Bagian 46

84 7 0
                                    

Sejak pulang sekolah, Anjani masih tetap diam. Emosi nya semakin menjadi jadi di saat gara memaksa untuk Anjani pulang bersama nya. padahal Anjani sudah berencana akan pulang bersama Sania dan raga. Dan menginap sementara di rumah Sania sampai mood nya membaik, dan sudah di pastikan. Clara balik ke rumah nya. Namun ternyata gara sudah menunggu nya sedari tadi di depan kelas Anjani, bersama Clara. Hal itu benar benar membuat Anjani jengkel. Dan ingin sekali mendorong gara dan Clara ke dalam kolam renang yang dalam.

Anjani benar benar tidak menunjukkan amarah nya di depan gara dan Clara. Ia lebih memilih diam. Dan melihat apa yang di lakukan oleh dua orang menyebalkan yang ada di depan nya itu. Posisinya di dalam mobil itu seperti ini, Clara dan gara duduk di depan. sedangkan Anjani duduk di meja penumpang di belakang. Mendengarkan percakapan tak guna dari dua orang itu. Mereka berdua bahkan semakin dekat. Bahkan bercanda tawa berdua tanpa mengajak Anjani.

Sampai pada akhirnya......
Anjani menghentakkan kaki nya. Lalu menepuk nepuk pundak gara, laki-laki itu pun mengerem mobil nya. Lalu berhenti di pinggir jalan. Tanpa aba aba, Anjani membuka pintu mobil gara. Dan keluar dari mobil tersebut. Setelah itu Anjani lari, menuju ke pangkalan ojek yang ada di dekat sana. Gara yang otomatis melihat kepergian istri nya itu pun ikut keluar dari mobil dan berusaha mengejar sang istri. Namun hasil nya nihil.

"ANJANI! KAMU MAU KEMANA? JANGAN BERANI BERANI KABUR KAMU!" teriak gara yang melihat kepergian Anjani menggunakan ojek.

Namun Anjani hanya menengok ke belakang dan menatap gara datar, tanpa di sangka. Anjani juga mengacungkan jari tengah ke arah suami juga dan juga Clara. Hal itu membuat kepala gara semakin mendidih, tangan nya mengepal. Clara yang tadi ikut turun bersama gara pun, meraih tangan laki-laki itu dan di elus nya dengan lembut.

"Mungkin dia butuh waktu sendiri gara, mending kita pulang aja yuk?" Ajak Clara kepada gara.

Seketika ekspresi gara berubah menjadi garang dan dingin "setelah aku anter kamu pulang ke rumah kamu! Aku mau cari Anjani. Dan aku mohon sama kamu jangan pernah kejar aku. Kamu tau kan kalau aku sudah menikah, aku hanya gak mau membuat salah satu di antara kalian sakit hati"

"Yasudah kalau begitu, kamu pilih aku saja. Yang sudah jelas dapat restu dari nenek kamu kan?" Angkuh Clara sambil menatap gara dengan memelas.

Laki-laki itu tersenyum sinis menatap wanita yang ada di depan nya "tapi kamu tidak bisa mendapatkan restu dari mama ku! Kamu bukan Anjani. Aku gak bisa Nerima kamu di hati aku. Jadi tolong lupakan aku, dan cari laki-laki yang  baik buat kamu!"

"Aku mau nya kamu!" Kekeh Clara.

Gara menggeleng "aku gak bisa! Aku sudah beristri. Aku masih memperingati kamu dengan baik baik ya! Jangan sampai aku berbuat kasar sama kamu. Karena kamu terus terusan keras kepala, oke!"

"O-oke tapi siapa yang mau sama cewek kaya aku gar selain kamu!" Eluh Clara kepada gara.

"Cari. Pasti ada, intinya jodoh kamu bukan saya Clara!" Balas gara yang langsung menarik lengan Clara dengan pelan untuk masuk ke dalam mobil. Dan mengantarkan wanita itu pulang ke rumah nya.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Di rumah sania~~~~
Anjani baru saja menyelesaikan ritual mandi nya. Sedangkan Sania sedang berkutik dengan bahan bahan di dapur. Kebetulan hari ini kedua orang tua sania sedang tidak ada di rumah, karena ayah nya sedang ada tugas di Bandung selama satu bulan. Sebenarnya Sania ingin sekali ikut. Namun kedua orang tuanya tidak setuju karena Sania tidak bisa meninggalkan sekolahnya.

"Heh? Lo ngapain di dapur si? Liat apa! Dapur nya sampe berantakan kaya gini Sania!!!!" Teriak Anjani yang pusing melihat dapur Sania berantakan.

Sedangkan Sania hanya tersenyum menyengir ke arah Anjani "hehehe gw mau buatin makanan buat lu! Jadi gw masak aja biar hemat! Walaupun dapur gw jadi nya kek kapal pecah si"

ANGGARA RAYNOR [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang