sampai dengan selama,anjani pun segera mengumpulkan nyawanya untuk segera sadar bahwasanya ia sudah sampai di jakarta.anjani segera meraih tasnya dan akan segera wanita itu tenteng.namun sebelum ia menenteng tas tersbeut ada 3 orang laki-laki berpakaian rapih serba hitam dan.anjani mengerutkan alisnya bingung dan menahan tasnya.

"Kalian siapa??perasaan saya gak pernah kenal sama kalian.kalian mau maling tas saya ya?! Terus saya mau di culik,lebih baik pergi sebelom saya teriak!" Tegas anjani dengan rasa takut yang menumpuk saat menatap ketiga laki-laki tersebut

ANGGARA RAYNOR [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang