Bagian 45

147 8 0
                                    

Sejak kejadian kemarin, Anjani hanya diam. Tanpa berniat berbicara pada siapapun. Melihat sang istri yang berubah drastis seperti itu. Membuat gara merasa bersalah,karena telah membawa clara untuk tinggal sementara di rumah nya. Selama kedua orang tua Clara pulang dari luar negri. Sebenernya gara sempat menolak. Namun Clara terus merengek kalau dia takut di rumah sendiri setelah mengalami kejadian tersebut.

Pagi ini Anjani berangkat sekolah lebih pagi. Bahkan gara dan mama nya tidak tau kalau wanita itu sudah berangkat ke sekolah. Yang melihat keberangkatan anjani. Hanyalah para pembantu rumah tangga dan juga penjaga rumah itu.

Sekarang pukul 06.10, gara terbangun dari tidur nya. Yang pertama ia cari adalah Anjani. Namun kenyataannya nihil wanita itu tidak ada di samping kasur nya. Membuat gara panik dan bangkit dari kasurnya. Lalu mencari sekeliling kamar. Untuk menemui istrinya.

"Sial! Lari kemana lagi kamu" gumam gara.

Cukup lama mencari Anjani di sekeliling kamar. Gara masih tetap tidak menemui Anjani. Sampai pada akhirnya ia pun memilih untuk keluar dari kamar dan turun menuju dapur. Untuk mencari istrinya. Gara berfikir, siapa tau Anjani sedang menyiapkan sarapan untuk nya dan mamanya. Sesampainya laki-laki itu dapur. Ia tetap tidak menemukan sang istri. Namun ia malah melihat sosok Clara yang sedang sibuk membantu para pembantu di rumah itu menyiapkan sarapan.

"Eh Kamu udah bangun? Mau sarapan sekarang? Kamu gak mau mandi dulu?" Tanya Saskia sambil mendekat ke arah gara.

Laki-laki itu itu menatap datar Clara "siapa yang nyuruh kamu buatin sarapan?"

"Gak ada. Aku hanya mau balas kebaikan kamu. Mangkanya aku buatin sarapan buat kamu dan mama kamu" jawab Clara santai.

Bahkan di ucapan Clara, ia tidak membawa nama Anjani. Hal itu membuat gara menaikkan alisnya sebelah, lalu tak lama kemudian. Mama gara pun keluar dari kamar nya. Dan beralih duduk di meja makan.tanpa ada niatan untuk menyapa Clara. Jujur saja hal itu sempat membuat Clara kecewa. Namun ia tetap berusaha menunjukkan senyuman yang manis ke arah calon mertuanya itu.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Sedangkan di kelas. Anjani hanya diam sambil melamun, Pandangan nya lurus ke depan. Beberapa kali ponselnya berdering, namun tidak Anjani gubris sama sekali. Hari ini mood nya sedang tidak baik baik saja. Perasaannya tak karuan. Rasa sakit, dan ingin menangis menjadi satu di dalam hati dan pikiran nya.

"WOI ANJANI FARISKA LO KENAPA?! KATA GARA LO KABUR DARI RUMAH?" teriak seorang wanita dari depan pintu kelas.

Membuat Anjani langsung menengok ke sumber suara itu "loh? Sania? Kok lu udah Dateng aja? Lu gak lagi sakit kan?. Gak percaya gw lu Dateng nya sepagi ini"

"Lo kenapa? Lagi ada masalah?" Tanya Sania yang langsung ikut duduk di bangkunya yang ada di samping Anjani.

Ucapan Sania mendapatkan gelengan dari Anjani "gw gapapa,cuma mau berangkat pagi aja. Kenapa? Gaboleh? Emang ini sekolah punya Lo?"

"Bukan bukan! Lo tau gak si gw tuh dari tadi di telfonin sama suami Lo. Katanya Lo udah berangkat ke sekolah. terus gw kaget. Nah tanpa mandi dulu, gw langsung ganti baju seragam. Terus berangkat ke sekolah deh!" Jelas Sania kepada Anjani.

Sampai pada akhirnya Anjani menghela nafasnya panjang "gw lagi gak betah di rumah. Soalnya ada Clara di rumah. Gara yang ngajak Clara buat tinggal sementara di rumah itu! Mangkanya gw males banget di rumah lama lama."

"Sialan tuh cowok! Bisa bisanya kaya gitu"

"Udahlah biarin aja, gak penting juga"

"Apaan biarin aja! Kita harus bales lah!"

"Gak deh, males gw. Biarin di Ama Clara"

"Makin seneng aja nenek nya gara Jan"

"Kok lu tau nenek nya gara? Tau dari mana"

ANGGARA RAYNOR [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang