Bagian 15

238 16 0
                                    

Tepat pukul 08.00 malam,anjani baru saja sampai di depan kamar apartemen milik gara. Wanita itu benar benar terlihat panik dan wajah nya terlihat tidak tenang.Seola olah ada sesuatu yang yang membuat wanita itu tidak nyaman. Anjani pun mulai membuka kamar apartemen milik gara. Setelah pintu itu terbuka anjani masuk dengan langkah yang pelan,setelah berhasil masuk kedalam anjani juga segera menutup kembali pintu apartemen nya tersebut. Sebelum meneruskan langkah nya anjani mulai mengatur nafasnya dan mengelus dada nya dengan pelan.anjani rasa kali ini ia tidak akan bisa selamat dari gara.

Anjani melanggar janji nya kepada gara seharusnya hari ini anjani pulang tepat pukul 03.30 sore namun anjani malah pulang pukul 08.00 malam.

"Ekhem masih inget pulang lu? Gw kira lo gak inget rumah lo dimana" Ujar seorang laki laki dengan suara berat

Sontak anjani terkejut dan menjatuhkan tas nya kelantai. Matanya menatap laki-laki itu dengan penuh ketakutan "a-aduh aku minta maaf tadi aku di sekolah ada urusan kerja kelompok jadi pulang nya telat. Maaf ya gara"

"Kenapa baju lo kotor kaya gitu! Rambut lo juga berantakan! Emang ada ya orang kerja kelompok sampe sekotor itu?!" Tegur gara dengan tegas

Anjani refleks merapihkan rambutnya yang terlihat berantakan "i-iyah aku tadi pusing banget jadi aku acak acak rambut aku hehehe"

Gara pun mulai melangkahkan kaki nya mendekati tubuh anjani. Namun anjani malah mundur perlahan,tepat di depan anjani gara melihat beberapa luka di bagian kening,pinggir bibir anjani,tangan dan bagian kaki wanita itu juga terlihat banyak memar memar. Dengan lembut gara mengelus luka di bagian kening anjani. Anjani pun terdiam menatap wajah gara.

"Lo abis kerja kelompok apa berantem?"

"Ah itu yah,a-aku gak boong kok gar"

Gara pun berjalan meninggalkan anjani menuju kamar. Melihat gara pergi dari hadapan nya membuat wanita itu tersenyum simpul,anjani pun mulai menaruh tas ranselnya di sofa dan anjani mulai menyenderkan tumbuhnya terlebih dahulu di sofat itu. Lagi-lagi anjani mengatur nafasnya dengan teratur. Semua yang di lakukan anjani membuat dirinya sangat lelah, jujur saja saat ini anjani ingin sekali menangis dengan kencang namun di dalam hati anjani ia masih bisa menahan air matanya untuk keluar.

"Woi siapa suruh lu duduk! Mandi sana gw gak mau ya rumah gw banyak virus bertebaran gara gara lo!" Tegur gara ketus

Anjani pun sontak bangkit dari duduk nya dan segera menuju kamar mandi. Sedangkan gara selagi menunggu anjani selesai mandi,laki-laki itu mulai menyiapkan alat P3K. Ucapan ketus oleh gara bukan berarti ia tidak peduli dengan wanita itu.

15 menit kemudian anjani pun keluar dari kamar mandi hanya menggunakan handuk. Wanita itu segera berlari masuk ke kamar sebelom tatapan gara berubah menjadi tajam saat melihat anjani belum berpakaian sama sekali. Di lemari anjani meraih tanktop dan celana pendek nya berwarna hitam,dengan cepat anjani segera memakai pakaian tersebut ke tubuhnya.

Tak cukup lama anjani pun selesai mengganti pakaiannya. Ia segera menghampiri gara yang sedang duduk di ruang tamu sambil fokus menonton tv,dengan hati-hati anjani duduk tepat di samping gara. Anjani sesekali melirik kearah gara namun gara yang merasa di tatap anjani tidak merasa keberatan sama sekali.

"Luka lu sakit?" Tanya gara pelan

Anjani menggeleng dengan cepat "eh ngga kok ini cuma luka kecil juga,gak mungkin juga luka nya bertahan lama hehehehehhehehehe"

"Mau kecil atau gede,itu tetep luka" Tekan gara dengan tegas "gw udah siapin kotak P3K,nih mending lu obatin luka lu sendiri. Gw mau ngumpul sama anak anak venom"

Gara pun bangkit dari duduk nya,laki-laki itu meraih jaket kulitnya dan kunci motor,namun anjani menahan tangan gara dengan kencang. Gara yang merasa tangan nya di tahan laki-laki itu segera menatap kearah anjani dengan tatapan menuh tanya.

ANGGARA RAYNOR [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang